1

1.3K 147 33
                                    

Petinggi Oh Group akhirnya berjabat tangan dengan perwakilan Ri Group, sambutan sebelum memulai rapat kerja sama mereka. Ketika Hyeri Presiden Direktur berjabat tangan dengan Presiden Direktur anak perusahaan Oh Group—Oh Sehun maka seketika masa lalu yang kelam meliputi wanita itu

"Urinmanitaa, Sehun-ssi" ujar wanita itu dengan mimik penuh arti. Sayangnya Sehun tak terintimidasi dengan mimik tersebut karena di masa lalu ia merasa tidak pernah melakukan hal buruk pada gadis nerd itu sehingga ia tak tahu menahu sudah ada rencana jahat di kepala Hyeri yang sedang tersenyum padanya.

"Nde, Hyeri-ssi . Apa kabar? Kau berubah sekali setelah dari Amerika" Ujar Sehun sambil mempersilakan Hyeri duduk.

"Kerise~ sepertinya aku baik-baik saja" jawab Hyeri lagi-lagi menampilkan mimik misteriusnya, sayangnya tetap saja Sehun tak membaca kejanggalan dari wanita itu "Jessica unni, apa kabarnya?" Ujarnya kemudian

"Dia baik-baik saja"

"Kudengar dia hamil" Hyeri kali ini membisik karena Luhan tampak sudah akan membuka rapat kerja. Sehun mengernyitkan dahi, bahkan Yoona ipar sekaligus sahabat Jessica belum tahu menahu soal ini, bagaimana seorang Hyeri yang notabene seperti baru muncul kembali di Korea mengetahuinya begitu saja.

"Kabar itu sepertinya sudah viral di kantormu" Hyeri berkilah, menutupi fakta bahwa ia telah mengawasi Sehun dan Jessica sejak lama. Polosnya, Sehun masih belum menyadari keanehan itu, ia menerima begitu saja ucapan Presdir Ri Group yang tak disangka bisa mengancam hidup ia dan istrinya tercinta.

-*-

Kecepatan lari Hwang Sinbi harus diacungi jempol, begitu juga dengan tenaganya yang entah bagaimana bisa menarik 2 J—Jungkook dan Jeonghan yang menolak ikut itu. Namun siapa sangka, setelah berbagai usaha mulai dari meronta sampai mengumpat liar oleh 2 J, gadis itu malah luluh ketika Jungkook hanya meneriakkan namanya sekali. Seketika genggaman erat nan menyiksa itu lepas membuat Jungkook dan Jeonghan yang sedang dalam mode bermusuhan itu spontan saling berpandangan namun tak lupa juga bersyukur karena telah berhasil lepas dari gadis aneh itu.

Salahkan saja perasaan cinta Sinbi pada pria playboy itu.

Jika harus memilih, ia sebenarnya berharap tak pernah menyukai Jungkook. Tapi bagaimana lagi, sudah terjadi.

"Aku tak akan masuk kelas spesial itu" ungkap Jungkook tegas membuat SinB harus menghembuskan napas demi mengontrol emosinya.
SinB kau seharusnya memusuhi orang ini bukan malah menyukainya. Ia sama sekali tak pantas kau sukai.

SinB jatuh hati pada Jungkook hanya karena pemuda itu menantang senior di masa orientasi tahun lalu karena dianggap sudah memperbudak mereka yang junior, Jungkook seketika menjadi pahlawan para anak baru dan menjadi populer, SinB tak terkecuali. Untuk pertama kalinya, ia begitu menyukai seorang namja hanya karena hal sepeleh seperti itu.

"Kau seperti selalu mengikuti keputusanku!" Sindir Jeonghan membuat Jungkook harus memandangnya jengah

"Yaaa kau laki-laki sensitif, apa lagi ini?" Maki Jungkook

"Buktinya aku tak mau masuk kelas khusus, kau juga ikut. Aku memilih klub red devils, kau ikut! Aku menolak masuk osis, kau ikut! Dan Aku menyukai Solbin—"

"—aku juga ikut! Begitu yah?" Timpal Jungkook dengan sengaja, gadis Hwang yang mendengar keduanya hanya bisa termangu menganalisa permasalahan kedua orang ini.

"Ah ayolah Jeonghannie kau kekanak-kanakan sekali, jinjja!" Jungkook memaki sahabat—atau mungkin mantan sahabatnya yang sensitif sejak ia memacari mantan kekasihnya.

Still A Bastard ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang