Phobia Yang Sama [09]

96 6 0
                                    

*Music On


[UX Village - Rumah Jisu]

- HANBIN -

"Apa aku pergi aja ya?.. Tapi Jisu.. Oh shit, jangan sampai dia buka HP sebelum sampai rumah.. Oh Tuhan semoga dia gak lihat" Meletakkan HP diatas meja

Hanbin lantas duduk diatas sofa berwarna merah, sambil menekan tombol remote control TV berulang kali. Chanel TV sudah ia ganti berkali-kali tanpa henti tetap saja wanita yang ditunggunya tak kunjung datang. Ekspresi kekhawatirannya tidak bisa ia sembunyikan lagi, ia semakin takut kalau saja Jisu melihat beritanya. Kini menunggu Jisu datang pun sepertinya Hanbin tak bisa sabar. Ingin sekali rasanya menemuinya tapi Hanbin tak tau Jisu sekarang ada dimana. Kakinya mondar-mandi didepan pintu, berulang kali mengecek keluar jendela barang kali ia melihat mobil wanita yang ditunggunya datang.

 Kakinya mondar-mandi didepan pintu, berulang kali mengecek keluar jendela barang kali ia melihat mobil wanita yang ditunggunya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Opsi terakhir adalah ponselnya, Hanbin terlihat sibuk menekan huruf demi huruf menyusun sebuah kata untuk dikirim pada Jisu.

Entah sudah berapa jam ia gelisah khawatir menunggunya datang, terasa lelah kaki setelah berjam-jam mondar-mandir. Di jatuhkan tubuhnya pada sofa merah didepan TV, terlihat sofa panjang itu penuh sesak dari ujung sampai ujung menyisakan kakinya yang menjulang melebihi panjang sofa.

- JISU -

"Huft, capeknya badan ku" Menyendenkan tubuhnya pada kursi mobil yang terasa empuk seperti kasur kesayangannya.

"Jam berapa ya sekarang? Oh HP ku" Membuka tasnya yang sedari tadi ia tinggalkan dalam mobil. Melihat ada beberapa pesan masuk salah satunya dari Hanbin yang sedari tadi menunggunya.

"Ya ampun, Hanbin. Aku lupa Hanbin. Ah bodohnya aku, kenapa bisa lupa sih" Sesegera mungkin menjalankan mobilnya agar cepat sampai dirumah. Sekitar jam 2.30 aku sampai di UX Village, mobil segera ku parkirkan dan berlari memasuki rumah. Kupikir hanbin sudah pergi tapi ternyata dia masih dirumah, menungguku disofa merah terdiam melihatku masuk dengan nafasku yang tak beraturan.

"Oh. Wasseo? (Udah datang)" Kata Hanbin terdengar samar ditelingaku sembari mengatur nafas yang masih terengah-engah.

Jisu : eung! Hanbin-a... Maaf aku telat, ada urusan mendadak tadi.

Hanbin : gwenchana, oh. Apa ada yang menganggu mu?

Jisu : aku? Mengganggu siapa? Enggak ada.. Kenapa?

 Kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Dream     -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang