Bersenang-senang

11.1K 823 42
                                    

Hai.. hai...
Sebulan sudah gak update..
Authornya sibuk hehe...
seperti biasa terima kasih atas vote dan komennya...
Warning typo bertebaran ya..!!
meski udah di edit harap maklum karena authornya yang kalau liat orang dari jarak 5 meter udah gak jelas 😂😂😂😂.

Happy reading!!
Chap chuz....
Happy weekend...
Happy Agustuse..😄😄


💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

"Kak Jenna!!!" Teriakan Hera menggema di kamar miliknya.
Sedangkan pemilik nama yang diteriakkan Hera hanya cekikikan sambil mengoleskan selai kacang ke roti untuk sarapanya.

"Ya ampun Jen, apa yang kau lakukan pada sepupumu itu sampai teriak pagi-pagi begini?" Tanya tante Lena yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Hera.

"Tidak, tidak ada" jawab Jenna memasang wajah tak bersalahnya, padahal ingin kembali tertawa.

"Momy... liat perbuatan kak Jenna!!!" Hera baru saja menuruni tangga dengan rambut dan wajah khas baru bangun tidur tapi ada pemandangan yang lain dari wajah bangun tidurnya yang ingin ia tunjukan pada ibunya.

"Ya ampun. Kenapa wajahmu itu?" Tante Lena mendekati Hera dan meneliti wajah anaknya yang penuh dengan coretan hitam sepertinya dari pensil alis.

Ledakan tawa dari Jennalah yang membuat kedua anak dan ibu itu berbalik menatap Jenna.

"Momy... kak Jenna yang menggambar ini di wajahku" Ujar Hera jengkel bukan main.

Tante Lena mendelik ke arah Jenna dan menggeleng.

"Sejak kapan kau usil Jenna?" Tanya tante Lena beranjak mengambil tisu basah untuk menghapus coretan-coretan di wajah Hera.

"Tidak. Semalam aku menonton sebuah acara dan para pemainnya melakukan hal itu pada temannya. Kemudian aku ingin melakukanya juga dan hanya ada Hera yang menjadi kandidat terbaikku" jelas Jenna sambil menahan tawa.

"Momy... momy dengar penjelasanya itu. Tidak masuk akal. Pokoknya momy harus menghukum kak Jenna!" Tuding Hera kesal karena wajahnya yang jadi sasaran atas keusilan Jenna.

Kembali Jenna tertawa terbahak karena puas melihat wajah Hera yang telah ia coret-coret.

"Momy....!" Rengek Hera karena tante Lena tak merespon dan malah sibuk membersihkan wajahnya. Sedangkan Jenna masih melanjutkan tertawanya sampai mengelurkan air mata.

"Sudah.. sudah...!"

"Gak mau momy... momy harus membalasnya"

"Oh.. Tidak. Jangan. Anakku pasti tidak suka." Balas Jenna cepat saat tante Lena berbalik.

"Itu hanya alasan momy..!"rengek Hera kembali.

Jenna sudah berdiri dan memasang wajah sendu sambil mengelus perutnya yang sudah menyembul.

Tante Lena menghembuskan nafas pasrah, sedangkan Hera masih belum rela untuk melepaskan Jenna.

"Baiklah.. selesaikan urusan kalian, aku harus bersiap-siap" ujar tante Lena pergi meninggalkan keduanya yang masih bersiteru itu.

"Ok. Ok. Maafin kak Jenna" ujar Jenna mengaku bersalah.

" Tidak sebelum wajah kak Jenna juga sama seperti aku. "Hera masih memasang wajah permusuhan.

Wajah Jenna kembali sendu dan mengelus perutnya.

"Aku hanya melakukan apa yang di inginkan ponakanmu ini. Kau mau nanti kalau ponakanmu mengelurkan liur karena aku belum kesampain melakukanya? Hem.. kamu tega ya Hera" gerutu Jenna mengelus-elus perutnya.

JENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang