14. Yakuza

7.4K 509 16
                                    

"Dia gadis yang cukup pintar."

Kata-kata pria pemberi informasi terngiang kembali dalam pikiran Ryuji saat Hana menanyakan siapa Ryuji sebenarnya. Tetapi Ryuji tidak berpikir jauh, ia hanya mengira Hana mungkin berpikir bahwa Ryuji seperti oknum perdagangan organ manusia.

Ya tentu saja, seorang pria berusia tiga puluh tahun, yang menyerahkan lima puluh kilogram emas hanya karena diminta oleh gadis muda seperti Hana. Siapa yang tidak akan curiga?

"What do you mean?" Ryuji bertanya balik.

Hana memundurkan tubuhnya, dan kemudian melipat tangan sedangkan matanya tidak berpaling dari Ryuji satu inci pun.

"You know Indonesian very well, Old Man. Don't pretend you don't understand."

Ryuji kesal mendengar dirinya disebut Pria Tua, "Stop calling me with Old Man. I have a name, and it's Ryuji. My age only thirty years old too."

"No, you are still Old Man."

"Damn you, Bitch!" suara Ryuji meninggi.

Mendengar nada tinggi, dalam sekejap, Hana bergerak mundur namun ia kembali menguasai dirinya.

"Apa semua Pria Tua sepertimu adalah orang bodoh? Atau hanya kamu yang bodoh?"

Ryuji naik pitam. Ia sama sekali tidak merasa melakukan kesalahan, namun kenapa gadis ini terus menghina dirinya!?

Dengan gerakan cepat, Ryuji mendorong Hana hingga terduduk kembali di bangku. Ponsel yang ada di sana pun terjatuh, membuat suasana menjadi remang-remang.

Ryuji menempatkan kedua tangannya di antara kepala Hana, sedangkan tubuhnya membungkuk, membuat mata mereka saling beradu pandang dalam jarak yang dekat.

"It's your mistake," Ryuji memperingatkan karena amarah kini sudah meninggi, maka ia tidak menjamin keselamatan Hana.

"Apa? Apa yang akan dilakukan seorang Pria Tua sepertimu?" Hana menantang.

Ryuji bersikap seolah ia tidak tahu apa yang dikatakan Hana. Ia hanya memperhatikan setiap detail wajah gadis ini.

"You know what I mean, Old Man. You understand Indonesian."

"No, I don't," Ryuji menjawab tegas.

"So, how can you explain this?"

"What?"

"I told you to see me on Thursday, but you came on Wednesday. Can't you hear my conversation? I mentioned that I clear my schedule on Wednesday, not Thursday. So, do you think I made a mistake in my English?" jelas Hana.

"Dia gadis yang cukup pintar."

Perkataan itu kembali terngiang. Ryuji menyunggingkan sudut bibirnya. Merasa bahwa dirinya lah yang bodoh jika berusaha membodohi gadis ini.

"The weird thing about you, Old Man, is that you knew my number. I don't remember giving it to you. You are rich too, to the extent of giving fifty kilograms of gold to a young lady. Not to mention, that's real gold. Besides, you have those weird tattoos on you," lanjut Hana.

Ryuji melebarkan senyumnya. Merasa bahwa Hana memang bukan gadis biasa. "Do you want to talk more? If not, I'd like to do this."

Ryuji lalu merendahkan tubuhnya, tanpa izin, ia mencium bibir Hana. Membuat gadis itu terdiam tidak bergerak. Ryuji melepaskan ciumannya, dan memperhatikan wajah tanpa ekspresi itu.

"You are asking me what this Old Man can do, right?" ia mendekatkan bibirnya di telinga Hana.

"I can make your head spin like crazy, lose your control, and set you on fire. I can also make you cry and scream sweet words at the same time," dan Ryuji menggigit lembut telinga Hana.

Hana terdiam, ia mengepalkan tangannya. Napasnya tercekat, ia berusaha menguasai dirinya. Sedangkan Ryuji menggunakan tangan kirinya untuk menyentuh wajah Hana.

Ryuji menyentuh bagian belakang kepala Hana dan mendekatkannya menuju wajahnya. Sedangkan bibir Ryuji mengecup telinga Hana dan membisikan kata-kata pelan namun sukses membuat bulu-bulu halus Hana berdiri.

"That uniform suits you well. It makes me want to tear it off now," bisik Ryuji.

Namun ia langsung terdiam ketika Hana berbicara. Ia memundurkan wajahnya dan menatap manik yang hanya memandang lurus ke depan itu.

"What did you just say?" tanya Ryuji.

"Is this what Yakuza do?" Hana mengulang kembali pertanyaannya.

Ryuji mencengkram erat kedua bahu Hana, dan menatapnya tajam. "You better close your mouth."

"Old Man... You are Yakuza right?"

Ryuji tidak memberikan jawaban. Ia langsung menarik tangan Hana menuju mobil. Meninggalkan ponsel dan koper berisi emas di sana begitu saja. Ia kemudian melemparkan Hana ke kap mobil belakang, membuat Hana tersentak kaget.

"You know what Yakuza can do? If they see a young, arrogant, and ill-mannered lady like you, they will rape her until she broken," ucap Ryuji.

Ryuji lalu mulai membuka pakaiannya, membuat kini tubuh bagian atasnya terekspos bebas. Ia lalu mengunci tangan Hana dengan tangan kanannya. Hana langsung memberontak, namun usahanya sia-sia.

Hana hanya membuat Ryuji makin mendominasinya. Dengan sekali tarikan, Ryuji berhasil membuka baju Hana. Membuat kedua bukit kembar kenyal yang tertutupi oleh bra itu jadi terekspos.

Hana menahan napasnya, mengetahui bahwa Pria Tua ini akan benar-benar memperkosanya. Sedangkan Ryuji mulai mencumbu setiap inci kulit gadis itu, meninggalkan bekas kemerahan ke mana pun bibirnya pergi.

Sementara itu, Ryuji menggunakan tangan kanannya untuk membelai kulit bagian dalam rok, menyentuh lembut kulit mulus di dalam sana.

"You burn up, Honey," ujar Ryuji merasakan tubuh Hana yang terasa panas.

Beberapa saat kemudian, Ryuji menghentikan cumbuannya, karena Hana tidak lagi memberontak. Gadis ini hanya terdiam bagai tidak bernyawa.

Ryuji memperhatikan dan menyadari napas Hana yang memburu. Ia berpikir bahwa gadis ini sudah bisa menikmati permainannya. Bahkan wajah Hana kini sudah memerah.

Namun pikiran itu langsung menghilang begitu Ryuji menyadari ada sesuatu yang salah. Tangan kanannya kembali ia gunakan untuk menyentuh kening Hana. Sentuhan ini terasa panas, namun bukan panas yang wajar.

"Are you sick?!" suara Ryuji meninggi.

Hana tersenyum sinis, "What a worst Yakuza example you are. Stopping the rape because your victim has a fever."

"Shit!" Ryuji kembali mengutuk, "You should tell me earlier."

Ryuji langsung menggendong Hana yang sudah lemas memasuki mobil. Ia mendudukannya di kursi depan, dan memasangkan sabuk pengaman. Ryuji akan beralih ke kursi kemudi, namun Hana menghentikannya.

"My gold..." ucapnya.

Ryuji mendecak keras, "Bisa-bisanya disaat seperti ini masih memikirkan tentang emas!!!"

Tetapi Ryuji segera berlari kembali memasuki taman, ia segera mengambil koper dan ponselnya. Namun ia tidak sadar bahwa ponsel Hana juga terjatuh di sana. Ryuji kemudian langsung menuju mobil dan menaruh koper di kursi belakang.

Ryuji kemudian mengambil baju yang biasa ia siapkan di belakang mobil dan memberikannya ke Hana untuk dipakai. Tetapi gadis itu sudah tidak memiliki tenaga, maka Ryuji terpaksa memakaikannya sendiri.

Melihat kondisi Hana yang semakin menurun, Ryuji langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit terdekat.

Old Man is MINE [ORIGINAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang