Bagian 102 - Good but Wrong

3K 229 18
                                    

Wajah Hana pucat pasi ketika ia merasakan tangan-tangan yang terus saja menjamah tubuhnya tanpa izin. Napasnya tercekat, ia bahkan tak mampu lagi melawan.

"What's going on?" Hana berbicara dalam hati.

"Who are they? Why they touch my body?" perlahan akal sehatnya memudar

"Did I give them my permit? They face is so unfamiliar. Why so many men in here? Give me space!" Hana berusaha mendorong.

"What is this? Why my hand can't move?"

Dua pria bejat ini saling tertawa, mereka menyadari Hana yang mulai hilang kesadaran, "Look at her eyes, completely blank!"

"She already lost herself!"

"Let's enjoy her..."

Hana pun ditelenjangi dan tanpa henti disentuh. Saat kesadarannya mulai hilang, seorang pria tanpa wajah datang memanggilnya.

"Hana...! HANA! HAANNAA!!!"

"Is that my name? Han-- akh!" Hana terperanjat ketika pria bejat ini mulai memainkan alat kelaminya.

"It's hurt...!" air mata mulai meneter namun tawa dua pria bejat ini semakin kencang.

"Hana! Run! Run!" pria itu terus memanggilnya.

"Who are you?" ucap Hana.

"Look, she becomes insane!" jelas pria bejat di belakang Hana.

"Fight! Run!" pria dalam pikirannya terus berusaha menyadarkan Hana.

"It's hurt, help me. I don't like pain!" lirih Hana.

"Stay still, I will make it wet and good for you, hahaha!" jelas pria bejat di hadapannya.

Hana semakin tenggelam dalam pikirannya. Ia berusaha mengunci dinya sendiri. Namun bayangan pria itu terus saja menganggunya.

"Sorry because I can't protect you well! Forgive me! Please... Come back..." ucap pria itu.

Hana yang duduk meringkuk dalam pikirannya mulai mengulurkan tangan, "Are you crying? Why you cry? Are you in pain? Do you hate pain? Me too. Pain is not good. Don't cry..."

Pria ini menangkap tangan yang diulurkan padanya. Hana merasa familiar dengan sentuhan in, "Who are you? I know this feeling. Your hand feels warm."

"...ji."

"I can't hear you," Hana berusaha mendekat.

"...uji."

"I still can't."

Pria itu menarik Hana dan memeluknya. Hana merasa seluruh tubuhnya menjadi hangat dan kegelapan yang ia rasakan mulai menghilang. Semua perlahan menjadi terang.

"...yuji."

Hana memandang lekat-lekat pria ini. Wajahnya perlahan menjadi jelas. Air mata pun mengalir dipipinya. Kehangatan ini, ia tau siapa pria ini.

"RYUUUJJJIII!!!" Hana berteriak kencang.

Teriakan yang sangat tiba-tiba yang tidak hanya mengagetkan kedua pria bejat tapi seluruh pria di gerbong. Hana akhirnya tersadar, ia pun mengeluarkan semua tenaganya untuk dapat keluar.

"Hold her down!" pria bejat memberikan perintah namun tidak ada yang mengikuti, mereka semua berdiri bagai batu karena itulah yang diperintah oleh Soji.

Pria itu hanya memberitahukan mereka untuk berdiri diam. Jangan bergeser satu inci pun. Mereka harus berdiri kuat dan membuat Hana tidak akan bisa melewati mereka semua. Namun kedua pria bejat ini malah melanggar perintah.

Old Man is MINE [ORIGINAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang