part 6

19 7 2
                                    

hai jumpa lagi, makasih yang udah kasih saran dan dukungan,Typo berterbaran harap maklum😁😁😁 jangan lupa vote and koment💕💕.

HAPPY READING

-------------------

Valdi pov

Raina. Satu nama yang bisa membuatku merasa nyaman walau hanya mengingat tentangnya.

Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Mungkin sejak kami sering bersama rasa nyaman dan sayang mulai tumbuh dalam perasaanku untuknya.

Tapi, aku nggak tau apa perasaannya juga sama dengan yang aku rasakan ? , atau ada yang lain di hatinya ?. Entahlah aku bingung.

Apalagi sekarang entah mengapa Raina seperti mulai menjauh dariku. Aku sendiri bingung, sangat bingung, kadang aku ingin menanyakan apa yang sedang terjadi.

Apakah aku melakukan kesalahan ataukah aku mengatakan sesuatu yang membuatnya seperti sedang menjauh dariku lebih tepatnya menghindar setiap kali aku ingin mendatanginya.

Jujur aku merasa tersiksa, aku merindukan saat-saat bersamanya.

Seperti sekarang aku, Ryan dan Raina cs sedang makan bersama. Tapi bukan itu yang membuatku merasa dia menghindar, setiap aku ingin mengajaknya berbicara dia seperti tidak mendengarkan.

"Nggak terasa sekarang kita sudah mau ulangan semester aja ya kan Na ?." Kataku ingin memulai pembicaraan dengan Raina. Tapi, yang aku dapatkan malah dia mengacuhkanku dan mengajak Ryan berbicara.

"Ian cepat makannya habis itu temanin aku ke perpus yah "kata Raina kepada Ryan dan mengabaikanku, jika kalian bertanya apa perasaanku , Sakit sangat.

Melihat perubahan mimik wajahku yang semakin kecut, Nita membalas ucapanku.

"Iya nih ka, nggak terasa, yakan Nil, Na "Kata Nita yang dibalas anggukan dari Nila dan Raina.

"Iya bentar lagi udah mau jadi kaka kelas aja heheh"Jawab Raina sambil tersenyum.

"Masih lama keles." Kata Ryan ikut menyahut, kemudian jelas terlihat didepanku raut wajah Raina yang terlihat ceria ketika bersama Ryan, dengan berusaha menahan keinginan ku untuk menarik Raina dan menyuruhnya menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Ahhh aku ingat Raina berubah semenjak dia mengejar Sindy, yup mungkin aku harus meminta sindy untuk menjelaskannya.

Dengan segera aku meninggalkan Raina cs dan mencari keberadaan Sindy.

Tanpa sepatah katapun Valdi meninggalkan Raina cs, Raina menatap kepergian valdi dengan pandangan Sendu.

Saat Valdi benar-benar pergi, Nila, Nita dan Ryan menatap Raina dengan pandangan yang sulit untuk di artikan, karna merasa risih diperhatikan seperti itu Raina menatap sahabatnya dengan pandangan seolah bertanya kenapa .

"Perasaanku aja atau kamu emang lagi menjauh dari Ka Valdi, Na ? "Kata Nila yang bukan sebuah pertanyaan melainkan seperti sebuah pernyataan.

"Siapa yang menjauh dari siapa ? aku nggak menjauh cuma malas untuk lebih dekat" Kata Raina dengan senyuman kecut.

"Kamu kenapa menjauh Na ?" sekarang Nita yang bertanya, dan dibalas gelengan oleh Raina.

"Aku nggak menjauh, Biasa aja "Kata Raina dengan sedikit kesal dan menarik tangan Ryan, "Ayo Ian. Aku mau ke perpusnya sekarang aja ".

Ryan hanya diam saja dari pertama perdebatan kecil yang terjadi hingga Raina menariknya. Saat sudah dekat perpus Ryan menghentikan langkahnya dan membuat Raina ikut berhenti.

"Kenapa ? " tanya Raina menatap Ryan heran .

"Jelasin semuanya! " ucap Ryan sambil memberikan tatapan menyelidik ke arah Raina.

"Apa ? "

"Tentang kamu dengan Valdi. Tentang sikap kamu ke Valdi. Apa semua ada hubungannya dengan Sindy ?" tanya Ryan dan semua yang di katakan Ryan memang sangat berhubungan dengan apa yang terjadi kepadanya sekarang.

"Ka Sindy nggak suka liat aku dekat ka Valdi " kata Raina pada akhirnya sambil menunduk,

Mendengar itu Ryan hanya mendecih,

"Cih. Terus apa hubungannya dengan kamu Raina ?. " tanya Ryan gusar.

"Mereka saling menyayangi " kata Raina menunduk.

Ryan melongo ngak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Rai. Kamu polos atau bego sih ? . Kalau memang Mereka saling menyayangi ngapain Valdi dekatin kamu" ucap Ryan, dengan gemas Ryan mengangkat satu tangannya dan menoyor kepala Raina.

pletak

"Ish gemes gue" kata Ryan.

Dengan tampang seperti orang linglung Raina menjawab ." Oh iya ya. Ngapain ka Valdi dekatin aku kalau dia memang sayang dengan ka Sindy" ucap Raina seperti bertanya dengan dirinya sendiri.

"Nah " Sahut Ryan sambil menjentikkan jarinya di depan Raina. "Tunggu apa lagi , Ayo kita datangin Valdi dan jelasin semuanya, kasihan gue lihat dia kaya orang galau." sekarang gantian Ryan yang menarik Raina dan mencari keberadaan Valdi.

Sesekali Ryan menoleh kepalanya ke arah Raina yang sedang tersenyum, hatinya seperti sedang tercubit . Dulu tawa itu hanya untukku sekarang itu bukan untukku batin Ryan tersenyum getir.

Di samping itu Raina memikirkan betapa bodohnya dia tidak mau menerima penjelasan dari Valdi dan lebih memilih memikirkan pendapatnya sendiri. bodoh banget sih lo Rai , batin Raina sambil tersenyum sesekali terkekeh.

Rina dan Ryan terus mencari Valdi hingga akhirnya mereka melihat Valdi sedang di taman belakang sekolah sambil memeluk Sindy. Dapat dilihat oleh Raina Valdi yang mengelus punggung Sindy dengan sindy yang tersenyum bahagia.

"I Love you " kata Sindy yang di balas anggukan kepala oleh Valdi, "Gue tau " Kata Valdi.

Deg

Dengan menahan tangisnya Raina ingin berlari dan meninggalkan taman belakang, dengan merutuki sikapnya yang gampang terpengaruh ucapan Ryan. Tetapi, Ryan menahannya.

Melihat itu Raina dengan jelas mengetahui bahwa Ryan sedang marah.

Ryan dengan kemarahan yang meluap mendatangi Valdi dan menarik Valdi dan memukulnya,

"BRENGSEK LO !. ANJING, LO BIKIN RAINA GUE NANGIS "Teriak Ryan sambil memukul Valdi dengan membabi-buta.

bugh

bugh

bugh

Tentu saja Valdi tidak tinggal diam Valdi membalas pukulan Ryan dan mereka saling memukul.

"STOP ! "Teriak Raina.

Valdi dan Ryan menghentikan perkelahian mereka, Valdi menatap Raina lalu mendatangi Raina yang terlihat sedang menahan tangisnya.

"Kamu Kenapa ? " Kata Valdi sambil mengulurkan tangannya ingin menyentuh pipi Raina, tapi ditepis oleh Raina. Valdi yang merasakan kaget menatap Raina dengan pandangan tidak terbaca.

"Rai...raina ka..kamu " ucapnya dengan terbata.

Raina hanya diam , Valdi yang semakin merasa Aneh berusaha menggapai Raina.

"Maju selangkah lagi mati lo !." Ryan menatap tajam Valdi sambil memberi peringatan.

"JAUHIN RAINA ! " ucap Ryan penuh penekanan sambil menarik kerah baju Valdi.

__________________

cukup sekian jangan lupa vote and coment , ada yang penasaran atau bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya, jangan lupa vote and koment ,

See you

like a roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang