Cara Muslimah Mempercantik Diri

734 33 0
                                    

CARA MUSLIMAH MEMPERCANTIK DIRI

Semua wanita ingin tampil cantik, cantik secantik-cantiknya. Dalam Islam, muslimah mempercantik diri artinya mempercantik diri luar dalam. Dan cantik, bila sesuai dengan tuntunan Islam adalah sebuah ibadah.

Cantik Luar Dalam :

Adalah sebuah kebahagiaan apabila Wanita Muslimah di katakan cantik....
entah tulus atau pun hanya sekedar ucapan yang terluncur begitu saja.
Seperti yang digambarkan dalam postingan sebelumnya yang berjudul Yang Cantik tetap Cantik. yang mana artikel tersebut menggambarkan ketidakgunaan mempercantik diri secara berlebihan. karna kecantikan batinlah yang menentukan kebahagian bukan hanya di dunia bahkan nanti di Akhirat kelak.

Cara Muslimah Cantik Luar dalam

Sulit memang untuk Para Wanita Muslimah mempercantik dirinya untuk menjemput impiannya menjadi wanita yang di dambakan setiap kaum adam. Banyak muslimah bisa cantik, elegan kelihatan dari luar, tapi untuk kecantikan dari dalam, masih sulit dilakukan.

Kawan Senyum... ada sedikit tips agar muslimah terlihat cantik luar dan dalam.
untuk memancarkan cantik diluar, perbaiki dulu dalamnya. coba lihat artikel yang berjudul : Pesona Kecantikan Batin Wanita Muslimah (Inner Beauty) disitu digambarkan bagaimana cantiknya Wanita Muslimah terlihat dari dalamnya ( prilaku dan hatinya). dan berikut adalah Kiat Cantik Luar Dalam agar cantik luar dalam menjadi ciri khas bagi Wanita Muslimah.
Cantik luar dalam bagi muslimah adalah perpaduan cantik secara fisik dan rohani.
Menjadi Muslimah Cantik Luar Dalam, Siapa Mau???

A. Beauty is not is the face but a light in the heart

Kecantikan sejati adalah kecantikan yang tak akan pudar dan abadi. Tidak memiliki batasan waktu ataupun masa tertentu. Kalaulah kecantikan itu hanya terletak pada seraut wajah dan sesosok tubuh, maka kecantikan tersebut bukanlah kecantikan sejati. Kecantikan pada wajah dan tubuh seseorang hanya bersifat sementara dan terbatas pada usia. Apabila usia bertambah tua, kulit akan berkerut, pipi berubah peyot, gigi menjadi ompong dan tubuh menjadi renta. Kecantikan pun akan musnah. Atau, jika si wajah cantik itu tersiram air raksa, wajah jelitanya akan hancur dan rusak. Sebaliknya, wajah buruk rupa dan tubuh yang kurang proporsional dapat “disulap” dengan bedah plastik menjadi indah menawan. Kecantikan fisik seringkali menjadi sesuatu yang bisa saja direkayasa dan dimanipulasi.

Tidak demikian dengan kecantikan sejati. Kecantikan yang muncul karena ketulusan, tidak akan dapat direkayasa. Hati yang bersih, jiwa yang tenang, akhlak dan kepribadian yang mulia, bukanlah sesuatu yang instan dan dilandasi kepura-puraan. Semua itu adalah suatu proses yang matang dan integral. Bukan asesoris, bukan pula polesan.

B. Kecantikan Sejati Bersumber dari Hati

Setiap kebaikan dan kebahagiaan yang dimiliki manusia berpangkal pada kesempurnaan ruhani dan bersihnya hati. Kecemerlangan hati berpengaruh kuat dalam kehidupan pemiliknya. Hati yang bersih dan sehat (qalbun salim) akan terbias pada jasad seseorang. Memantul pada matanya, wajahnya, lisannya, kepribadian, dna akhlaknya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: “Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad tersebut. Jika ia buruk, maka buruk pula seluruh jasad itu. Ingatlah, bahwa ia dalah hati.” (HR. Bukhari). Oleh karena itu, hati merupakan sumber utama kecantikan sejati. Hanya kelurusan dan kebersihan hatilah yang dapat memancarkan “kekuatan”  (atau yang biasa disebut aura) secara murni tanpa manipulasi.

Hati yang bersih dan sehat memiliki definisi beragam. Banyak versi tentang identifikasi hati tersebut. Sehingga, ada sebagian kalangan yang tetap menilai seseorang berhati baikd an bersih meski ia orang yang ingkar dan berakidah sesat. Tak peduli sering bermaksiat, memamerkan aurat atua pelaku seks bebas. Dengan kata lain, asalkan tidak berbuat jahat, aniaya, menyakiti orang lain atau mengganggu kepentingan umum, maka ia tergolong orang yang berhati baik. Standar penilaian hati semacam ini hanya memaknai kebaikan hati dengan perilaku-perilaku yang sesuai dengan aturan dan norma masyarakat. Padahal, standar itu saja belum cukup. Karena penilaian terhadap hati yang bersih, baik dan sehat mencakup dua sisi.

Sharing Motivasi HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang