05.

77 6 2
                                    

AkbrTriRams is calling

Putri terbangun dan mengerjapkan matanya. Matanya membulat saat mengtahui Akbar menelponnya di pagi buta.

"Ha-hallo??"

"Dari mana aja lo? Masih tidur lo jam segini? Bangun! Gw otw rumah lo sekarang!"

tut

Sambungan telponya diputuskan secara sepihak

Putri masih berusaha mengumpulkan nyawanya. Dilihatnya jam di layar HP nya. 05.45 AM. Lalu mengecek notifikasi ponselnya

Line :
37 misscall AkbrTriRams
59 pesan tak terbaca AkbrTriRams
2 pesan tak terbaca dari dasar jones
1 pesan tak terbaca : hey kakak jombs? ....

"What?!! Tu cowok udah gila ya?! Ngeline segini banyak, trus mau kerumah jam segini?! Baru juga mejem abis sholat malah dibangunin. Ihhh. Kalau dia bocah biasa aja udah aku bejek-bejek diaa!!" Umpat Putri seraya menggigit dan melempar bantalnya.

Putri sudah selesai bersiap-siap. Dia menghampiri Amel yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi mom~"

"pagi sayang, tumben sudah bangun jam segini, sudah rapih lagi" Amel mengacak singkat rambut Putri.

"Hehehe.. iya ma, katanya teman ade OTW"

"Rajin banget temen mu nak?"

"Ya gitu deh ma"

Putri meminum susu yang Amel buat. Lalu memakan roti selai kacang yang sudah disediakan Amel.

10 menit kemudian terdengar suara mobil depan rumah Putri.

Putri langsung terkesiap antara gugup dan takut. Dia segera izin pamit sama Amel untuk pergi. Papa Arkan masih tidur jam segini.

Dia segera keluar pagar rumah dan mendekati mobil milik Akbar.

"Kamu kok niat banget sih jemput aku jam segini Bar?"

"Sibuk lo. Buruan masuk!"

Tanpa menunggu lama Putri sudah di dalam mobil.

***

Canggung. Itulah yang dirasakan mereka saat ini. Keduanya terlalu gengsi untuk membuka mulut.

Tak lama kemudian sampailah mereka didepan sekolah. Putri membuka seat beltnya. Lalu menoleh pada Akbar yang entah dari kapan sedang memperhatikannya.

"A.. apa ada yang salah dengan mukaku??" Tanya Putri dengan ragu.

"tidak. Ayo turun!" Jawab Akbar dengan nada dingin. Putri keluar dari mobil dan menghampiri Akbar, lalu tersenyum dan berkata "trimakasih tumpangannya. Maaf ngerepotin. Aku duluan ya!" Putri berlari ke arah kelas.

***

Pelajaran sudah dimulai 2 jam yang lalu. Saatnya pergantian pelajaran, Mapel berikutnya adalah mapel kesukaan Putri dan Zania, yaitu Bahasa Inggris. Mereka berdua fasih dengan bahasa itu.

Bu Melda masuk dengan tumpukan kertas di atas bukunya. "Siang anak-anak, silakan duduk. Hari ini kita akan adakan tes bab kemaren" ucap Bu Melda tanpa babibu.

"Aaargghh!! Yang benar aja buk?! Kita baru 4 kali pertemuan di bab itu. Harusnya kan 6" semua murid mengeluh. Tapi tidak dengan Zania dan Putri yang sudah menyiapkan bahan ulangan.

"Kalian diam saja dan ikuti tes ini. Nilai dibawah 60 denda 10 ribu kasih ke bendahara untuk uang kas. Tidak ada nunggak" murid kelas itu ricuh kembali.

First (LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang