Bagian 92 - Three Weeks

2.3K 217 12
                                    

Ryuji memberi waktu 3 minggu kepada Hana untuk menyelesaikan urusannya, ia memberikan kebebasan selama periode waktu tersebut namun tetap menugaskan Soji untuk mendampingi Hana dengan alasan gadis itu masih membutuhkan dokter yang siap siaga 24 jam penuh jika kondisinya tiba-tiba mengalami penurunan.

Hana sendiri mulai menyelesaikan urusannya, ia tidak mau meninggalkan sesuatu yang belum selesai termasuk urusan keluarganya. Urusan yang lain sudah ia serahkan kepada Mei, sedangkan untuk urusan keluarga, ia akan menanganinya sendiri.

Dalam mobil yang tengah melaju dengan Soji yang menjadi supirnya, Hana memeriksa kembali ponselnya yang berisikan checking list yang sudah ia buat.

"Jangan mengintip," ucap Hana memergoki Soji yang mencuri pandang ke ponsel miliknya.

"Kalau begitu perlihatkan."

"Fokus menyetir, jika aku kecelakan karenamu, Ryuji akan langsung membunuhmu."

"Waw... aku takut sekali," ledek Soji membuat Hana langsung berdecih.

"Tapi terima kasih, berkatmu aku bisa menghirup udara segar," ucap Soji kemudian.

"Memangnya kau napi, huh?"

Kening Soji berkerut, "Napi? Apa itu?"

"Hah? Kau bercanda?" dan Soji menggeleng karena ia benar-benar tidak tau.

Hana menghela napas, "Baiklah karena kau bukan orang Indonesia maka akan aku jelaskan. Kau tau orang yang melakukan kejahatan lalu ditangkap dan diadili disebut tersangka?" Soji mengangguk, "Ketika mereka bersalah mereka akan masuk penjara, dan saat dipenjara untuk menjalani hasil sidang itulah status tersangka berubah menjadi napi. Kau mengerti?"

"Ah... begitu rupanya," Soji sudah tercerahkan. "Ngomong-ngomong buat apa kau membuat list sepanjang itu?"

"Ini daftar barang-barang yang akan aku bawa."

"Sebanyak itu? Kau gila ya?! Mana mungkin mobilku akan muat?"

Hana menunjuk kursi belakang yang kosong tanpa menoleh, "Muat."

"Tidak!"

"Muat."

"TIDAK!"

"MUAT!!!" Hana meninggikan suaranya, "Kau pikir aku akan membawa lemari dan tempat tidur, hah?! Aku hanya akan membawa berkas-berkas, dokumen dan hal penting lainnya."

Soji memutar matanya kesal, "Up to you! Jika tidak muat, kau panggil saja jasa pindah rumah, aku akan langsung pergi."

"Grumpy Old Man..." bisik Hana pelan.

"Apa?" tanya Soji.

"Nothing."

*****

Dalam mobil yang tengah ia kendari, Takiro terus melihat ke kaca tengah untuk memantau Ryuji yang tengah memandangi tablet-nya dengan serius.

"Mobil," Ryuji berkata tanpa menatap.

Takiro langsung melihat depan dan menginjak rem, ia menghela napas panjang, "Hampir saja..." batinnya.

"Itu sebabnya jika menyetir kau harus fokus memandang apa yang ada di hadapanmu, bukan malah fokus melihat orang yang dibelakang."

"Maaf, Ryuji-sama," ucap Takiro dengan suara pelan.

TIINNN...

Klakson mobil di belakang terdengar nyaring.

"Tunggu apalagi? Lajukan kembali mobilnya."

"Ba-baik!"

"Jika kau punya pertanyaan maka tanyakan," kata Ryuji.

"Apa boleh bertanya?" Takiro meragu.

Old Man is MINE [ORIGINAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang