Rasa - 6

24 3 0
                                    

Rey dan Ilma sampai disekolah dengan selamat dan tidak terlambat tentunya. Ilma turun dari motor dan merapihkan rambutnya yang berantakan karena memakai helm tadi.

"Nih helm nya." Rey menoleh dan menerima helm yang diberikan Ilma. "Gue ke kelas duluan." Ucap Ilma.

"Eh, tunggu." panggil Rey. Ilma berjalan mendekat ke Rey.

"Tolong beliin minum, ya. Terus bawain kelapangan selesai pelajaran pertama." Ucap Rey.

"Berapa?" tanya Ilma.

"Empat." ucap Rey sambil menunjukan empat jarinya.

Ilma mengangguk. "Ada lagi?"

"Itu aja."

Ilma menyadongkan satu tangannya. "Duitnya." ucapnya.

Rey menghembuskan nafasnya dan merogoh saku celananya. "Nih." ucapnya seraya memberikan uang pada Ilma. Ilma melangkah pergi setelah menerima uang, sedangkan Rey menuju parkiran motornya.

Dari kejauhan beberapa cewek menatap ke arah Rey dan Ilma.

"Siapa dia?" Tanya salah satu seorang cewek pada temannya.

"Anak baru kayanya." tebak temannya.

"Berani banget dia deketin Rey." ucap cewek itu.

"Itu sih bukan deketin lagi, tapi deket banget. Setahu gue Rey gak pernah tuh bonceng cewek manapun termasuk lo 'kan, Lex." ucap cewek berambut curly pada Alexa.

"So, kita harus beri dia pelajaran. Cabut!" ucap Alexa.

Alexa dan teman-temannya langsung pergi dari tempat mereka melihat Rey dan Ilma tadi.

***

Pelajaran pertama telah berakhir, Ilma dimintai tolong seng guru untuk mengumpulkan tugas karena Rani si ketua kelas harus rapat Osis. Selesai dari kantor Ilma ingat akan permintaan Rey yang minta dibelikan minum, Ilma pun bergegas menuju kantin.

Satu katong minuman dan satu kantong roti sudah ditangan Ilma, Ilma membelikan roti untuk Rey dan yang lain agar ada asupan karbohidrat bukan cuma air saja.

Bruk!

Kantong palistik air dan roti itu jatuh bersamaan dengan Ilma yang juga jatuh karena tersandung sesuatu.

"Awwhhh..." Rintih Ilma yang ternyata dengkulnya lecet dan berdarah karena membentur permukaan lantai yang tak rata.

Tiba-tiba terdengar suara tawaan, membuat Ilma mendongak. Tiga orang cewek berjalan dan berdiri didepan Ilma.

"Rasain lo. Emang enak jatoh."

Ternyata mereka adalah Alexa dan teman-temannya.

Jadi dia yang nyelengkak kaki gue. Batin Ilma setelah melihat Alexa.

"Angkat dia!" perintah Alexa pada temannya. Kedua temannya pun langsung memegangi Ilma.

"Apaan nih. Lepas!" ucap Ilma memberontak. Alexa cewek berambut pirang itu memetot pipi Ilma supaya diam.

"Masih kelas sepuluh banyak tingkah!" ucap Alexa melihat logo kelas Ilma.

"Apaan sih lepas nggak!" Ucap Ilma.

"Diem lo!" bentak Alexa.

Plak

Satu tamparan mendarat tepat di pipi kiri Ilma, kulit pipinya memerah. Kepala Ilma berdenyut pening karena tamparan yang begitu keras tadi.

"Gue bilang diem, ya, diem gak usah ngebantah!"

Alexa mengambil botol air minum yang Ilma beli tadi. Alexa membuka botol air tersebut dan menyiramkannya pada Ilma. Bukan hanya satu botol tapi semuanya, kedua teman Lexa tertawa sambil masih memegangi Ilma. Ilma berusaha memberontak tapi tak bisa karena teman Alexa yang memegangi dia. Seluruh tubuhnya basah kuyup.

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang