"Lain kali, jangan jutek-jutek sama dokternya," Della menuntun Delko berjalan.
"Abisnya dokternya centil banget," sarkas Delko. Della tersenyum kecil.
"Terserah kamu, abis ini istirahat ya," ucap Della.
"Siap! Kamu juga jangan lupa makan, nyusul Sisy sana," suruh Delko.
"Iya nanti kalo kamu udah tidur,"
"Gapapa, tinggal aja kali,"
"Nggak," tegas Della namun lembut. Keduanya memasuki ruangan 444.
"Del, tolong bilangin mama ya, nanti tolong bawain ayam geprek," pinta Delko.
"Emang boleh makan itu?"
"Bolehlah!"
"Kata siapa?" tanya Della polos.
"Aku barusan, ya, ya," Delko memainkan rambut Della asal.
"Iiihhh! Iya iyaa! Awas tangan kamu! Berantakan tau!"
"Teyima kasihh," ucap Delko gemas.
"Aku tidur," ucapnya lagi.
Della hanya diam memandang wajah Delko yang polos saat tidur. Gemas, pikirnya. 10 menit kemudian Della bersuara.
"Andai kamu tau Del,"
"Aku suka kamu," lirih Della. Setelahnya ia keluar kamar untuk menyusul Sisy di kantin rumah sakit.
Klek
Pintu tertutup.
Delko tersenyum dengan mata yang masih terpejam. Selimutnya ia naikkan sampai kepala. Kakinya menghentak-hentak di udara.
Apakah dia Delko?
"Hahahahhahahahaahah,"Delko duduk di tepi ranjang. Tangannya memijat pangkal hidungnya.
"Harus gercep nih gue," ucapnya dengan senyum yang sulit dilunturkan.
"Della! Tunggu gue," Delko kembali tidur. Kali ini dengan senyumnya.
.
.
.
.18.00
"Lym, kamu mau nyari Delko hari ini?" tanya Rangga.
"Iya, aku dikasih waktu seminggu lagi sama kak Dyr buat cari Delko, kalo ga ketemu aku disuruh pulang ke Greenland," jelas Lym. Rangga hanya menangguk kecil.
"Mau ditemenin?"
"Boleh, emang kamu gak capek?"
"Enggak, tapi aku agak kurang enak badan, nanti kita ke rumah sakit dulu ya," pinta Rangga.
"Oke,"
"Bentar lagi, kita tutup aja," ucap Rangga.
"Kenapa? Kan belum waktunya,"
"Kan tadi aku bilang, aku ga enak badan, lagian sepi juga kedainya hari ini,"
"Kan ada Ucup yang bisa handle,"
"Bocah dia mah, ga percaya aku,"
"Terserah, terserah,"
Akhirnya Rangga memberitahu kepada karyawannya untuk pulang lebih awal. Mereka pun menutup kedai itu.
"Yuk, biar mereka aja yang beresin," ucap Rangga santai.
"Loh masa aku ga bantuin mereka? Aku juga karyawan kamu Rang!"
"Kamu...beda,"
"Hah?" ucap Lym. Rangga berbicara sangat pelan soalnya.
"Gak, udah yuk, nanti malah makin sakit," ucap Rangga dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAY✓
Любовные романы[romance, chiklit] Pertemuan konyolnya dengan Lym, membawa Delko pada kisah cinta yang sedikit rumit. Delko si konyol, penakut dan tidak suka basa-basi, tapi selalu berbasa-basi. Bertemu dengan Lym si polos, dan cepat marah. Pertemuan mereka di Gree...