Janji Masa Lalu

10.9K 772 13
                                    

Ini ganti buat minggu lalu ya...
Mumpung lagi ada inspirasi jadi lanjut..
Ini ceritanya panjang jadi nikmatin aja ya.
Seperti biasa warning typo. Hahaha...

Happy reading...!!!

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼









Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi saat Jenna bangun dari tidurnya. Kamar hotel yang sejak semalam ia tinggali itu masih terlihat gelap meski ada sedikit sinar matahari yang masuk lewat celah-celah tirai.

Jenna melihat ke sisi tempat tidurnya yang sudah kosong. Tentu saja Altara sudah bangun melihat hari sudah siang di luar sana. Jenna tidak memusingkan perihal semalam mereka tidur di ranjang yang sama. Toh mereka tidak melakukan apa-apa, apalagi hotel ini memiliki ranjang yang luas.

Selesai mebersihkan diri Jenna keluar  dan mengerutkan dahi saat melihat Altara sudah duduk di sofa sambil mengutak-atik Ipadnya. Jenna melihat sekeliling kamar hotel yang sudah rapih, bahkan terlihat seorang pelayan tengah menyiapkan sarapan.

"Kau sudah siap? Sarapanlah dulu baru kita pulang". ujar Altara  menatap Jenna sekilas lalu sibuk kembali dengan Ipadnya.

Tanpa banyak berbicara, setelah berterimakasih pada pelayan Jenna langsung menyantap sarapanya. Jenna juga sudah menawari Altara, tapi pria itu menjawab bahwa dia sudah sarapan di bawah tadi. Pria itu hanya mengingatkan pada Jenna untuk meminum habis susu  ibu hamil yang sudah di siapkan untuknya.

Setelah sarapan selesai Altara membawa Jenna turun.

"Tunggu sebentar di sini" ujar Altara menunjuk sofa di lobi untuk diduduki Jenna.

"Kau mau kemana?" Tanya Jenna bingung.

"Ada seseorang yang harus aku temui. Hanya 15 menit" ujar Altara setelahnya baru meninggalkan Jenna.

Jenna duduk sambil menggerakan kepalanya ke kanan kiri untuk melihat megahnya hotel yang tadi malam menjadi tempat resepsi pernikahanya. Jenna berdecak kagum juga, semalam ia terlalu sibuk mengikuti Altara menyapa para tamu sehingga tidak sempat mengagumi bangunan tinggi ini.

15 menit ternyata lumayan lama bagi Jenna. Sehingga dimenit kedelapan Jenna sudah beranjak dari tenpat duduknya untuk melihat-lihat air mancur yang berada di tengah lobi yang cukup luas itu.

Tidak disangka Jenna malah melangkah keluar dari lobi dan menemukan taman di samping bangunan hotel. Taman yang tertata rapi dan terlihat indah dipandang mata membuat Jenna terlena, sejak kecil memang Jenna sangat menyukai taman yang ditanami bunga yang berwarna warni seperti taman yang ada di hadapanya itu.

"Sudah aku bilang, tunggu disana. Apa kau tidak mengerti ucapanku?" Terdengar suara jengkel dari balik tubuh Jenna.

Jenna membalikan tubuhnya, dan benar Si tuan pengatur dan dingin itu tengah menatap tajam padanya. Siapa lagi kalau bukan Altara.

"Dari pada bosan menunggu di dalam lebih baik di sini" ujar Jenna acuh tak acuh.

"Dan membuat waktuku terbuang 10 menit untuk mencarimu" dengus Altara.

Jenna menatap Altara kesal. Ia tidak habis pikir dengan pria di depanya itu yang begitu memuja waktu.

Satu lagi julukan yang akan Jenna sematkan pada pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu.

" si penggila waktu"

Sambil melempar tatapan kesal, Jenna beranjak meninggalkan Altara untuk kembali ke lobi hotel.

Hilang sudah rasa hormat Jenna pada pria yang dulu sangat ia hormati sebagai atasanya itu. Sifat dan sikap yang ditunjukan pria itu padanya membuat Jenna ingin sekali melempar apa saja ke wajah tampan dan dingin Altara.

JENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang