Dulu, dulu sekali.
Ketika semesta menyanjung kita.
Tak peduli tawa dan lara.
Kerap menghabiskan waktu bersama.
Kini, semuanya telah sirna.
Hanya tinggal cerita belaka.
Yang sialnya,
Menjerumuskan ku pada perasaan yang sama.
Nampaknya kau biasa biasa saja.
Tak menghiraukan bahkan sepatah kata.
Inginku bertanya pada raga.
Tapi ku tahu batas semuanya.
