01.

104 5 25
                                    

Hari Jum'at adalah hari keberuntungan bagi siswa SMA Chandra Bakti. Karna biasanya para guru akan melakukan rapat yang menyebabkan freeclass satu sekolah.

Putri keluar kelas untuk menemui teman-temannya. Dia terlihat kebingungan di tengah kerumunan siswa. Aku sudah seperti anak ayam kehilangan induknya!, batin Putri.

"Put!!!! Sini-sini!!" Seorang cowok memanggilnya seraya melambaikan tangannya ke atas.

Melihat itu, Putri menyunggingkan senyumnya yang manis dan berjalan ke arah cowok itu.

"Kamu dari mana aja? Aku nyariin tau dari tadi!" Omel Putri begitu sampai di depan cowok ini.

"Hehehe, maaf tadi aku buru-buru ke kantin sekalian belikan kamu nasgor kesukaan mu. Nih!" Ucap cowok itu sambil menyodorkan sepiring nasi goreng.

"Ihiiyyyy.. makasihh Ardii tayangg!!" Seraya mengambil piring itu.

Oiya cowok itu namanya Ardi Septiananda. Dia sudah bersahabat dengan Putri dari kelas 7 di SMP karna sama-sama eskul badminton. Dia lumayan tampan, tubuh atletis tegap dengan dada bidangnya. Banyak cewe yang ingin memilikinya namun selalu ditolak. Alasannya selalu beragam. Tetapi akhir-akhir ini alasan dia menolak cewe-cewe itu dengan alasan sudah menyukai gadis lain. Dan itu membuat Putri penasaran dengan gadis yang disukai Ardi. Siapa gadis beruntung yang sudah memikat hati Ardi

"Put tadi ada ade kelas datangin aku ngasih coklat, nih buat kamu aja" coklat dairymilk keluar dari saku baju Ardi.

"Wahhh.. sankyuu Di! Baik banget deh kamu. Sering-sering ditembak cewe pake coklat ya! Hahahah!!" Ucap Putri tanpa beban.

"Apa kamu ga kasian sama cewe-cewe yang sudah ku tolak mentah-mentah itu?" Tanya Ardi

"hmm.. aku sih gapeduli. Toh mereka tetap aja ngejar kamu" Putri mengedikan bahu dan Ardi hanya mengangguk-ngangguk. Tiba-tiba Putri berdiri. Ardi bener-bener terkejut, spontan bertanya

"mau kemana?" Putri hanya tersenyum lalu mulai melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu.

Dilangkah ke 10, Putri berhenti dan berbalik badan. "Tolong kembalikan piring ku ke Buk Sar ya!" Lalu mulai berlari. Ardi hanya menggelengkan kepalanya.

Putri berjalan-jalan ke arah koridor belakang sekolah. Tiba-tiba..

BRUKKK!!!

Dia mendengar suara nyaring dan serta bentakan dari seorang cowok. Putri mengintip dari dinding, dan dia melihat aksi pembullyan! Masih ada aja cowok childish bgini, gumam Putri.

Dia melihat cowok tinggi semapai memukuli cowok berkacamata dan sudah terlihat kesakitan.

"LO SENGAJA KAN GA NGERJAIN 4 NOMOR TERAKHIR TUGAS GW?! LO TAU?! GW DIHUKUM SAMA GURU ITU GARA-GARA LO!!" Ucap cowok itu sembari memukul kembali rahang cowok berkacamata.

Putri melihat cowok berkacamata yang sudah tidak berdaya itu lalu memfokuskan wajahnya. Erlan! Sontak Putri berteriak, "BERHENTI!!".

cowok itu berhenti dan melirik ke arah Putri. Tanpa memikirkan si cowok itu, Putri berlari ke arah Erlan dan membantunya untuk berdiri. Cowok tinggi itu menatap tajam melihat perbuatan Putri. Setelah itu Putri membalas tatapan tajam ke arah cowok yang sudah membully Erlan.

"Heh!! kalau kamu gamau dihukum, kerjakan sendiri tugasmu! Jangan menyuruh orang! Dasar bodoh!"

Mendengar ucapan Putri, rahang cowok itu mengeras, dan menarik rambut Putri dengan kasar "Jangan ikut campur urusan gw! Mending lo pergi dari sini, tinggalin tuh cowok sialan demi keselamatan lo sendiri!"

Putri meringis kesakitan, lalu dengan cepat dia menampar cowok itu lalu mendorongnya. Putri memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. "Erlan ayo pergi" ajak Putri.

Saat mereka mulai berlari, tangan Putri dicekal oleh cowok itu. Sumpah demi apapun, Putri benar-benar ketakutan saat ini.

°○°○°○°○ ○°○°○°○°
Tbc

First (LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang