Typo berterbaran harap maklum😁😁😁 jangan lupa vote and koment💕💕
Tak terasa sudah hampir 3 bulan Raina bersekolah di SMA dan semakin pula ia dekat dengan Valdi. Valdi yang hampir tiap hari bergabung dengan Raina cs sekarang telah manjadi sahabat baru Raina.
***
"Kantin yok ! " ajak Nita setelah waktu istirahat pertama tiba
"Yuk dah" balas Raina dan Nila berbarengan
Raina cs segera meninggalkan kelas mereka dan menuju ke arah kantin untuk mengisi perut mereka, tidak lupa mereka menghampiri kelas Ryan dan Valdi untuk makan bersama
"Gue pesenin dulu. Eh mercon lo pesan apa" tanya Ryan kepada Nita dan Nila.
"Apa lo nyet ngakatin kita mencon, kalau kita mencon lo apa? gas meledak" balas Nita jutek yang disetujui oleh Nila.
"What everr keles... EGP. wleee, kamu Na mau pesan apa? aku males mesanin punya para kunti itu noh" tanya Ryan kepada Raina dan menghilaukan tatapan tajam dari Nita dan Nila.
"Monyet emang gitu gak heran gue" ejek Nila sambil melirik Ryan.
"Sudah biar aku aja yang pesan kalian selesaikan aja masalah rumah tangga kalian .hha" tawar Raina.
"Aku ikut yh Na. Sekalian bawain makanannya "kata Ryan.
"Caper caper"
"Hedeh monyet mulai beraksi"
Ejek Nita dan Nila lalu mereka tertawa bersama menghiraukan Ryan yang cemberut menatap mereka.
"Udah biar gue yang bantuin Raina. Yok Rai"ajak Valdi kepada Raina.
Setelah memesan makanan Valdi mengajak Raina ngomong.
"Teman teman-mu itu kocak yh"
"Ehh emangnya kenapa?"
"Gak gue kira gak bakal ada yang agak agak kaya Ryan ternyata masih ada yh" canda Valdi.
"Emang gitu mereka kalau bareng ngak bisa akur. Tapi ngak mau juga kalau jauhan lucu kn mereka".
"Tapi bentar deh kalau mereka aneh berarti aku juga dong"kata Raina manyun.
Valdi hanya tersenyum dan memperhatikan tingkah Raina.
"Kamu beda, walau kamu rada-rada kaya mereka kamu itu beda"balas Valdi tersenyum kearah Raina.
Blush
Seketika Raina merasakan kalau pipinya memanas.
"Nih pesanannya" kata Ibu kantin.
"Ehh iya bu"ucap Raina sambil mengatur detak jantungnya.
Raina dan Valdi berjalan beriringan sambil membawa makanan yang mereka pesan. Tapi entah sengaja atau tidak ada yang menjegal kaki Raina hingga Raina terjatuh dan makanannya tumpah.
"Aw "ringis Raina
"Maaf gue ngak sengaja sini gue bantu nanti sekalian gue gantiin pesanan lo"kata orang yang menjegal kaki Raina sambil bersandiwara kalau dia tidak sengaja.
"Iya ka Sindy gakpapa kok, lecet dikit doang"balas Raina kepada Sindy
Yup orang yang menjegal kaki Raina adalah Sindy.
Dia merasa jengah melihat tingkah Raina yang menurutnya sangat keliatan mencari perhatian kepada Valdi.
"Lain kali simpan kaki lo kalau gak mau gue injek" balas Valdi dingin kepada Sindy .
"Gue betulan ngak sengaja"bela Sindy.
"Kenapa ini, Raina kamu gakpapa kan?"cemas Ryan menghampiri Raina.
"Iya aku gakpapa kok"
"Pasti lo kan yang jegal kaki Raina supaya jatuh " tuduh Ryan kepada Sindy.
"Kenapa kalian gak percaya sama gue sih" balas Sindy sambil meninggalkan kantin.
"Ck drama"ejek Valdi sambil berdecak.
"Gak cocok dia sok lemah gitu"ucap Ryan jengah sambil menatap Sindy.
"Kalian itu apaan sih. Kan ka Sindy gak sengaja kenapa kalian menyalahkan ka Sindy" ucap Raina sambil berusaha mengejar Sindy.
"KA SINDY ! tunggu ka " kata Raina sambil berteriak.
***
Raina terus mengikuti Sindy yang berjalan kearah gudang belakang lalu berhenti disitu.
"Kak maaf yah kalau kelakuan teman saya bikin kaka tersinggung saya tau kok kaka ngak sengaja"jelas Raina melihat Sindy yang menunduk seperti orang yang habis nangis.
"Gakpapa kok dek hisk..yang salah bukan temanmu kok tapi elo gomblok" ucap Sindy mengangkat kepalanya tersenyum mengejek ke arah Raina.
"Maksud kaka apa ?" Tanya Raina begitu melihat perubahan dari Sindy.
"Gak usah sok muna deh lo. Lo kan sok polos gitu supaya Valdi jadi tertarik sama lo. Lo pikir dengan lo kaya gitu Valdi bakal suka sama lo HAH ? jawab ? " teriak Sindy.
Deg
Mendengar pengakuan Sindy Raina merasa bersalah. Dia merasa dia telah menyakiti orang sebaik Sindy
"Aku benar benar gak tau ka"
"Muna lo Rai" ucap Sindy.
Plak
Sindy menampar Raina.
"Lo tau ngak Valdi itu orang yang gue suka dari dulu dan sekarang gue harus liat dia sama lo sedangkan setiap kali gue berusaha mendekati Valdi selalu di tolak"jelas Sindy dengan mata mulai berkaca.
"LO TAU GAK RAI GUE SAKIT" teriak Sindy.
"Selama ini gue dan Valdi saling menyayangi tapi semanjak lo ada Valdi jadi berubah" lanjut Sindy lirih.
"Jadi mereka saling menyayangi .bodoh kamu Raina bisa bisanya mau bertingkah kaya pho dan parahnya lo buat orang sebaik ka sindy jadi sedih"batin raina.
"Maaf kak gue gak tau kalau lo itu suka sama ka Valdi" sesal Raina yang merasa sekarang dirinya mirip PHO.
"Aghh ... Maaf Na gue gak sengaja nampar lo . Lo tau kan gimana perasaan gue saat ngeliat orang yang disukai sejak lama malah dekat dengan orang lain. Hikss hiks..." jelas Sindy sambil menangis.
"Udah ka gakpapa kok aku ngerti. Mulai sekarang aku bakal jauhin ka Valdi"ucap Raina tersenyum.
"Maaf yah Na gue maksain lo. Tapi aku cuma mau kamu ngertiin posisi aku" lirih Sindy.
"Iya ka. Yaudah aku kembali ke kelas dulu yah ka"ucap Raina berlalu meninggalkan .
Setelah Raina pergi Sindy pun berguman .
"Ck ck ck Raina raina mana mungkin gue jadi orang lemah cuma gara gara cowo. Emang sih gue suka sama Valdi tapi gue ini Sindy gue gak bakal minta gue bakal rebut"seringai Sindy sambil memandang remeh kepergian Raina.
"Tapi gakpapa lah lo juga bodoh sih mau aja di bohongin" ucap Sindy sambil berlalu meninggalkan gudang.
Sementara itu,
"Hiks.. hiks...kenapa gue sakit yah rasanya setelah tau kalau ternyata ka Valdi dan ka Sindy saling menyayangi" tangis Raina.
Yah memang didepan Sindy Raina berusaha agar menahan tangisnya tapi setelah ia meninggalkan Sindy tak terasa air mata mengalir begitu saja membuat Raina segera kearah Toilet untuk mencuci mukanya.
***
Setibanya di kelas Raina menjadi murung.
Nila dan Nita yang melihat tingkah Raina penasaran apa yang terjadi pasa salah satu sahabatnya itu.
Cukup sekian maaf alurnya brantakan😙🙏jangan lupa vote and coment yah
See you😙😙😙

KAMU SEDANG MEMBACA
like a rose
Teen Fiction"dia seperti mawar .cantik tapi sangat sulit untuk didapat ketika sudah mendapatkan harus rela menahan sakit karna durinya ." Rivaldi Antajaya "tidak semua yang telah kau dapatkan harus patuh kepadamu .tak semua yang kau miliki tak akan menyakitimu...