part 4

95 4 4
                                    

Adriel pov..
" raka besok kamu mulai bersekolah ayah sudah mengurus semuanya" kata ayah raka elmbut namun tegas ya pak robert wijaya pengusaha sukeses diasia tenggara yang usahanya sudah ada dimana mana adalah sosok ayah yang sangat menyayangi raka atau sekarang lebih tepatnya adriel  namun selalu menutupi semua rasa sayangnya dengan sikap yang dingin dan tegas. " cih jangan menyebut nama itu lagi. Raka sudah pergi " kata raka beranjak menuju kamarnya dengan nada sinis " aku ayahmu. Bisakah kamu berkata lebih sopan" kata ayahnya gemetar menahan marah" ha sopan. Anda menyuruh saya bersikap sopan tuan robert seolah olah anda orang tua yang baik" kata daniel lalu pergi meninggalkan robert dengan amarah yang memuncak, memang semenjak kejadian itu raka kecilnya berubah raka yang penyayang berubah menjadi dingin ya kejadian yang takan pernah dilupakan oleh raka yang membenci ayahnya sendiri

         ********************
 " pak buka pintunya dong pak kan baru telat semenit masa pak udah tutup gerbangnya sih pak" kata raka memohon dengan tampang yang dibuat semanis mungkin. Jika saja pak darno seorang wanita maka ia akan langsung luluh melihat senyum itu. Semyum.manis bagai bunga mekar dipagi hari. " tidak kamu murid baru disini tapi udah telat gimana nanti kedepannya kalo seluruh siswa sepertimu bagaimana masa depan bangsa ini..." sebelum pak darno melanjutkan kata katanya raka memotong ucapannya " pak jangan ceramah dong ceramahnya nanti aja. Pak bukain aku punya penyakit leukimia pak nga boleh berdiri lama lama bapak mau saya pingsan disini terus mati arwah saya gentayangin bapak" mendengar itu raut wajah pak darno menjadi sedikit pucat membayangkan perkataan raka " yaudah masuk cepat sana " raka masuk memasang muka lemah, letih,lesu dalam hatinya ia bersorak penuh kegirangan
" selamat pagi ibu cantik" kata raka saat tiba dikelas yang akan ditempatinya " oh kamu murid baru itu ya. Ini baru hari pertama dan kamu telat 10 menit" kata bu tania garang " tadi saya datangnya pagi kok bu tapi saya mules jadi ke kamar mandi bu kata ayah saya ga boleh tahan buang air besar nanti sakit bu" kata raka mulai mengarang indah  " yasudah berhubung kamu murid baru silahkan memperkenalkan diri kamu " hay semuanya nama saya adriel R. Wijaya
Panggil saja adri" semua mata mengarah ke raka terutama wanita semua terlihat sangat antusias memprhatikan raka yang sanagat tampan  posturnya tinggi dengan badan atletis kulit putih hidung mancung dan rahang yang tegas mebuat ia tampak bak pangeran. Mengetahui ia menjadi pusat perhatian raka tersenyum menebarkan pesonanya para wanita itu mulai histeris kegirangan " hus diam kalian pada ribut. Adriel silahkan duduk disamping rena" kata bu tanya mendengar hal itu rena yang  dusebutkan namanya mendongkakan kepala memang semenjak tadi ia sibuk dengan buku bacaanya bahkan tak menghiraukan teriakan wanita wanita tadi rena memandang sejenak cowok tersebut tiba tiba dipikirannya terlintas waja raka namun cepat menepis pikiran tersebut " bukan raka jelas jelas namanya adriel"  batin rena " hoy udah puas liatin wajah tampan gue he" kata adriel( adriel atau raka sama aja) mengagetkan " mendengar suara itu rena terkejut dari lamunanya  dan tidak mempedulikan raka yang duduk disampingnya.
Waktu berjalan tak terasa bel istrihat berbunyi waktu yang paling dinantikan semuanya seakan terlepas dari sel penjara semuanyaberhamburan keluar kecuali rena yang duduk diam dikelas membaca novelnya
Sedangkan diluar sana raka tengah menjadi pusat perhatian semua cewek cewek ada yang mengaknya berfoto  ada yang histeris juga saat melihatnya raka sengaja menampilkan senyum manisnya dan menebar pesona. Ya raka memang sangat berbeda jika berada didepan ayahnya ia menjadi sangat dingin namun diluar ia cowok ramah yang penuh dengan senyum ia bukannya trauma akan kejadian itu hanya membenci ayahnya yang terlihat membiarkan kejadian itu terjadi

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang