Menerima

10.7K 667 0
                                    

Jenna langsung menemui Radhit saat tiba di cafe sore itu, mereka saling bertukar sapa setelah beberapa minggu tak bertemu. Jenna mulai menceritakan keadaanya pada Radhit agar pria yang sejak lama menyukainya itu tidak salah faham.

"Tidak ada satu orangpun yang percaya kalau aku tidak pernah melakukan hal itu sampai hamil seperti ini. Begitupun denganmu Dhit" Ucap Jenna pada akhirnya.

"Jenn, bukan aku tidak percaya. Hanya saja sesuatu terjadi pasti ada sebab dan akibatnya"

"Kau juga pasti mengira kalau aku ini seperti gadis-gadis yang suka kencan itukan?" Tambah Jenna.

"Bukan begitu, aku tidak mengira atau menyalahkanmu Jenn. Aku minta kita bertemu untuk mendengarkan penjelasanmu. Aku hanya tak mengerti kenapa bisa ter.."

"Sunggu Dhit! Kalau aku tau siapa yang sudah meng...." Jenna berhenti sejenak untuk memelankan suaranya karena Radhit langsung memegangi tanganya agar Jenna sadar akan situasi di mana mereka berada. "Kalau aku tau siapa dia, aku akan langsung meminta pertanggung jawabanya". Lanjut Jenna dengan suara yang lebih rendah.

"Ya, sayangnya kau tak tau" ujar Radhit sambil menepuk punggung tangan Jenna, memberi sedikit ketenangan pada gadis di depanya itu.

"Aku tidak tau harus melakukan apa Dhit, mungkin aku akan menyetujui rencana Om Ridwan" ujar Jenna lemah, ya mungkin itu bisa menjadi jalan keluar dari masalahnya ini. Tapi Jenna juga masih ingin tau kenapa hal ini bisa terjadi padanya.

"Rencana?" Tanya Radhit mengerutkan dahinya mendengar ucapan Jenna.

"Hem.. Om Ridwan akan menikahkanku dengan anak dari teman dekatnya" jelas Jenna.

Mendengar penjelasan itu membuat Radhit langsung terdiam.

***

Begitu memasuki halaman rumahnya, Jenna langsung menutup pintu gerbang. Jenna menghela nafas tajam mengingat apa yang baru saja terlihat dan terdengar oleh indranya.

Kalau saja bukan karena tantenya yang memintanya membeli sayuran di tukang sayur keliling, Jenna bersumpah lebih memilih membeli sayuran di minimarket yang berada di ujung jalan. Bukan karena Jenna sok, tapi itu semua karena ibu-ibu kompleks yang membuat Jenna jengah dan malas. Sejak Jenna ikut tinggal bersama Tante Lena, para tetangga Tantenya itu seolah berlomba-lomba mencari tau apa saja yang berada dalam diri Jenna. Bahkan tak sedikit memandang Jenna merendahkan kala tau kalau Jenna tak memiliki ayah ataupun ibu sejak ia kecil. Jenna sudah terbiasa dengan sikap-sikap seperti itu baik dari teman sebayanya maupun orang-orang dewasa sejak dulu. Ya, sejak ia masih tinggal dengan Tante Eva kemudian dengan Om Ridwan dan sekarang berlanjut dengan Tante Lena.

Meski sudah terbilang terbiasa bahkan kebal, tapi masih ada sisi lain dalam hati Jenna yang kesal dan benci dengan perlakuan orang-orang sekitarnya, salah apa dia kalau tidak memilki ayah dan ibu?

Apalagi dengan keadaanya sekarang, pergunjingan tentang dirinya menjadi makanan sedap bagi penggosip-penggosip di luar sana.

Jenna meletakan sayuranya dengan kesal di meja dapur. Untunglah tantenya itu entah pergi kemana sehingga tak melihat kekesalanya.
Telinga dan hatinya masih panas mendengar obrolan tetangganya tadi yang ikut berbelanja di tukang sayur. Jenna buru-buru membuka lemari pendingin dan langsung menyambar botol minumnya, meneguk habis air di dalamnya berharap hatinya yang panas bisa kembali normal.

"Kau sudah membelinya Jen?" Tanya Lena setelah kembali entah dari mana.

Jenna hanya mengangguk dan berdiri hendak melanjutkan aktifitasnya yang tadi terganggu akibat tantenya yang menyuruhnya membeli sayur.

"Oh ya Jenn!" Seru Lena membuat Jenna berbalik.

"Hm?" Tanya Jenna sambil menaikkan alisnya.

"Om Ridwan tadi telfon, nanti malam dia dan temanya akan datang katanya mau mengenalkan kalian" ujar Lena sambil mengambil pisau untuk menyiangi sayuran.

"Hm..." jawab Jenna mengiyakan.

Ya, Jenna sudah menyetujui rencana dari Omnya itu. Jenna rasa itu satu-satunya cara agar semua masalahnya terselesaikan. Apalagi ia tidak mau kembali menyusahkan Om dan Tantenya yang sudah membesarkanya.




To be continue....

Vote & Coment di tunggu!!!
Apalagi kritik dan saran.

Thanks.

Kry_ptonite😘


JENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang