"i have nothing more to say but wait until we see each other tomorrow. i want to give you a hug to warm you up."
[#09 in 00liner -July, 22nd 2018]
[#10 in 00liner -August, 3rd 2018]
✅rasa lokal, dikit.
✅ga baku-baku banget.
✅agak cheesy.
start;...
"It would've been nice if your house was farther from the bus stop."
—
"Kir!"
Kiara Lee, siswi tingkat akhir —kelas 12, yang setahun lalu baru pindah dari Kota Bandung ke Jakarta. Ibunya orang Malaysia, Ayahnya asli Melbourne tapi ada sedikit keturunan Korea. Jadi yaa, tau kan kenapa namanya ada Lee-nya? Tapi sebenernya, Kiara punya nama asli yang cuma diketahui sama keluarganya aja. Kiara Lee cuma nama Korea.
"Hai, Jun, kenapa?" tanya Kiara begitu melihat Renjun menghampirinya yang sedang duduk di halte bus.
"Lo tumben naik bus?" tanya Renjun.
Arendra Juna Malik —biasa dipanggil Renjun, siswa sebaya dengan Kiara, dia emang nggak sekelas sama Kiara tapi masih satu ekskul yaitu, vocal. Jadi lumayan deket dan kenal sama Kiara, iya, sejak tahun lalu.
"Iya nih, nggak ada yang jemput. Orangtuaku lagi di Melbourne, jenguk nenek." jawab Kiara. Iya, biasanya Kiara dijemput Ayahnya kalo abis pulang kerja karena jam pulang sekolahnya sama kayak jam pulang Ayahnya kerja, jam 5 sore, walaupun kadang kurang sih ya tergantung gurunya aja.
Renjun mengangguk, "dirumah sendiri dong?"
Kiara senyum tipis. "No, ada sepupuku yang kebetulan lagi nunggu ospek kuliah kan lama tuh."
"Kalo gitu, gue anterin?"
"Eh?"
"Anterin naik bus sih," Renjun menggaruk lehernya yang nggak gatel itu, salah tingkah. "Motor gue masih dibengkel soalnya."
Kiara ketawa pelan. "Gak usah, rumah kita kan gak satu bus? Lagian rumah aku jauh, Jun."
"Gapapa, gak baik cewek pulang sendirian udah mau senja gini. Nanti kalo di apa-apain sama orang gimana? Apalagi naik angkutan umum. Lagian bus gue masih lama, naik deket halte rumah lo lebih cepet." ujar Renjun. Iya, Renjun tau rumah Kiara, soalnya waktu itu pernah latihan vocal dirumahnya Kiara buat lomba perwakilan dari sekolah beberapa bulan lalu.
