Sinbi perlahan dapat keluar dari zona syok akibat pria jahat itu. Mereka telah kembali ke dorm dan unni yang bersama Sinbi di toilet juga sudah dijemput suami.
Disitu Sinbi tak henti-hentinya berterima kasih pada Jungkook, Jeonghan, dan Yeri karena sudah sigap untuk dirinya"Berterima kasihlah pada pelayan restoran Bukan kami" ungkap Jungkook membuat Sinbi mengernyit bingung
"Dia yang memberitahu kalau toilet itu ada rumor nya dan itu membuatku segera mencari dirimu" sambungnya menjelaskan.
Sinbi tanpa sadar menatap Jungkook seolah ia sungguh tak hidup lagi jika Jungkook tidak bertindak cepat. Semakin hari, Jungkook semakin penting disisi Sinbi.
Melihat tatapan Sinbi, Jungkook agak salah tingkah dan tentu saja seperti biasa, kepedean.
"Wae? Apa kini aku terlihat seperti malaikat? Malaikat pelindung mu? Semua tahu aku begitu tampan jadi pantas disebut malaik-"
"Yaaa... hentikan itu Jeon Jungkook!" Maki Sinbi memotong kenarsisan pria satu itu
"Tak apa Sinbi—" Jungkook lalu mendekatkan wajahnya pada Sinbi membuat gadis itu terserang gugup.
Apa yang akan dilakukan Jungkook?
Situasi aneh itu membuat Yeri kontan pergi dari sana menyisakan Jeonghan untuk menonoton adegan itu
"Aku akan menjadi malaikat pelindungmu. Selalu" Jungkook berbisik tepat di dekat telingan Sinbi membuat yang dibisiki itu bergidik ngeri. Jungkook lalu beranjak dari ruang tengah dorm setelah puas menggoda Sinbi. Ia tersenyum, sebelumnya ia pikir tidak akan mampu menggoda Sinbi seperti gadis lainnya.
Lalu, BRUK!
Sinbi melemparkan kotak tisu yang mendarat mulus menghantam bokong Jungkook.
"Awwwwww!" Jungkook menjerit
"Kurang ajar! Kau muncrat tahu!!!" Maki Sinbi sambil mengusap pipinya yang seolah basah karena Jungkook.
Jeonghan terkekeh membuat Jungkook makin tengsin. Jungkook salah, Sinbi memang berbeda.
"Biasanya semua gadis akan luluh dengan cara itu" gumam Jungkook yang tidak sadar sudah semakin jatuh dalam pesona Sinbi.
"Aku lega kau baik-baik saja, Sinbi" Jeonghan bersuara, kedengarannya yang tulus membuat Sinbi entah bagaimana tersenyum untuknya.
***
Karena tak ada Kris malam itu, di kamar hanya ada Jungkook dan Jeonghan, keduanya canggung sebagaimana harusnya mereka sangat akrab.
"Kau menyukai Sinbi?" Tanya Jungkook tiba-tiba membuat pria yang ditanya itu terdiam. Ia tak tahu bagaimana menjawabnya.
Apakah ia menyukai gadis itu?
"Aku belum memutuskan" jawab Jeonghan sekenannya
Jungkook tersenyum sengak "sudah kuduga"
"Apanya?" balas Jeonghan
"Bahwa kau juga menyukainya"
"Juga?"
"Lebih baik kubilang saja kan? Aku agak tertarik pada gadis itu. Dan kau tahu kan apa artinya kalau aku tertarik pada seorang gadis?"
"Sebaiknya kau tidak mendekati Sinbi, itu pasti akan sangat melukai Solbin"
"Solbin? Wah, kau begitu mencintainya yah? Baguslah, aku bisa leluasa mendekati Sinbi" tegas Jungkook
"Bagaimana jika kubilang aku juga menyukai Sinbi?" Sinis Jeonghan membuat Jungkook diam, membangkitkan suasana canggung itu kembali.
"Eeomma!!!!" Jeritan nyaring Yeri membuat Jungkook dan Jeonghan segera menuju sumber suara, di kamar Yeri ramai teman-teman kelas khusus menghampiri, tampak Mingyu dan Taeyeong membopong Mina yang ditemukan Yeri tergeletak pingsan di dalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still A Bastard ✔️
Fiksi PenggemarMurid berandalan sekolah sepertinya tidak akan punah. Sequel dari BASTARD