"I turn around and i start to miss you already."
—
Seriously, this is almost one week since that day.
Kiara belum ada kabar. Bahkan, Jaemin, temen sekelasnya Kiara aja nggak tau dia kemana.
Renjun bahkan hampir setiap hari juga nungguin Kiara setiap pulang sekolah, kadang diparkiran, kadang di halte. Atau bahkan, Renjun ke rumah Kiara untuk mastiin Kiara ada dirumah apa nggak. Tapi nihil. Rumah Kiara tetep sepi kayak terakhir kali Renjun dateng. Renjun nggak pernah kayak gini sebelumnya, karena Kiara biasanya dijemput Ayahnya. Ya walaupun, kata Jaemin kemarin bilang Kiara juga dijemput sih, tapi kan bisa aja orang jahat yang jemput dan ada niat untuk nyulik Kiara dengan embel-embel neneknya kritis? Apalagi jaman sekarang nyulik orang nggak mandang umur.
Renjun sempet mikir, apa Kiara ke Melbourne jengukin neneknya? Masalahnya, Taeyong juga ikutan menghilang. Tapi masa kelasannya Jaemin nggak tau apa-apa?
"Jun, jangan ngelamun kenapa sih bawa motor? Serem anjir, dua kali mau nabrak. Mikirin apaan sih?" tegur Jeno. Mereka saat ini mau ngumpul dirumah Haechan.
"Iya, iya. Sorry. Laper." kata Renjun sekenanya.
"Gue aja deh, Jun yang bawa motornya. Berenti dulu." ucap Jeno.
"Nggak usah, bentar lagi sampe. Nanggung."
Akhirnya Jeno pasrah. Dia banyak-banyak berdoa aja selama dijalan biar gak ada kejadian apa-apa.
Tapi akhirnya mereka sampe dengan selamat dirumah Haechan. Udah rame. Jeno turun duluan dan nyapa Haechan, sedangkan Renjun parkir di garasi rumah Haechan.
"Woi, kok tumben lo lama, Jen?" tanya Haechan pas lihat Jeno dan Renjun dateng.
"Lah itu, temen lo oleng mulu dijalan. Hampir mati dua kali gue." jawab Jeno.
"Tumben banget???"
"Gak tau. Oh iya, happy birthday bro!" Iya, hari ini Haechan ulangtahun, yang ke 17. Haechan nggak ngadain pesta apa-apa kok cuma ngumpul sama squadnya aja. Jeno, Jaemin, Renjun, Mark.
"Thanks, Jen. Masuk gih, udah pada didalem nunggu. Gue nunggu Renjun." kata Haechan yang diangguki Jeno.
Setelah markirin motornya, Renjun nyamperin Haechan.
"Chan, happy birthday ya. Gak bawa apa-apa nih, sorry." ucap Renjun.
"Yaelah, santuy kenapa sih? Kayak sama siapa aja, temenan sama gue udah dari bocah juga." kata Haechan, Renjun cuma ketawa.
Iya, Haechan sama Renjun tuh sebenernya tetanggaan. Tetangga beda beberapa blok.
"Yaudah masuk ayo. Udah pada dateng, lo doang yang paling ngaret jir, tumbenan."
"Hehehehehe."
Disaat yang lainnya sibuk main ps, cuma Renjun yang duduk anteng di sofa, pikirannya kemana-mana. Padahal dia biasanya semangat kalo diajak main ps.
"Si Renjun kenapa dah? Tumben banget tu anak kalem." tanya Mark, masih satu squad. Bedanya, Mark udah lulus tapi masih deket sama adik kelasnya ini.
"Paling mikirin Kiara." ceplos Jaemin.
"Hah?"
"Kiara?"
"Kelasan lo yang blasteran itu, Min?"
"Siapa dah Kiara?"
"Hnggg, tanya Renjun deh." ucap Jaemin merasa ketauan abis nyembunyiin sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
walk you home; renjun
Fanfiction"i have nothing more to say but wait until we see each other tomorrow. i want to give you a hug to warm you up." [#09 in 00liner -July, 22nd 2018] [#10 in 00liner -August, 3rd 2018] ✅rasa lokal, dikit. ✅ga baku-baku banget. ✅agak cheesy. start;...