Wanita Seperti Gelas-Gelas Kaca

1.6K 86 2
                                    

🌷🌷

Sungguh merasa bahwa tiada agama yang memuliakan wanita seperti Islam memuliakan mereka. Baik sebagai seorang istri, ibu, anak, maupun saudara kandung.

Masya Allah..

Wanita..

Ia tidak dicip­takan dari baja. Kalau dia dicip­takan dari baja, dia akan leleh.. Wanita itu tidak dicip­takan dari batu. Kalau dia dicip­takan dari batu, dia sudah han­cur berkeping-keping men­jadi kerikil, karena tugasnya yang berat.. Maka dari itu, Allah cip­takan dia dari tu­lang rusuk, yang ada di samp­ing kita.

Wanita…

Bukan hanya sebagai  alas kaki bagi kaum pria, yang diciptakan hanya untuk direndahkan lawan jenisnya seperti kehidupan di masa jahiliyah. Mereka memiliki hak-hak yang wajib dipenuhi oleh kaum pria, yang seimbang dengan kewajibannya secara patut. Ketika hak-haknya tidak diberikan, maka mereka akan mencarinya di tempat lain.

Mereka memiliki peran dan kedudukan penting sebagai seorang ibu, sekaligus sekolah pertama bagi anak-anak suaminya. Bahkan salah satu bentuk tarbiyatul ‘abna  (pendidikan anak) sebelum sang anak dilahirkan, adalah dengan memilihkan calon ibu yang baik baginya kelak.

Wanita…

Ingin didengarkan curahan hatinya, ingin dihargai pendapatnya. Ia ingin diperhatikan, ingin dipuji sesederhana apapun penampilannya.

Siapakah yang paling berhak mendengar kata-kata mesra dan pujian dari bibir seorang suami, melainkan istrinya?

Siapakah yang paling berhak untuk menikmati akhlak terpuji,  sikap santun dan perilaku romantis seorang suami melainkan istrinya?

Jika sepasang kekasih yang belum dihalalkan dalam ikatan pernikahan saja bisa mengumbar kata-kata cinta (padahal hukumnya terlarang), apalagi sepasang kekasih yang telah menyatu dalam sebuah ikatan suci berupa pernikahan? Yang setiap perbuatan baik dan kata-kata indah kepada pasangannya, bernilai ibadah..

Wanita…

Diperlukan kesabaran dalam menghadapinya, memahaminya, mencintainya. Mereka adalah yang paling berhak untuk mendapatkan wajah manis dan senyuman suaminya. Mereka adalah yang paling berhak untuk mendapati suaminya dalam sebaik-baik penampilan.

Karena sesungguhnya setiap istri suka melihat suaminya berdandan untuknya, seperti juga seorang suami suka istrinya berdandan untuk menyenangkan hatinya.

Tidak ada yang lebih mengenal seorang laki-laki, kecuali istrinya. Karena seseorang tidak bisa menyembunyikan karakter aslinya dari pasangannya. Ia bisa berpura-pura, memalsukan dirinya yang sebenarnya di depan kawan-kawan dan kenalannya, tapi di rumahnya, tidak.

Sampai-sampai ketika ada yang ingin mengenal pribadi seseorang, dikatakan kepadanya, “Tanyalah perihal dirinya, kepada istrinya..”

Wanita...

Mereka bukan boneka yang tidak punya ruh. Mereka bukan terbuat dari batu yang tidak punya hati dan perasaan, sebaliknya mereka begitu perasa. They are soo complicated. Sukar ditebak. Perasaannya mudah berubah-ubah. Terkadang mereka begitu tegar, di lain waktu mereka dapat menjadi begitu rapuh, mudah sekali hancur.

Wanita…

Layaknya gelas-gelas kaca. Indah dan bening, sekaligus rapuh. Butuh kehati-hatian dalam merawatnya. Sekali ia pecah, maka akan sulit untuk menyatukannya kembali. Bahkan terkadang pecahannya itu bisa melukai, menyakiti orang-orang di sekitarnya..

Maka berlemah lembutlah wahai pria, kepada para wanitamu.. Terutama kepada istrimu di rumah yang senantiasa setia mendampingimu mengayuh biduk rumah tangga. Baik di arus tenang maupun kencang dalam kehidupan.

Karena mereka menikah denganmu, untuk mendapatkan sakinah dalam hidupnya. Karena mereka adalah pelengkap sebelah sisimu, pecahan dan bagian dari dirimu.

Karena mereka adalah kekasihmu …..

Dikisahkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah dalam suatu perjalanan, sementara seorang hamba sahayanya bernama Anjasyah mengawal para wanita.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda kepada Anjasyah:

رُوَيْدَكَ يَا أَنْجَشَةُ سَوْقَكَ بِالْقَوَارِيرِ

“Pelan-pelanlah wahai Anjasyah, karena kamu tengah mengawal sesuatu yang mudah pecah.” (HR. Bukhari)

Abu Qilabah mengatakan; maksudnya adalah (mengawal) para wanita.”

Demikianlah perhatian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan perintahnya untuk memperlakukan wanita dengan lemah lembut. *)

{ Saya Kutip dari Kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah, MA pada judul ‘Andai Aku Tidak Menikah Dengannya’ }

☑Salam, Fikri Aljakarty

#Subhanallaah, I’m so blessed for being a muslimah  ♥

Barakallahu fiykunna..

Sharing Motivasi HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang