"Steppin' close to you,"
—
flashback on.
Pagi itu suasana kelas lumayan rame. Renjun yang baru masuk juga heran, tumben banget kelasnya rame. Biasanya pada sibuk ngerjain pr.
Tapi Jeno —teman sebangku Renjun, menyikut pelan tangan Renjun.
Renjun yang emangnya cuek sama keadaan sekitar, cuma noleh ke arah Jeno dan naikin alisnya sebelah.
"Mau ada murid baru! Cantik katanya." ucap Jeno.
"Emang udah pernah ngeliat bilang cantik?" tanya Renjun sarkas, tapi raut wajahnya masih cuek.
"Yah kan gue bilang katanya, Jun." Jeno yang emang udah kenal sama Renjun dari jaman mos, nanggepin pertanyaan sarkas Renjun ya sekenanya juga. Udah biasa.
"Terus, emang udah pasti masuk kelas sini?"
"Hmm, nggak, sih." jawab Jeno ragu. "Eh tapi mungkin aja gak sih, Jun, kalo masuk sini? Kan kelas kita ganjil."
"Ganjil tapi udah sumpek. Lo mau berbagi oksigen lagi?"
"Ya gapapa sih, kalo cantik mah." jawab Jeno. "Lagian dia katanya blasteran, Jun. Ada Koreanya. Coba lo bayangin kalo dia cantiknya mirip Tzuyu Twice, Irene Red Velvet. Deuh, gak bolos lagi gue."
Renjun memutar bola matanya. "Fanboy alert." ucap Renjun. "Gue juga blasteran nih ah, Palembang-Jakarta pake Cina sedikit makanya sipit." lanjutnya.
"Ah, bodo amat, Jun!" akhirnya Jeno menyerah.
"WOY GILA ANAK BARUNYA CANTIK BANGET DAH GAK HERAN LU SEMUA." teriak Lucas —ketua kelas.
"Tapi sayang euy, nggak masuk kelas ini. Padahal gue siap duduk sama dia." lanjutnya, membuat seisi kelas meneriakinya —kecuali Renjun.
"Jun! Jun! Jun!" Jeno nepukin bahu Renjun.
"Apaan sih? Gue denger." Renjun yang lagi nidurin kepalanya diatas meja langsung bangun.
"Ini si Jaemin ngechat di grup buka dong!"
"Males."
"Itu anak barunya ada dikelas Jaemin, Jun."
Jeno masih heboh, tapi Renjun tetep Renjun, dingin, cuek. Setelah itu, keributan kelas diganti menjadi hening karena Pak Kun —guru matematika yang terkenal killer, masuk kedalem kelas.
"Langsung balik, Jun?" tanya Jeno begitu bel pulang sekolah dibunyikan.
Renjung menggeleng.
"Ada ekskul gue." jawabnya."Yah, padahal gue mau nebeng." Ya namanya juga temen, gini emang.
"Haechan gih, nggak futsal kayaknya dia. Lagian bukannya lo harusnya hari ini basket ya, Jen?" tanya Renjun.
Jeno mengangguk.
"Males ah, mau cabut aja gue." jawabnya."Yaudah, gue duluan ya." pamit Renjun yang diangguki oleh Jeno.
"Em, maaf?"
Merasa ada yang berbicara, Renjun noleh kesampingnya. Ada siswi perempuan yang terasa asing baginya.
"Ngomong sama gue?" tanya Renjun sambil menoleh ke kanan dan kiri melihat bahwa nggak ada orang lain lagi selain dia di lantai 2 yang udah mulai sepi.
Siswi itu mengangguk. "Maaf, aku mau tanya ruang latihan khusus ekskul vokal dimana ya?"
Renjun bingung, ngapain dia nanya ruang latihan ekskul vokal? Apa ini murid baru yang dibilang Jeno?
Cantik.
Iya, Renjun nggak bisa bohong kalo dia emang cantik. Sopan lagi.
"Lo anak baru itu ya? Mau masuk vokal?" tanya Renjun.
"Ah, iya. Kenalin, aku Kiara. Siswi pindahan dari Bandung." Kiara mengulurkan tangannya, sebagai tanda perkenalan.
Ah dari Bandung, pantes ada logat sundanya. batin Renjun.
"Gue Arendra Juna, panggil Renjun aja." Renjun menerima uluran tangan Kiara sebentar.
"RENJUN GECE JUGA LO UDAH DIGEBET AJA ITU ANAK BARU. LATIHAN WOY." teriak Jeffrey dari dalam salah satu ruangan.
"Sorry, dia emang gitu anaknya. Bacot." Renjun jadi salah tingkah sendiri. "Kalo gitu, ayo bareng sama gue. Gue juga kebetulan anak vokal." ucap Renjun diangguki oleh Kiara sebagai jawaban.
💘🌱💘
—jadi, ini adalah awal pertemuan manis antara Renjun dan Kiara hehehehehehehe masih ada sekitar 2/3 chapter lagi flashback nya.
selamat menunggu.
semoga suka💚
KAMU SEDANG MEMBACA
walk you home; renjun
Fanfiction"i have nothing more to say but wait until we see each other tomorrow. i want to give you a hug to warm you up." [#09 in 00liner -July, 22nd 2018] [#10 in 00liner -August, 3rd 2018] ✅rasa lokal, dikit. ✅ga baku-baku banget. ✅agak cheesy. start;...