4

843 114 22
                                    

Pagi mendung yang membuat murung.

Terlihat Sinbi tak menyiratkan keceriaan di wajahnya sama sekali. Selain karena cuaca yang tidak mendukung, ia mencemaskan Solbin yang masih syok atas kejadian semalam. Solbin menolak berangkat ke sekolah maupun ke dokter, ia juga memaksa Sinbi untuk pergi saja ke sekolah dan tak perlu mencemaskan dirinya.

"Aku akan baik-baik saja" begitu kalimat Solbin meyakinkan sahabatnya sebelum berangkat tadi.

Demi langit dan bumi, hari ini Sinbi akan menuntut Jungkook yang telah membuat Solbin melalui pengalaman traumatis. Tak peduli meskipun Sinbi menyukai Jungkook, baginya pria itu tak kebih dari sampah sekarang.

Sambil menunggu Jungkook, Sinbi mencoba memperbaiki novel Navillera 'cacat' yang semalam terpaksa dibelinya itu. Taehyung yang baru datang pun memperhatikan kegiatan gadis itu memplester novel yang mana ia ikut andil atas kecacatannya.

Merasa diperhatikan, Sinbi menatap cowok itu dengan tajam

"Menyenangkan yah membuatku sibuk?" Kata Sinbi membuat Taehyung mendekatinya sambil mengacak rambutnya

"Fighting!" Ujarnya membuat SinB syok kemudian dilanjutkan perasaan kesal bukan main

"Yak! Beraninya kau menyentuhku" makinya menepis tangan Taehyung dari rambutnya dengan kasar.

"Neo kiyowo" balas Taehyung sekenanya sambil duduk disamping Sinbi. Bukannya tersipu, Sinbi malah semakin kesal. Ia ingin sekali meninju wajah Taehyung sekarang jika saja Eunha memelankan suaranya yang memancing perhatian itu.

"Yeri-ssi apa kau sudah dengar tentang kasus di klub semalam?" Tanya Eunha pada Yeri yang duduk disampingnya

"Taeyong cs lagi kan?"

"Bukan~ tapi rumor tentang Lisa itu benar, ada saksi mata. Satu lagi, siswi bernama Ahn Solbin yang populer itu kelihatan bersama Lisa semalam" ujar Eunha seketika membuat kuping Sinbi panas

"Hentikan Jung Eunha! Kau jangan memulai gosip lagi dan membuat target baru. Urus saja hidupmu sendiri"

Eunha menoleh pada Sinbi dengan heran
"Yak Hwang Sinbi, apa hak mu melarangku?"

"Manusia punya hak menghentikan kriminal, kan? Kau sudah melakukan kriminal dengan membuat berita hoax. Ayolah kau kan dari keluarga bermartabat, jangan mau menjadi sampah begitu"

"Ya ampun dia lancang juga!" Yeri menimbrung

"Kau berdua sama saja. Aku tahu rumor soal Lisa itu kalian-lah yang menyebarkannya. Bahkan mungkin saja seluruh isu negatif yang menyebar di sekolah ini berasal dari omong kosong kalian, kan?"

"Lihat siapa yang mengarang cerita sekarang!?"

Sinbi tidak salah. Ia tak mengarang cerita. Eunha memang dikenal sebagai dalang dari pembulian anak-anak di sekolah akibat gosip murahan dari mulutnya. Yeri adalah teman yang sering bersamanya meskipun terkadang dingin satu sama lain. Kedua orang itu sama, berlindung dibalik uang dan kekuasaan orang tua yang membuatnya  tak perlu ragu atau takut menyebarkan kebohongan pada orang lain.

"Lagipula memang benar kok Lisa itu seorang yah-kau-tahu—kupu-kupu malam" ujar Eunha tepat bersamaan dengan kedatangan Lisa.

Lisa santai saja mendengar itu dan tetap berjalan mencapai bangkunya. Ia sudah bosan dengan rumor sehingga ia mulai tak peduli sekarang. Diamnya justru membuatnya merasa baik-baik saja.

"ITU TIDAK BENAR!" Sinbi berteriak membela Lisa. Baginya rumor itu memang hanyalah rumor. Setelah semalam mengantar Solbin ke apartemen, Sinbi semakin yakin Lisa bukanlah seorang pelacur seperti gosip yang beredar.

Still A Bastard ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang