-Drama sepakbola itu kejam, karna yang unggul di awal belum tentu unggul di akhir, susah ditebak, layaknya hatiku ke hati kamu-
🐼🐼
Asya terbangun pada pukul 05:00, cepat ya?
Ketika ia sudah bangun, ia tidak langsung mandi. Melainkan ia berkhayal tentang apa yang terjadi esok di sekolah.'Gimana ya cara nya bilang ke Farhan? Tapi lebih baik aku jujur aja. Ini semua kan salahnya. Aku sama dia sudah suka sama suka, tapi dia malah memilih untuk berteman aja. Padahal kan aku juga butuh pasangan yang bisa memotivasi hidup ku. Makanya aku lebih memilih menerima Fahri. Fahri pun cocok dengan tipe cowok yang aku suka. Semoga pertemanan gue dengan Farhan baik baik saja' Batinnya.
🐼🐼
Sesampainya disekolah. Mula mula Asya harus bicara dengan Farah. Ia pun menemukan Farah sedang piket kelas.
"Farahh, gue aku mau bicara nihh" Kata Asya memulai bicara.
Mula Mula Farah heran, "Bicara apaan Sya?".
"Hmm bicara tentang......" Tiba tiba perkataan Asya terpotong oleh Farah.
"Nanti aja ceritanya. Gue mau selesain piket gue dulu. Nanggung nihh", Kata farah.
Asya hanya menghela nafas, "Hmm yalaahhh. Cepet ya".
"Yoii"
=====
Farah mulai mendekati Asya, "Apa apa Sya? keknya serius amatt".
Pertama-tama, Asya melihat sekeliling nya terlebih dahulu. Takut ada Farhan.
"Gue.. gue jadian sama Fahri", Kata Asya pelan.
Farah terkejutt, "Whatttt?".
"Seriusan Syaa?". Tanya Farah tidak percaya."Iyaa, ngapain coba gue boong", Kata Asya.
"Perasaan kalian baru kenal deh" Pikir Farah.
Asya mengiyakan, "Emang iya, gue aja gak nyangka".
"Tapi bagus deh, lo gak jomblo lagii", celetuk Farah.
"Bukan masalah jomblo nya Farr".
"Tapi inii...." Omongan nya terputus karna Asya sudah lebih dulu tau apa yg ingin dikatakan sahabat karibnya."Tapi ini karna Farhan kan?" Tanya Farah.
Asya mengangguk pelan.
"Gak usah ribet lah, mungkin Fahri itu emang jodoh lu. Lagi pula, Farhan kan emang gk mau pacaran sama lu. Setiap orang itu pasti juga butuh yang namanya teman hidup. Lo gk salah kok. Gue yakin, pasti kalo Farhan mendengar ini, dia instropeksi diri kok". Jelas Farah panjang lebar.
"Iya", balas Asya singkat.
"Etdah, gue ngomong panjang lebar malah cuma dijawab Ya. Bangsed luu" Dengus Farah.
"Emang gue kudu jawab apaan selain ya?" Tanya Asya.
"Udah ah, serahlu aja".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Women Football
Teen FictionSesuatu yang indah untuk dinikmati, terlalu buruk untuk dilewati, itulah Sepakbola. •• "Ohh,, Gue seneng kalau lho suka bola seperti gue. Makasih ya Sya" Guman Farhan. "Kan lho udah tau kalau gue emang suka bola, jadi gak perlu makasih lah" Jawab As...