part 1

65 39 44
                                    

Hai semua makasih udah mampir keceritaku. Jangan lupa vote and koment kalau udah baca .😄😄

-----
Pagi yang cerah matahari masih enggan untuk menampaikan sinarnya orang orang masih ingin bersembunyi dibalik kehangatan selimut memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

Ada seorang gadis yang telah membuka matanya dan memutuskan untuk bangkit dari tidurnya lalu beranjak menuju ke dapur kemudian mulai menyiapkan sarapan untuk sebuah keluarga tempat ia tinggal .

'Raina' , itulah nama dari gadis itu Raina Anastasya lebih tepatnya. gadis manis yang berusia 15 tahun dan baru menginjak kelas 1 SMA.

Raina adalah murid baru dia adalah gadis ceria setidaknya sebelum perubahan yang terjadi pada kehidupannya . Raina adalah gadis yang mempunyai impian sangat tinggi ia ingin menjadi seorang yang dihormati dan tidak dipandang sebelah mata lagi.

***

Raina yang sedang memasak tiba - tiba..

Bukk

" Kyaa " ringis Raina merasa terkejut saat sebuah tangan memukul pelan belakangnya lalu membalikkan badannya dan melihat apa yang menimpa belakang. Saat Raina membalikkan badannya dia hanya dapat mendengus dan melanjutkan kegiatannya tadi.

"Hey ! oyy ..wah wahh kau sangat sombong yah " ucap orang tadi.

"Berhenti menggangguku Ian kau tak liat aku sedang masak ??" Ucap Raina kepada pemuda yang diketahui bernama Ian atau bisa dipanggil Ryan oleh teman dan keluarganya tersebut.

"Hey nona manis kau tak liat apa aku tak mengganggumu aku hanya menepukmu saja agar kau tak kesurupan setan karna melamun " ucap Ryan.

"Terserahmu saja lah. Sana lebih baik kau pergi dan menyiapkan dirimu , nanti kau terlambat aku bisa dimarahin bibi nantinya " Raina mengusir Ryan.

"Ayolah Raina!..sikapmu itu terlalu formal kita adalah sahabat kau tau " ucap Ryan lalu meninggalkan Raina lalu menyiapkan keperluan sekolahnya.

Saat setelah Ryan pergi Raina melanjutkan aktivitasnya yang tertunda tadi dan bergegas menuju kamarnya untuk menyiapkan keperluan sekolahnya.

***

SMA pelita bangsa adalah salah satu sekolah yang terkenal akan murid yang berprestasi dan dari keluarga terpandang. Tak jauh dari gerbang sekolah tersebut sebuah mobil mewah darinya keluar gadis manis berpakaian smp lengkap dengan perlengkapan mos-nya .

"Ayolah Raina kenapa tak sekalian ku antar sampai masuk sekolah aja. tanggung juga" gerutu Ryan

"Tidak perlu Ian !! sudah cukup ini pun juga karna kau memaksaku jika tidak aku tak akan numpang di mobilmu ini " jelas Raina.

"Ck.. aku tidak memaksamu Raina. " Cibir Ryan.

"Yakin kau tak memaksaku Ian " ucap Raina sambil menaik turunkan alisnya.

Flashback on

Raina yang sudah siap dengan perlengkapan sekolahnya turun untuk menyantap sarapannya. Raina datang menghampiri Ryan beserta keluarganya.

"Pagi Raina " sapa Ryan

"Pagi juga Ryan. Pagi paman. Pagi bibi " balas Raina menyapa semua yang ada di meja makan.

Raina duduk disamping Ryan dan menyantap sarapannya. Setelah siap Raina beranjak pergi ingin berangkat ke sekolah barunya.

"Ehh ehh Raina kamu bareng aku " cegat Ryan sambil meraih tangan raina.

"Nggak usah Ryan aku bisa sendiri " Raina sambil melepas cegatan Ryan.

"Nggak, pokoknya kamu harus ikut aku .. bun bujuk Raina dong agar mau ikut Ryan " ucap Ryan sambil menatap bundanya.

"Kamu berangkat saja Raina !! Dan kamu Ryan kenapa harus bareng Raina sih .." balas Indah (bunda Ryan).

"Ayah liat bunda . Bujuk Raina yah" merasa tidak puas dengan jawaban bundanya Ryan mencoba memohon kepada ayahnya.

"Hha ...Raina kamu ikut sama Ryan aja yah biar gak kesulitan ini juga hari pertamamu kn " balas Aldo ( ayah Ryan).

"Iya paman . Raina sama Ryan berangkat dulu " ucap Raina menurut .

Jadilah Raina berangkat bareng Ryan .

Flashback off

"Loh aku betul kan aku nggak maksa kamu " cengir Ryan.

"Iya kamu gak maksa aku tapi kamu nyuruh paman dan bibi buat maksa aku , itu sama aja Ian " jelas Raina sambil memutar bola matanya.

"Yang penting aku gak maksa kamu . wleee " balas Ryan menjulurkan lidahnya.

"Terserah" balas Raina acuh.

"Pokoknya kamu ngantar aku sampai sini aja Ian. Kalau kamu maksa aku lagi aku gak mau negur kamu lagi" tuntut Raina tak ingin diantar.

"Huft yausah lah. aku duluan hati-hati yh " ucap Ryan berlalu meninggalkan Raina.

"Dasar Ian ini kan hampir sampai " kekeh Raina karna menurutnya Ian berlebihan. Tidak mungkin kan Raina akan nyasar kalau jarak dia berdiri dengan sekolah hanya 100 meter.

Saat Raina sampai disekolahnya dan beranjak masuk ke sekolah barunya itu .

Tiba-tiba

"Ehh ..loh kok ???"

Cukup sekian dulu yah .mohon dukungangannya jangan lupa vote and coment 😚😚😍

like a roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang