J

13 2 0
                                    

Saat tengah asik berlari..

"Aduh.." pekik Nana

"Kenapa Na?"

"Kaki Nana tiba tiba nyeri kak" ringisnya

"Gue gendong yah" pinta Aldo yang mulai khawatir

"Ng.. ngga usah kak, Nana masih bisa jalan kok" "aww.." pekik Nana kembali, tubuhnya hilang keseimbangan karena nyeri di kakinya. Sakit, sumpah.

"Mana? Katanya bisa jalan?" Ucap Aldo yang terus memperhatikan Nana
"Cepet naik" ucap Aldo sambil berjongkok.

Nana pun menuruti dan naik ke atas punggungnya.

"Siap?" Tanya Aldo memastikan

"S-siap, kak?" Tidak seperti sebuah jawaban

"Pesawat meluncuurrrr..." teriak Aldo begitu Nana sudah naik kepunggungnya.

Membuat yang dalam gendongan melingkari lehernya erat, Nana kan takut jatuh. Sakit lho

Nana hanya bisa terkekeh atas perlakuan Aldo.
Aldo terus berlari dengan Nana yang masih ada dalam gendongannya. Meliuk-liuk seperti kapal terbang, dan Nana suka


Nana tertawa lepas, tanpa ia sadari sedari tadi Glen tengah memperhatikannya.


"... iyakan Glen?" "Glen?"

Glen terus menatap tajam ke arah mereka, menulikan ocehan si gadis yang ada disampingnya itu.

"Glennnnn!!" panggil Rachel sambil menarik narik tangan Glen.

Glen tersadar.

"Yuk balik" kepalang malas

"Balikan?" Tanya Rachel antusias

"Ba-lik. With out an"

"Sama aja ah." balas Rachel tak mau kalah

"Serah lu dah El, gue balik" ucap Glen ketus

"Glennn tungguiinnn" kejar Rachel



.




Drttdrttt

Lunakutin's calling..

"Hmm?"

"Kok hmm?"

"Terus?"

"Ya apa gitu yang panjang"

"Jalan tol."

"Kok jalan tol?"

"Katanya yang panjang?"

"Serah Glen ah. Glen bisa ke rumah Nana ngga?

"Ngapain?"

"Nemenin Nana lah"

"Sebenernya gue itu siapa lo sih? Sahabat, atau baby sitter?"

"Dua duanya boleh hehe" cengir Nana
"Ayolah Glen, Mama lagi ke kantor nih. Nana dirumah sendirian" lanjutnya.

"Ngapain malem malem gini kekantor?"

"Bawel banget sih Glen, makanya cepetan kesini nanti Nana ceritain" ucap Nana mulai geram.

"Otw." sahut Glen

TuttTutt..


.


Di kantor..

"Dan berkas berkasnya sudah saya taruh sini, tinggal kamu baca baca lagi. Saya serahkan ke kamu karena kamu sudah saya anggap sebagai adik sendiri" titah mama Nana kepada asisten nya

Nothing, Nana My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang