27. Okaasan

6.4K 482 19
                                    

[Mimpi.]

"Okaasan...?"

"Ryuji."

"Okaasan, where are you going? You have a lot of luggage."

"I'm leaving."

"I'm leaving too, Okaasan."

"You cannot, Ryuji. You must stay, Otousan needs you."

"I need you too, Okaasan."

"Ryuji, listen to me. Okaasan is leaving so that you can have a happy life."

"I'm happy with you. Without you, I'm not happy."

"Otousan isn't happy if Okaasan stays here. You must understand."

"Stay, Okaasan. Don't go."

"Ryuji, someday you will understand. Listen to your Otousan. Now, I will go. Take care of yourself. Okaasan loves you."

***

[Rumah Ryuji.]

Ha!

Ryuji tersentak dari mimpinya. Peluh keringat memenuhi keningnya. Ia kemudian mengusap wajah seraya menghela napas dalam.

"It's been 20 years, and I still don't understand why you are leaving," batinnya.

Ryuji lalu menyadari sesuatu, tangannya sejak tadi hanya menyentuh halusnya sprei. Ia menoleh dan mendapatkan sisi sebelah kirinya telah kosong. Hana tidak ada di sana, bahkan selimut yang Hana gunakan juga tidak ada.

Ryuji mengambil rokok dan membakarnya, "Ke mana dia?"

Ryuji bangkit lalu berjalan menuju ruang tamu dan mendapatkan Hana berada di sana. Dia terduduk di lantai dan mengamati layar laptop yang dia letakan di atas meja. Tidak lupa selimut yang dia gunakan untuk menutupi tubuhnya.

"Merasa lebih baik?" Ryuji bertanya.

Hana memiringkan kepalanya, dan melihat Ryuji dari balik laptop. "Ahh... Ya. Terima kasih," dan kembali sibuk.

Ryuji berjalan dan menghempaskan dirinya ke atas sofa. Ia mengamati yang dilakukan gadis ini.

"Surel?"

Hana mengangguk, "Aku sudah tidak masuk lebih dari tiga hari dan sekarang aku menerima banyak surel."

Ryuji dapat melihat deretan surel yang masuk. Pada bagian teratas ia melihat nama Ms. Reyhan. Hana kemudian membalas surel darinya.

"Siapa dia?" tanya Ryuji.

"Dosen Sastra Inggris," jelas Hana.

Ryuji tidak bertanya lagi, ia membiarkan Hana menyelesaikan kegiatannya.

"Wait a minute..." Ryuji memajukan tubuhnya.

Ryuji menoleh, dan kedua pasang mata mereka saling bertatapan.

"Is that my laptop?" Ryuji melihat tepat ke mata Hana.

"Yes, it is."

Laptop tersebut sebelumnya berada di ruang kerja Ryuji, dan ia tahu betul, tidak ada satu pun orang yang bisa memakainya karena ia menggunakan password. Bahkan Takiro dan Soji pun tidak bisa menggunakannya.

"Your fingers," ucap Hana.

"I'm using your fingers to unlock it," Hana kemudian menunjuk finger print yang ada di sisi kanan bawah laptop.

Ryuji merebahkan tubuhnya ke belakang, "Damn, crazy smart Bitch!"

Kemudian, rokok yang Ryuji hisap sudah habis, maka ia mengambil batang rokok lainnya dan membakarnya namun kemudian...

Old Man is MINE [ORIGINAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang