"SinB!!!" Jungkook terus meneriaki nama SinB tapi gadis itu entah dimana tak terjangkau. Eunha yang menjadi sumber tragedi bagi Jungkook juga terus mengikutinya
"Kau tahu ini salahmu, Jung Eunha!"
"Kau jangan hanya menyalahkanku, aku hanya berusaha melindungi harga diriku sebelum dihancurkan olehmu, tahu!"
"Tapi kau membuat SinB pergi dariku"
"Kuakui aku salah memperhitungkan satu hal ini" Eunha terdiam kini merasa bersalah, ia membuang pandangan dari tatapan menusuk Jungkook, hingga disitulah ia melihat SinB di seberang jalan.
"Itu SinB!" Sorak Eunha menunjuk ke seberang jalan membuat Jungkook menoleh pada arah Eunha tunjuk.
Melihat gadis yang ia cintai berdiri disana, Jungkook langsung berteriak
"SinB!" Panggilnya
Gadis yang namanya diteriaki itu melihat ke sumber suara dan mendapati Jungkook dan Eunha ada disana. SinB hanya berharap Jeonghan segera datang, ia sudah muak pada drama malam ini.
Jungkook menyeberang dengan cepat begitu lampu pejalan kaki berwarna hijau, tapi sayang harapan SinB terwujud, Jeonghan datang dengan motor sport-nya dan berhenti tepat di depan gadis bergaun cokelat itu.
Jungkook terdiam di tempat melihat motor yang amat familiar itu.
"Aku harus mengendarai ini untuk tiba dengan cepat" seru Jeonghan membuat SinB seolah pertama kalinya begitu lega menyambut kedatangan seseorang
Ia pun menaiki motor dan mengeratkan pegangan pada pinggul Jeonghan didepan mata Jungkook.
Bip!!! Bip!!
Klakson kendaraan bersahut-sahutan karena lampu hijau telah menyala tapi seorang pria masih diam di tengah jalan.
"Jeon Jungkook!!! Yaa, apa kau gila?" Teriak Eunha panik dan menyeret Jungkook dari sana.
***
Sementara di malam yang dingin itu, Kris seolah tak merasakan apapun selain mengkhawatirkan Jessica. Kabar terakhir tentang penabrak Jessica masih dengan catatan mabuk. Tapi masih aneh begitu Kris mendengar dari orang-orang sekitar bahwa jarang mobil pengangkut ikan itu berangkat agak siang. Ya, ia melaju ke TKP setelah menjenguk Jessica, selain mengorek informasi dari polisi, Kris juga mencoba mencari tahu dari warga sekitar."Waaa diluar dingin sekali" ujar seseorang masuk ke rumah Kris begitu saja.
Irene. Bae Irene. Tiada selain wanita itu yang mampu melewati batas sejauh itu padanya. Bahkan Baekhyun sahabat kental Kris akan memencet bel terlebih dahulu.
"Apa?" Tanya Irene begitu mendapatkan tatapan maut Kris
"Sudah kubilang berkali-kali..."
"Aku memencet bel, Pak Presdir yang terhormat. Kau saja tidak mendengarkan. Ccch, kau harus memiliki asisten rumah tangga yang menetap kalau begini caranya. Sudah kuduga, kau melamun lagi, kan?" Tukas Irene diikuti makian judesnya
Kris menyerah dan diam saja, jika tidak maka Irene akan semakin menyudutkan dirinya
"Mau apa kau kemari?" Tanya Kris, Irene lantas menyalakan laptop di meja tamu Kris dan meletakkan satu dosir dokumen yang sepertinya harus dibereskan Kris malam ini.
"Untuk rapat komisaris esok hari, walaupun kau katakan akan hadir, aku tidak yakin sejak Jessica-mu itu sakit jad—"
Tut tut tut
Ponsel Kris berbunyi, segera Kris mengangkat telepon dari Kyulkyung itu.
"Halo, ada apa Pinky?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Still A Bastard ✔️
Fiksi PenggemarMurid berandalan sekolah sepertinya tidak akan punah. Sequel dari BASTARD