Rena merasa udara disekitarnya mulai menipis sepertinya pasukan oksigen mulai habis
Wajah rana mulai memerah adriel semakin memdekatkan wajahnya sekaramg jarangnya cuma 3 senti dari wajah rena namun posisi rena tetap pada tempatnya tak bergeser sedikit pun seperti ada magnet yang menariknya untuk tetap diam " oh rena ternyata lu normal" kata adriel mulaimenjauhlan wajahnya dari rena mendengar hal itu rena mulai bingung ia mulai memgatur nafasnya kembali yang seperti baru habis lari maraton " maksud kamu?? " tanya rena pada adriel " ya gitu soalnya pas gue pertama kali masuk lu kaya biasa aja sih padahal yang lain histeris apa mungkin pesona gue kurang y? Ya ampun pesona gue mulai berkurang gimana ni?" Kata adriel seolah olah frustasi " ih apaam sih kamu ngapain aku harus teriak histeris coba? Biasa aja kali" kata rena memutar bola matanya disatu sisi ia bahagia karna jantungnya hampir copot "dia udah gila y aku kira apaan" batin rena tak disangka adriel malah bertebuk tangan " wah wah rena lu bisa bicara agak panjang . Terharu gue" kata adriel dengan tampang sok terharu " emang kirain aku gagu" kata rena mulai sebal dengan tingkah cowok didepannya ini " oh jadi lu gagu gue bisa bahasa isyrata ni liat" adriel menirukin beberapa bahasa isyarat menggunakan tangan " is cakep cakep ko kamu bego sih nih aku bicara artinya aku nga gagu kan?" Rena menjitak kepala adriel " cie akuin aku cakep juga ya?" Adriel mulai memasang wajah sok ganteng " ah ahh bu.. bu.. kan kaya gitu" balas rena gagap adriel hanya tertawa penuh kemenangan tawa yang begitu lepas dan indah rena sperti tersihir oleh tawa tersebut tiba tiba rena teringat raka rena menunduk sedih. Melihat perubahan tingkah rena adriel menghentikan tawanya " lu kenapa? Ko sedih?" Rena mulai bimbang disatu sisi ia ragu untuk bercerita dengan adriel namun disisi lain ia merasa nyaman dengan adriel " aku teringat seseorang" rena memulai ceritanya . Adriel mulai menyimak cerita rena dengan seksama " dia udah punya pacar y apa orang spesial y ko sesak sih" batin adriel " teman masa kecil aku dia baik banget dia kaya pelindung buat aku tapi dia udah pergi keluar negri dan aku nga pernah bertemu dia lagi. Tapi aku selalu menunggunya setiap hari aku yakin kami pasti akan bertemu" lanjut rena " lu suka ya masa kecil lu? Gue malah mau lupain masa kecil gue dan sekarang gue udah lupain itu gue nga ingat lagi masa kecil gue gimana tapi yang gue ingat cuma seseorang dengan jepit kupu kupunya entah kenapa dia nga bisa gue lupain" mendengar itu rena mulai berpikir siapa gadis itu " eh udah lah ko malah curhat pulang yul udah malam ini" kata adriel mengagetkan rena " eh iya ayo pulang ini udah maw makan malam" rena beranjak mengambil sepedanya dan hendak pulang " bye..." kata rena " raka" namun dengan suara yang kecil.sehingga adriel tidak mendengarnya " bye rena awas lu diculik om om" kata adreil menyeringai "" gue kaya dengar dia nyebut raka? Apa gue salah dengar ah pasti salah denger tapi dia mirp gadis itu" batin raka
KAMU SEDANG MEMBACA
promise
Teen Fictionrenata athena deandri gadis cupu disekolahnya yang bahkan tidak memiliki teman seorang pun apa lagi seorang sahabat. Gadis yang bertahan karna kenangan masa kecilnya bersama seorang cowok yang bernama raka, cowok masa kecilnya yang merupakan cinta p...