-Delapan- [Pilih kasih]

63 3 0
                                    

-Sejelek jeleknya cowok akan terlihat ganteng ketika ia memakai jersey dan bisa ngegolin bola-

🐼🐼

"Mm kok diam sih?" Fahri memulai pembicaraan dengan Asya didalam mobil sport nya itu.

"Karna gak ribut lah".

"Btw lo kok gak mau ngasih selamat ke gue?".

"Untuk?" Tanya Asya polos, padahal ia sudah ngerti maksud Fahri.

"Parah lo sumpah". Ia membenarkan posisi menyetirnya.

"Iyaiyaa gue paham kok, kebelet lo ya pengen banget gue kasih selamat".
"Selamat ya Fahri atas penciptaan 2 goal nya. Karna itu lo harus traktir kemenangan lo ini".

"Traktir? Lagii?".

"Yups" Balas Asya singkat.

"Besok ajadeh. Gue capek banget ni. Tulang gue kayak mau retak semua ni".

"Yaelah Ri, lo kok berlebihan banget sih. Lo pikir gue gak pernah ngerasain kyak lo itu?"

"Tapi bener Sya. Gue capek pake BANGET. Klau gue ga capek, impossible gue nolak ajakan lo"

"Mm Iya deh iyaa".
"Lo . . . . .  . Hmm"

"Gue. . . . kenapa?"

"Adek kelas gue kok ganteng ya. Tapi sayang . . . . "

"Sayang apa?"

"Yaelah, mentel banget, pake panggil sayang lagi Hh" Kata Asya sambil tertawa geli.

"Gue serius Kak".

"Sejak kapan lo tobat manggil gue kakak?"

"Sejak kakak bikin gue penasaran".
"Tapi jujur gak enak manggil elo kakak, secara kalau tinggi ya tinggian gue". Kata Fahri.

"Masalahnya dengan tinggi apaan, lo ngeledek gue ni ceritanya?".

"Gue gak ngomong gitu lohh".
"Tapi fakta yang mengatakan demikian".

"Anjirrr, gue kan gak pendek pendek amat sih. Lagi pula yg salah tu bukan gue. Elo nya aja yg ketinggian".
Ledek Asya.

"Jelas lah gue tinggi. Orang gue selalu makan tiang listrik kok".

Asya terkekeh, "Garing lo gak lucu tau gak?".

"Wkwk ngukuk nih dengernyaa".

"Awas lo ya Ri", Asya mulai geram melihat Fahri.

Berpakaian sepakbola membuat Asya berkali kali memuji Fahri. Dengan rambut basah yang sengaja dibuat nya acak acakan agar terlihat keren membuat kegantengan nya nambah. Ditambah lagi farfum cowoknya yang sangat menggoda kaum Hawa.
Asya hanya tersenyum.

Selang 15 menit, mereka pun sampai didepan rumah Asya.

"Thanks ya udah nemenin gue", Kata Fahri.

"Seharusnya itu, gue yang ngucapin makasih sama lo".

"Tapi gue seneng kalo lo bisa terus liatin gue tanding. Yang ada gue selebrasi mulu".

"Ngarep lu ketinggian tau gak?".

"Tinggian mana sama badan gue?".

"Tinggian monas lah. Itu aja gak tau". "Udah ah gue mau masuk dulu, udah maghrib ni, lo mau masuk dulu atau langsung pulang?".

"Gue langsung pulang aja deh".

"Bagus deh, yaudah pulang sono".

"Njirr, ngusir".
"Yaudah gue cabut ya. Bye kak!".

Love A Women FootballTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang