"With you," everyday.
—
Semenjak hari dimana mereka direkomendasikan untuk jadi perwakilan lomba, Kiara dan Renjun jadi lebih sering ketemu. Entah itu dikoridor, lapangan, kantin ruang latihan atau bahkan rumah Kiara hanya untuk membicarakan lomba yang akan dilaksanakan dua hari lagi.
Dan hari ini, hari terakhir Renjun dan Kiara latihan. Keduanya memutusakn untuk latihan disekolah.
"Mau dengerin sekali lagi lagunya atau langsung mulai aja?" tanya Renjun.
"Langsung mulai aja deh, aku gabisa lama-lama soalnya. Dijemput." jawab Kiara.
"Ah, oke." Renjun yang sudah lumayan kenal Kiara —yang selalu dijemput Ayahnya memaklumi. "Langsung mulai kalo gitu." lanutnya.
Renjun menyalakan speaker yang ada didalam ruang latihan dan memulai instrumen lagunya. Mereka mulai mengikuti alunan lagunya.
Setelah 30 menit, Renjun mengakhiri latihan terakhirnya hari ini.
"Sampe sini aja ya, Kir. Gue rasa udah cukup. Sisanya simpen buat dua hari lagi, oke?" Kiara mengangguk.
"Hmm kalo gitu pulang?" tanya Renjun setelah merapihkan ruang latihan.
"Aku kan dijemput, Jun." jawab Kiara.
"Eh, maksudnya ayo keluar bareng? Keburu dikunciin si mamang ruangannya, emang mau berduaan sama gue disini?" kata Renjun sambil terkekeh.
Kiara langsung menggeleng membuat Renjun tertawa.
Gemes.
"Ayo makanya." Dengan santainya, Renjun merangkul Kiara untuk segera keluar dari ruangan.
"Hm, Jun, aku udah dijemput..." ucap Kiara sambil melirik bahunya yang masih dirangkul Renjun.
"Ehiya, sorry." ucap Renjun salah tingkah sendiri.
"Kalo gitu duluan ya, Jun. Makasih." pamit Kiara.
"Oke, hati-hati ya Kir."
Kiara mengangguk, lalu menjawab. "Kamu juga."
Setelah Kiara pergi Renjun tersenyum.
D-day.
Renjun dan Kiara sedang menunggu giliran di backstage dengan gugup.
"Hafal kan liriknya, Kir?" tanya Renjun yang dijawab anggukan kepala oleh Kiara.
"Kalo gak hafal, lo tatap mata gue aja. Biar hafal." ucap Renjun seraya terkekeh. Membuat Kiara menarik sudut bibirnya, tersenyum.
Saat nama keduanya dipanggil, Renjun dan Kiara langsung menaiki panggung.
Intro musik dimulai.
Kiara mulai menyanyikan bait pertama sampai akhirnya di chorus, mereka menyanyikannya bersama. Setelah chorus selesai, giliran Renjun untuk menyanyikannya.
Dan benar saja, Kiara banyak sekali menatap mata Renjun membuat Renjun nervous setengah mati. Padahal Renjun sendiri yang menyuruh Kiara menatap matanya.
"... And let's meet at that place at 2pm."
Mereka menyanyikan kalimat dari lirik terakhir bersamaan dengan padu yang diberi tepuk tangan meriah oleh para juri dan penonton.
Setelah kembali ke backstage, disitu sudah ada pak Taeil yang menunggu.
"Selamat ya!" pak Taeil menepuk kedua pundak muridnya pelan. "Saya percaya sama kalian, pasti berhasil. Menang atau kalah gapapa kan?" lanjutnya.
Kiara dan Renjun mengangguk bersamaan.
"Gapapa, pak."
"Kalo gitu sekarang kalian pulang, hasilnya diumumin 2 hari lagi. Besok bapak kasih tau ya." kata pak Taeil.
"Kalo gitu kita duluan ya, pak." pamit Renjun dan Kiara lalu mereka keluar dari gedung lomba.
"Dijemput?" tanya Renjun pada Kiara.
Kiara mengangguk. "Belum dateng tapi." jawabnya.
"Gue tungguin kalo gitu sampe dijemput." kata Renjun.
"Eh? Kamu duluan aja gapapa, Jun. Aku bisa nunggu sendiri kok, di halte." ucap Kiara.
"Gapapa, dari pada lo kenapa-napa? Udah mau gelap juga soalnya. Mana tega gue ninggalin cewek sendirian?" kata Renjun membuat Kiara mengusap lehernya yang tidak gatal.
"Ohiya, Kir."
"Ya?"
"Makasih ya."
"Untuk?"
"Latihan setiap hari, kerja keras lo. Semuanya. Jangan bosen-bosen nyanyi, apalagi bosen sama ekskul vokal kalo lo bosen bisa nyuruh gue buat nyanyiin lo kok hehehe." ujar Renjun sambil terkekeh yang diikuti Kiara juga.
"Bercanda deh, Kir." lanjutnya.
"Oke."
"Eh tapi gue serius sama yang jangan bosen. Soalnya gue denger vokal waktu itu pernah hampir punah karna peminatnya sedikit. Tapi, pak Taeil gak nyerah. Sampe akhirnya dia ngikutin kita lomba ini. Makasih udah mau masuk vokal." ujar Renjun kemudian tersenyum pada Kiara.
Kiara membalas senyuman Renjun. "Sama-sama."
"Gue harap kita bisa dapet kesempatan ini lagi, walaupun gue gak bisa berharap banyak sama kemenangan ini sih. Saingannya berat." katanya.
"Optimis aja, Jun. Kalo jodoh kan gak kemana." ucap Kiara membuat Renjun tersenyum.
"Kalo jodoh gak kemana ya? Oke deh." Renjun tertawa.
"Eh? gak gitu maksud aku." Kiara panik karena mungkin Renjun menganggap omongannya dengan arti lain.
"Iya, iya, ngerti kok. Udah dijemput tuh, sana pulang. Hati-hati ya." Renjun mendorong tubuh Kiara pelan ke arah mobil yang sangat dikenalinya —mobil Ayahnya Kiara.
"Kalo gitu gue juga pulang ya, Kir. See you." ucap Renjun kemudian kembali ke tempat dimana motornya parkir.
Iya, gue percaya kok jodoh gak kemana. batin Renjun, membuat Renjun tersenyum.
💘🌱💘
—hehehehehehe maaf ya kalo bosen, chapter flashbacknya masih ada 1 lagi.
selamat menunggu💚
KAMU SEDANG MEMBACA
walk you home; renjun
Fanfiction"i have nothing more to say but wait until we see each other tomorrow. i want to give you a hug to warm you up." [#09 in 00liner -July, 22nd 2018] [#10 in 00liner -August, 3rd 2018] ✅rasa lokal, dikit. ✅ga baku-baku banget. ✅agak cheesy. start;...