18

658 52 10
                                    

"Persiapannya sudah selesai semua bukan?"tanya seokjin pada taehyung,
"Sudah hyung bahkan 'semuannya' sudah kau masukkan kesana"taehyung menekankan kata semuannya pada seokjin.

"Itu semua untuk kebaikanmu"balas seokjin merasa bahwa barang bawaan taehyung tak terlalu banyak,
"Hyung disana daddy sudah menyiapkan segala keperluanku jadi jangan khawatir lagipula ada hoseok hyung disana"balas taehyung menatap seokjin.

"Jangan khawatir"taehyung memeluk seokjin,
"Aku pergi hyung jangan lupa untuk mengunjungiku"seru taehyung tersenyum menatap seokjin.

"Kau harus baik-baik saja disana kau mengerti"seru hyorin terdengar tak terlalu dekat dengan taehyung,
"Tentu saja,jangan lupa untuk selalu menjaga adikku dengan baik"ujar taehyung mengelus perut hyorin yang mulai membuncit karena kandungannya sudah mencapai 4 bulan.

"Jangan lupa pada semua yang sudah kuajarkan padamu kalau kau tak mengerti telepon aku"namjoon memeluk taehyung,
"Aku akan mengingat semuannya hyung"balas taehyung melepas pelukannya.

"Bawa kabar baik untuk daddy kau mengerti son"yoongi memeluk taehyung,
"Daddy bangga padamu"ujar yoongi melepas pelukannya.

"Kau jangan pernah lupakan aku dan juga selalu meneleponku kalau ada masalah apapun"jimin menatap taehyung sedih,
"Jangan menangis aku akan selalu mengabarimu mulai sekarang"balas taehyung memeluk jimin dan jimin balas memeluk erat.

"Baiklah doakan aku berhasil dan membawa kabar baik untuk kalian"taehyung menatap kesemua anggota keluargannya,lalu masuk kedalam mobil yang akan membawanya kebandara.

"Maaf kami tidak bisa mengantarmu kesana karena urusan pekerjaan dan yang lainnya"seru jimin dengan wajah memelasnya,

"Lagipula kuliahku belum selesai kaukan tinggal menunggu sidang saja"jimin merengut teringat masa kuliahnya yang masih lama.

"Hati-hati dijalan jika terjadi sesuatu segera kabari salah satu dari kami"ingat yoongi kepada taehyung yang mengangguk,
"Baiklah aku berangkat"seru taehyung melambaikan tangannya pada semua orang,mereka balas melambaikan tangan pada taehyung.

Mobil berjalan menjauh dari rumah keluarga min menuju bandara,mereka masih disana hingga mobil benar-benar tak terlihat lagi.



"Aku harus masuk kuliah maaf aku tak bisa membantu kalian menjaga restoran"sesal jimin menatap seokjin dan hyorin,

"Berangkatlah nanti kau telat"seru seokjin pada jimin,
"Maafkan aku hyung noona aku harus pergi"seru jimin lagi lalu beralih menatap yoongi.

Jimin mendekat kearah yoongi,
"Aku pergi dulu daddy jangan lupa nanti mengantar noona untuk memeriksa kandungannya"seru jimin mengigatkan yoongi akan kewajibannya.

"Tentu saja aku takkan melupakannya begitu saja"balas yoongi tersenyum menatap hyorin dan jimin.
"Pergilah berangkat"yoongi mengecup kening jimin lalu mengecup bibir jimin sebentar dan melepas pelukannya.

"Aku berangkat dulu semuannya"seru jimin masuk kedalam mobil dan mobil melaju meninggalkan rumah min,
"Joon lebih baik kita masuk ada yang ingin kukatakan padamu"ajak seokjin mengandeng namjoon masuk kedalam untuk membicarakan sesuatu.

"Kau ingin berangkat jam berapa?"tanya yoongi pada hyorin,
"Bagaimana jika nanti siang saja"balas hyorin tersenyum,
"Baiklah,lebih baik kau istirahat saja dulu"usul yoongi dan hyorin mengangguk setuju lalu mereka masuk kedalam.


"Hoseok uncle mohon padamu untuk membimbing taehyung disana"seru yoongi
"Jangan khawatir uncle tae akan baik-baik saja disini bahkan berhasil mengerjakan proyeknya"balas hoseok
"Lalu bagaimana dengan 'dia'?"tanya yoongi
"Ia sekarang menjadi pemilik beberapa kafe disini karena kejeniusannya"balas hoseok
"Tapi tak ada yang mencurigakan bukan?"tanya yoongi lagi
"Tak ada bahkan sama sekali tapi jika suatu hari nanti ia melakukannya aku akan bertindak terlebih dahulu"balas hoseok.
"Terima kasih untuk semuannya"ucap yoongi tulus,
"Aku juga uncle"balas hoseok.

"Jangan sampai semuannya menjadi rumit apalagi taehyung belum melupakannya"seru yoongi berharap bahwa kepergian taehyung akan membuatnya menjadi lebih dewasa.



"Joon bagaimana jika aku hamil?"tanya seokjin membuat namjoon terkejut,
"Memangnya dimana kau menaruh rahimmu?aku sudah melihatnya jika kau memiliki junior jangan bercanda"balas namjoon dengan bercanda.

"Apa kau juga akan mengatakan aku aneh jika aku mengandung"tanya seokjin perlahan,
"Kalau kau mau bercanda jangan pagi seperti ini kau bisa membuatku telat kekantor nanti"namjoon bangkit dari duduknya menghampiri almari.

"Apa kau tak mengiginkan seorang anak?"tanya seokjin dengan nada sendunya,
Namjoon berjalan menghampiri seokjin meninggalkan aktivitasnya mencari baju kekantor.

"Aku tak masalah jika kau menyukai anak-anak lebih baik kau sering pergi kepanti saja disana banyak anak-anak lucu dan menggemaskan"usul namjoon mengelus pipi seokjin.

"Lalu untuk urusan anak aku rasa belum saatnya kita memilikinya karena aku sibuk dan kau mengurus restoran"namjoon berbicara pelan agar seokjin mengerti,

"Jadi kau tak ingin punya anak denganku?"tanya seokjin menahan tangis,
"Bukan tak mau,tapi belum saatnya"ujar namjoon lebih pelan.

"Kau pasti ingin menikah lagi dengan perempuan lain agar dapat memiliki anak"seru seokjin menangis,
Plakk
"Jaga ucapanmu kim seokjin"ucap namjoon dingin setelah menampar seokjin.

"Aku pergi"namjoon melangkah menjauh dari kamar itu dan pergi kekantor tanpa berganti pakaian.

"Hiks . . Hiks . . Salahku apa?aku hanya bertanya saja tapi ia sudah menamparku apalagi jika aku benar-benar memiliki anak mungkin ia akan membunuhku"ujar seokjin sedih mengingatnya.

"Padahal saat ini aku benar-benar sedang hamil aku tak mungkin mengatakan ini padanya,aku akan merahasiakannya dulu baru nanti aku akan memberitahu daddy dan yang lain"ujar seokjin lalu menghapus air matanya.

"Aku takkan meminta maaf apalagi berbuat baik padanya lebih baik aku tak peduli padanya hingga ia sadar kalaupun tidak mungkin aku akan pergi meninggalkannya"seokjin berdiri dan mengerjakan pekerjaannya.

"Lebih baik aku fokus dengan anak dan juga restoran saja"ujarnya bersiap untuk pergi kerestoran.






"Lebih baik kita pergi sekarang nanti siang kau harus membantu seokjin dan nanti malam kita akan makan malam bukan?"ajak yoongi menatap hyorin,

"Baiklah ayo kita pergi saja lebih cepat,"ujar hyorin berdiri dibantu oleh yoongi lalu mereka keluar,
"Jin kau mau kereatoran?"tanya yoongi melihat seokjin sudah siap.

"Iya aku pergi lebih dulu nanti yang lain menyusul"balas seokjin terburu-buru,
"Berangkatlah bersama kita"ajak hyorin menatap seokjin.

"Tidak aku akan membawa mobil sendiri saja,aku pergi"ujar seokjin pergi dengan terburu-buru tanpa melihat kebelakang,
"Ada apa dengan seokjin oppa?"tanya hyorin melihat seokjin yang terburu-buru seperti itu.

Yoongi yang melihat ada yang tak beres dengan seokjin hanya diam saja,
"Ayo berangkat nanti kita telat"ajak yoongi dan mereka berjalan keparkiran mobil.

Mobil melaju meninggalkan area rumah min,
"Nanti siang jemput jimin"seru hyorin memecah keheningan,
"Baiklah,apa ia belum mengiginkan apapun?"tanya yoongi melirik perut hyorin.

"Ia sudah meminta banyak sekali sampai yang lain repot karena keinginannya"hyorin tertawa mengingatnya,
"Tapi kau tak pernah meminta apapun dariku dan rasanya belum sah saja"ujar yoongi merasa ada yang kurang.

"Baiklah kalau begitu bagaimana jika malam ini kita makan direstoran yang kumau saja"usul hyorin ingat makanan disana lezat-lezat,
"Hanya itu saja?"tanya yoongi lagi.

Hyorin memikirkan sesuatu,
"Aku belum mengiginkannya jadi aku akan menundannya dulu tapi jika suatu hari aku memintanya kau harus mengabulkannya"hyorin tersenyum menatap yoongi,
"Aku akan mengabulkannya jika kau memintannya suatu hari nanti"balas yoongi balas tersenyum.

Mobil melaju menuju rumah sakit,karena ini jadwal untuk hyorin memeriksakan kandungannya dibulan yang keempat.


Adakah yang tak setuju jika aku buat sosok hyorin menjadi baik dan akur sama semua??

Dicerita hot daddy 2 ini taehyung udah gak ada mungkin nanti diakhir cerita saja.

Dan seseorang itu akan terungkap dicerita lain.

HOT DADDY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang