Intro [Akhir Musim Semi] *01

1.3K 49 2
                                    

[28 mei 2000.....]

Pagi ini sama saja rupanya, sinar matahari masih bersembunyi di balik tirai kamar kecilku.
"ahh.. dinginnya!" (gumam ku tak jelas karena menguap) sembari membangkitkan tubuh dari kasur dan menggerak-gerakankan badan yang masih setengah lunglai.

 dinginnya!" (gumam ku tak jelas karena menguap) sembari membangkitkan tubuh dari kasur dan menggerak-gerakankan badan yang masih setengah lunglai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya suasana pagi ini sama persis seperti hari-hari lalu, terasa sedikit dingin dan membuat badan enggan untuk bangun. Kasur tidurku persis dibawah dua kaca bening berukuran 50cmx50cm dan kaca berukuran 2mx3m persis di sebelah meja belajar. Tak berselang lama ku langkahkan kaki menuruni kasur mengambil selimut dan merapihkannya kembali.
Terlihat beberapa ekor burung camar di balik jendela kamar yang selalu rajin mampir dipohon cemara kesayangan ayah. Runititas pagi ku adalah mengecek kalender, mataku tertuju pada kalender digital hijau tertempel di dinding.
"Heol.. sudah akhir bulan, sepertinya musim semi hampir berakhir".

Seperti biasa jika hari selasa aku selalu bersemangat berangkat ke sekolah karena setiap hari selasa aku bisa pulang cepat tanpa ada les tambahan. Terkadang aku berangkat dengan teman-teman ku naik bus, namun juga terkadang bersama ayah karena jalan menuju kantor ayah melewati sekolahku. Tapi pagi ini aku berangkat dengan bibi Han karena ayah sedang sakit.

Jisu Han, dari kelas akhir di sekolah dasar Hyundai Seoul School. Aku memiliki kakak laki-laki bernama jinu yang tinggal bersama kakek dan nenek ku di Busan. Jinu lebih suka tinggal di Busan dari pada tinggal bersama kami di Seoul. Ya tentu saja jinu akan pulang ke Seoul tapi tidak lama, hanya beberapa hari diakhir pekan dan tentu dia akan lama saat libur Summer Vacation.
Ayah ku berasal dari Busan dan ibuku dari Gwangju, karena pekerjaan kedua orang tua ku di seoul akhirnya setelah menikah orang tua ku memutuskan untuk tinggal di seoul.
Bibi Han adalah ibuku dan Paman Maru adalah ayah ku. Terkadang aku memanggil mereka dengan sebutan paman dan bibi jika kami sedang tidak akur. jika kami sudah seperti itu jinu hanya akan tersenyum melihat kami bertiga yang seperti sedang gencatan senjata.

"Oo,, sudah sampai ternyata" (perkenalan ku membuat ku tidak sadar kalau aku sudah sampai didepan gerbang sekolah)

Perlahan kubuka pintu mobil di sampingku dan ku jinjing tas ransel di pangkuanku.
Jisu : Bye, bibi han. Gomawoyeo tumpangannya!
Ibu : ehey! Jisu jangan lupa makan siang dan jangan telat pulang kerumah ok?
Jisu : Arraseo~

 Gomawoyeo tumpangannya!Ibu : ehey! Jisu jangan lupa makan siang dan jangan telat pulang kerumah ok?Jisu : Arraseo~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kulangkahkan sepatu putih ku menuju penyebrangan jalan di depan sekolah. Dari seberang jalan ku coba memfokuskan pandangan mata melihat kedepan, memastikan ada orang yang menungguku atau tidak. Tentu saja ada, kudapati mereka berdua tengah berdiri seperti patung penyambut tamu. Yup, kebiasaan kedua bocah itu pasti berdiri disamping gerbang menunggu ku.

Mereka adalah teman kecil sekaligus tetangga ku. Kami kenal baik sejak kecil karena orang tua kami saling kenal dan hampir setiap hari kita akan bermain bersama.
Yang pertama adalah si cowok cuek, sahabatku satu ini adalah cowok favorite semua siswi disekolah, Banyak gadis yang memanggil jay dengan sebutan prince lee. Dia adalah Jay lee cowok half blood berkulit putih dan berambut coklat.

Dan yang kedua adalah si babi, berambut hitam turun dan mata yang tajam cukup membuat teman-teman perempuan di sekolah sangat menyukai si babi. Kenapa aku memanggil dia babi karena hanbin benar-benar suka makan dan gampang sekali lapar. Hebatnya kedua sahabatku ini terlihat sangat mirip satu sama lain. Ya benar, dia begitu acuh dengan orang lain dan mereka hanya akan bersuara seperlunya saja.

Tidak cukup sampai disitu, kedua temanku ini rupanya benar-benar membuat semua gadis di sekolah tidak waras. Bahkan para gadis diatas kami yang sudah SMP turut mengejar-ngejar mereka berdua. Terkadang juga menyusahkan ku, aku harus meladeni teman-teman perempuan di sekolah karena mereka akan menyerangku dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Jay dan Hanbin.

Sekolah kami adalah sekolah lengkap mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tidak heran ada kakak tingat kami yang SMP ikut menyukai Si hanbin dan Jay.

 Tidak heran ada kakak tingat kami yang SMP ikut menyukai Si hanbin dan Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JISU | HANBIN | TAEYONG

JISU | HANBIN | TAEYONG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{annyeong y'all

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{annyeong y'all......... semoga pembaca suka ya, kalau suka tinggalkan komen kalian! biar penulis semangat melanjutkan}

Thank youuu!!!!!!!!!!!!!

A Dream     -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang