17

651 55 1
                                    

"Akhirnya setelah sekian lama kita dapat berkumpul makan malam bersama lagi"seru sang kepala keluarga menatap semua orang yang ada dimeja makan.

"Aku bahagia sekali karena kalian menyiapkan penyambutan kami,apalagi makan malam kali ini benar-benar sangat nikmat sekali"yoongi tersenyum pada semua orang,

"Aku berterima kasih pada seokjin yang berinisiatif menyiapkan ini untuk kami,"yoongi menatap seokjin yang balas tersenyum padannya,

"Lalu jimin dan juga hyorin yang sudah menungguku"keduannya saling berpandangan dan tersenyum menatap yoongi.

Yoongi menyudahi ucapannya dan mengambil gelas wine lalu mengangkatnya,
"Ayo semuannya untuk keluarga kita"seru yoongi menatap satu-persatu keluargannya.

Mereka mengangkat gelas wine mereka dan meminumnya bersamaan lalu kembali duduk lagi,
"Aku ingin mengatakan sesuatu!"seru taehyung membuat semua orang menatapnya.

Taehyung berdiri dari duduknya tak menatap siapapun hanya kedepan,
"Aku besok akan pergi kenew york untuk mengerjakan proyek dan mungkin akan lama"seru taehyung tersenyum menatap keseluruh anggota keluargannya.

Jimin berdiri dari duduknya menatap taehyung dengan wajah kecewanya dan pergi dari ruang makan,Mereka semua terdiam mendengar penuturan taehyung.

"Kenapa sangat terburu-buru sekali?dan kau baru memberitahu kami"tanya seokjin memecah keheningan,
"Maafkan aku,aku melupakan hal paling penting itu."balas taehyung sedih menatap seokjin.

"Kau membuat jimin kecewa karena kau belum memberitahu apapun padanya dan karena kau sibuk dikantor ia tak punya teman untuk berbagi lagi"sahut hyorin menatap taehyung yang menunduk,

"Aku tahu itu,"balas taehyung tak menatap hyorin,
"Pergilah temui jimin"seru yoongi menatap taehyung.

Taehyung mengangkat kepalanya dan menatap yoongi,
"Biar aku yang bicara dan menjelaskannya pada mereka masalahmu hanya jimin pergilah"yoongi menatap taehyung tersenyum.

Taehyung pergi berlari keatas untuk mencari jimin menjelaskan segalannya agar jimin tak salah paham lagi.



"Kenapa mendadak sekali?"tanya seokjin memecah keheningan yang baru tercipta setelah taehyung pergi.
"Kau sudah tahu bukan kalau tae mengiginkan pernikahannya bersama minjae?"tanya yoongi menatap seokjin yang mengangguk.

"Lalu kenapa ia harus pergi?"tanya hyorin tak sabar,
"Ia pergi mangerjakan proyek agar ia juga bisa belajar dan tahu apa pilihannya sudah tepat atau belum tapi kalau ia gagal aku akan menikahkannya dengan orang pilihanku,"jelas yoongi lagi.

"Daddy benar-benar melakukan yang terbaik untuk taehyung aku juga tak yakin jika taehyung menyukai minjae aku hanya takut jika pernikahan mereka tak berjalan dengan baik"seokjin tersenyum pada yoongi teringat masalah perjodohan taehyung yang pernah namjoon ceritakan padannya.

"Kau sudah tahu bukan tentang perjodohan itu,jika taehyung berhasil dalam proyek kali ini maka tak ada lagi yang namanya perjodohan untuk perusahaan"jelas yoongi membuat yang lain mengangguk paham.

"Aku setuju sekali kalau begitu dan aku harus membantunya mempersiapkan segalanya agar tak ada yang kelupaan"seru seokjin bahagia kalau ia bisa membantu taehyung dalam packingnya nanti.

"Lebih baik kalian bantu membereskan barang bawaan taehyung selagi ia berbicara dengan jimin"sahut namjoon menatap seokjin dan hyorin.

Mereka berdua mengangguk setuju dan bergegas keatas menyiapkan barang bawaan taehyung yang akan berangkat esok hari.

"Melihat mereka semua akur seperti itu membuatku senang"seru yoongi pada namjoon,
"Daddy kita juga harus mempersipakan perlengkapan taehyung disana dan jangan lupa untuk menelepon hoseok untuk berangkat bersama taehyung"ujar namjoon mengingtakan yoongi.

"Kau urus saja masalah hoseok dan yang lain karena aku harus mengurus sesuatu yang sangat penting untuk taehyung"balas yoongi menatap namjoon dan pergi menuju ruang kerjanya.

"Kuharap kau mampu melakukannya dengan baik dan pulang dengan berhasil"bisik namjoon lalu pergi mengurus keperluan taehyung.








Tok tok tok
"Jimin biarkan aku menjelaskannya dulu"taehyung mengetok pintu kamar jimin dan yoongi dengan keras,

"Jimin aku tahu aku salah karena tak memberitahumu terlebih dahulu"sesal taehyung didepan pintu berharap jimin akan membukakan pintu untuknya.

"Kumohon biarkan aku menjelaskannya padamu buka pintunya dulu"seru taehyung mulai merasa frustasi,

Yoongi berjalan mendekat kearah taehyung,
"Belum ada jawaban?"tanya yoongi membuat taehyung menatapnya dan menggeleng.

"Jimin kalau kau tak membiarkan taehyung masuk maka besok kau takkan melihatnya dan kau pasti akan menyesal"seru yoongi didepan pintu kamarnya,

Hingga tiba-tiba ceklek
Pintu terbuka oleh jimin yang tengah menangis,
"Kau harus menjelaskannya dulu padaku min taehyung"seru jimin menatap taehyung.

"Terima kasih daddy"taehyung tersenyum menatap yoongi,
"Kalian berdua harus berbicara"yoongi melangkah maju kearah jimin.

"Jangan marah pada tae kau harus mendengarnya dan jangan menangis"yoongi menghapus air mata jimin dan mencium kening jimin,
"Aku akan pergi dulu mengurus beberapa hal"pamit yoongi menepuk bahu taehyung dan pergi meninggalkan keduannya.

"Masuklah kau harus menjelaskannya padaku dari awal hingga akhir"tuntut jimin pada taehyung yang tersenyum padanya.

Mereka masuk kedalam dan jimin menutup pintunya lalu bergegas duduk dikamae tidurnya bersama dengan taehyung.

"Kau tahu bukan kalau saat ini aku tengah dekat dengan minjae dan aku sudah mengatakan jika aku serius dengan hubungan kami"jelas taehyung satu persatu,

"Aku meminta pada daddy kalau aku akan menikah dengan minjae tapi ternyata daddy tak secepat itu menerima keputusanku,"jimin mendengarkan dengan sangat serius.

"Daddy memberikanku pilihan dan aku disuruh memikirkannya hingga 1 minggu,lalu aku sudah membicarakannya pada minjae dan ia setuju lalu aku mengatakan pada daddy kalau aku menerima tawarannya,"

"Lalu malam ini aku berencana mengatakannya pada kalian aku tahu kau akan marah tapi kita sama-sama sibuk dan tak memiliki waktu lagi seperti dulu"taehyung menatap jimin sendu,

"Aku harus melakukannya agar aku bisa menikah dengan minjae"seru taehyung menangis,
"Kau terlalu memaksakan diri tae tak seharusnya kau melakukan semua itu jika nanti kau hanya terluka"jimin memeluk taehyung.

"Aku hanya ingin mengatakan jika aku selalu mendukungmu,tapi jangan siksa dirimu dengan membiarkan semuannya seperti ini,kau melangkah terlalu jauh"jimin membiarkan taehyung berfikir terlebih dahulu.

"Aku akan tetap berangkat"seru taehyung menatap jimin,
"Jangan mengikat minjae terlebih dahulu karena jika suatu hari nanti hatimu berpaling ia akan merasakan sakit yang luar biasa"jimin mengingatkan taehyung tentang minjae.

"Aku akan mencobannya terima kasih kau memang benar-benar paling mengerti diriku"taehyung memeluk jimin erat,
"Aku akan sering mengunjungimu"beritahu jimin,
"Tentu saja itu harus"balas taehyung mereka berpelukan dengan erat.




"Besok ia berangkat jangan membuatnya terkejut dengan adanya dirimu disana"seru yoongi pada seseorang ditelepon
"Aku janji aku akan menemuinya saat aku melihatnya baik-baik saja setelah itu aku akan meminta maaf padanya dan pergi"sahut seseorang itu.
"Kupegang janjimu jangan membuatnya terluka lagi"nada yoongi berubah dingin.
"Aku janji kalau aku mengingkarinya bunuh aku saat itu juga"balas seseorang itu tak kalah seriusnya.
"Aku akan terus memantaumu kau mengerti"ingat yoongi
"Aku sangat mengerti jangan khawatir"balas seseorang itu dan telepon dimatikan.

"Mengapa begitu susah melihat kau bahagia seperti dulu"bisik yoongi frustasi melihat taehyungnya tak seceria dulu dan mungkin ceroboh dalam mengambil keputusan besar dalam hidupnya.




Kepergian tae akan diungkap dichapter selanjutnya dan juga seseorang itu akan diungkap nanti.

HOT DADDY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang