Di atas foto kakaknya Lym yah gaysss
Gimana, setuju gak?
Vote dulu dongg..Happy reading...
"Habis dari mana kamu?" Suara lantang seorang pria, membuat Lym dan Delko bergidik ngeri.
"I-itu ta-tadi Lym habis da-dari--"
Brakk
Pria itu memukul meja yang berada di sampingnya."Dari mana?!" bentaknya.
Delko yang sedari tadi diam menahan takut, akhirnya membuka suara. "Habis keluar sebentar tadi, habis main salju. Memangnya kau siapa? Datang kok langsung marah-marah tidak jelas?!" ceplosnya tanpa berpikir terlebih dahulu.
Lym yang menyaksikan semua itu, hanya bisa menunduk. Sementara Delko masih sama dengan tampang tak tahu malunya.
"Kau tanya siapa saya?! Harusnya saya yang tanya siapa dirimu!"
"Kau ingin tahu siapa diriku?! I'm Lym's boyfriend!" ujar Delko yang membuat Lym reflek mendongakkan wajahnya.
Lym menatap Delko dengan wajah merah menahan kesal. "Del, jangan bicara sembarangan!" bentak Lym.
"Kenapa?" kata Delko menantang.
"Dia kakakku Del," lirih Lym.
Delko kicep. Sekarang jantungnya berdegup kencang.
"Mengapa kau memakai pakaian saya?"
Delko terdiam. Sekarang rasa malu sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.
"E-em, ituu...sebenarnya..."
"Masuk, jelaskan semuanya di dalam," ujar Dyr tegas.
***
Setelah mereka memasuki rumah, Mereka semua berkumpul disebuah kursi ruang tamu. Delko menjelaskan bagaimana kejadian yang sebenarnya, mulai dari awal hingga sekarang.
"Jadi intinya kau tersesat?"
"Yes... bro." kata Delko canggung.
"Mou Dyrtzix."
"Hah?" Delko agak bingung. Namun, detik selanjutnya ia paham, bahwa lelaki di sampingnya itu sedang mengenalkan dirinya.
"Algreen Delkoland, panggil aku Delko,"
"Panggil saya Dyr." balsnya datar.
Suasana menjadi canggung. Sampai Lym membuka suaranya.
"Kakak bisa membantu Delko pulang?" tanya Lym seraya menatap kakaknya dengan lekat.
Dyr yang berada di depan Lym tampak berpikir sambil memandang Delko lekat. Beberapa menit setelahnya kepala Dyr mengangguk berapa kali.
"THANK YOU SO MUCH!" seru Delko sedikit berteriak karena terlalu girang.
Kak Dyr hanya berdeham mengiyakan dan pergi ke kamarnya begitu saja.
Lym melirik Delko dengan wajah sebalnya. Delko yang menyadari itu langsung mengangkat bahunya. "Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Delko pada Lym.
"Apa maksudmu tadi? Menagapa asal bilang kalau aku ini pacarmu?!" gerutu Lym dengan emosi yang meluap.
"I do not know Lym, I guess he's a not obvious person who suddenly angry."
"Now what should I say if my feet believe in what you say?"
"Well you say if I'm just joking."
"Tau ah, capek aku bicara denganmu Del," Lym melipat kedua tangan, di depan dada. "Want me to go to your villa now?" lanjut Lym.
Delko terlihat berpikir, lalu mengangguk setelahnya.
.
.
."Di sini memang lebih kecil dari rumahku, tapi setidaknya, kau bisa tidur di sini 'kan? Di sini juga ada guling sebagai pengganti boneka," ujar Lym, saat mereka sudah sampai di villa, tentu Lym tahu kalau Delko tidak bisa tidur tanpa boneka, karena Delko sudah memberitahunya sebelumnya.
Delko mengangguk-angguk. "Baiklah, good night," kata Delko yang mendapat anggukan dari Lym.
"Good night too," balas Lym. Setelahnya pergi meninggalkan Delko.
~~STRAY~~
Krekk
Lym memasuki kamar Delko dengan nampan yang berisi satu gelas susu sapi dan roti panggang.
Delko yang terusik mendengar dencitan suara pintu itu terbangun, dan tertegun saat melihat Lym berada di dekat ranjangnya.
"Good morning Del." kata Lym dengan sebuah senyuman indah dibibirnya.
Delko ikut tersenyum, ketika melihat Lym tersenyum. "Good morning too." balasnya.
Lym menaruh nampan tersebut, di nakas samping tempat tidur Delko, lalu duduk di tepi ranjang Delko. "My elder brother Dyr, has gone to work. At the same time looking for ways that you can go back to your country," ujar Lym yang membuat Delko membulatkan matanya seketika.
"Seriously?" tanya Delko histeris, yang membuat Lym menganggukkan kepalanya.
"Sejak kapan?" tanya Delko.
"Sejak pukul 04.35 tadi," ujar Lym.
"Apa kakakmu percaya bahwa aku kekasihmu?" tanya Delko yang mendapatkan sebuah jitakan dari Lym di kepalanya. "Hey Lym, mengapa kau menjitakku!" bentak Delko tidak terima.
Lym bangkit dari ranjangnya. "Karena ucapanmu itu, semalam aku di introgasi habis-habisan olehnya!" Lym melipat kedua tangan nya di depan dadanya. "Habiskan sarapanmu, lalu mandi, setelah itu ajarkan aku bahasamu itu. Aku tidak menerima penolakan! Bajumu sudah ku siapkan di kamar mandi." seru Lym lantas bergegas pergi dari kamar yang ditempati Delko.
Delko mengernyit, apa dia harus mengajarkan Lym bahasa indonesia?
Delko mengangkat bahunya tak acuh lalu segera bergegas dari kasurnya untuk mengambil makanan yang sudah disiapkan Lym. Setelahnya bergegas ke kamar mandi.
~~STRAY~~
Love💟
SalYo🐥
Garing sangattt...semoga masih ada yang minat baca cerita ini yaa hahahACocol ya bintang dibawah
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAY✓
Romance[romance, chiklit] Pertemuan konyolnya dengan Lym, membawa Delko pada kisah cinta yang sedikit rumit. Delko si konyol, penakut dan tidak suka basa-basi, tapi selalu berbasa-basi. Bertemu dengan Lym si polos, dan cepat marah. Pertemuan mereka di Gree...