part 8

16 3 1
                                    

Hai semua jumpa lagi dengan saya. Ada yang kangen kaga..

Happy reading

******

Hampir 1 bulan semenjak Raina melihat Valdi dan Sindy berpelukan, membuat hubungan antara keduanya menjadi renggang. Bahkan bukan hanya renggang tapi mereka lebih seperti orang yang tidak saling kenal.

Walaupun setiap hari Valdi selalu berusaha agar Raina memaafkannya tapi apa daya Raina sudah sakit hati.

Memang benar kata orang.
Rasa suka dan benci itu beda tipis.

Buktinya Raina yang dulunya menyukai Valdi jadi membencinya.

Skip

Raina merasa bosan mendengarkan pelajaran yang sedang berlangsung, Raina menatap jendela sambil memejamkan matanya dan mulai merenungkan kejadian 1 bulan lalu.

Kejadian yang menurutnya sungguh drama sekali. Bayangkan saja orang yang membuat kita merasakan apa itu cinta dan pada saat kita mulai percaya akan cinta malah membuat kita sakit secara bersamaan.

Raina terus memejamkan matanya hingga dia sendiri tidak sadar kalau waktu istirahat telah tiba.

Sekolah adalah rumah kedua mungkin itu ungkapan yang tepat bagi Raina.

Ryan baru saja keluar dari kelasnya memilih untuk beranjak menuju kelas Raina. Setibanya di kelas Ryan menghela nafas pelan.

Dengan langkah pelan Ryan berdiri tepat di samping Raina. Di elusnya pelan rambut Raina.

Raina merasa ada yang menyentuh rambutnya mendongakkan kepalanya. Tepat saat Raina mendongakkan kepala, Ryan tersenyum memandang Raina.

Sambil berucap pelan. "Udahlah jangan sedih masih ada aku yang siap menjadi pengganti di saat kamu sedang sendiri". Ryan berkata dengan sangat pedenya.

Raina terkekeh pelan mendengar ucapan Ryan.

"Apaan sih?. Garing loh" balas Raina sambil menyingkirkan tangan Ryan dari kepalanya.

"Ck perusak suasana" Ryan berdecak sambil menggerutu.

Kemudian Ryan mengajak Raina ke kantin untuk menghabiskan waktu istirahat mereka.

like a roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang