"enggak semua orang yang gampang tersenyum itu bahagia. bisa aja dia hanya tersenyum untuk nutupin rasa sakitnya."
------------------------------------------------------------------------------
Akbar POV
"Assalamu'alaikum, Put!"
Oke ini sudahyang kesekian kalinya gw manggilin tuh cewe tapi ga keluar-keluar juga.
Gw sudah berusaha nelpon, chat bahkan rasanya pengen sekalian gw lempar batu tuh jendela kaarnya biar keluar yang punya rumah.
Kemana sih ini anak?! Niat jalan atau ngga sih?!
"ass—"
"BAR! LO HARUS BANTU GW!"
Gw kaget setengah mati sumpah. Tiba- tiba aja bang Yudha keluar trus cengkram bahu gw dan minta bantuan. Dan jangan Tanya penampilannya sekarang, kalian bisa bayangin gimana klo gw berantakan? DIA LEBIH PARAH ANJIR.
"BAR ELAH MALAH BENGONG LU! CAPET BANTUIN GW MASALAH PUTRI!"
Oke piks. Gw langsung sadar begitu dengar nma Putri.
"Putri kenapa bang?"
"plis yah.. lo bujuk dia b uat keluar kamar, dan bilang gw gak maksud dengan ucapan gw. Nanti gw jelasin!"
"oo-oke"
Disinilah gw, di depan pintu kamar dengan warna peach – kea warna feminism gitu, padahal mah jauh sama yang ada didalam— dengan bingung harus ngapain
"ngg.. Put??"
Gak ada jawaban
"put, ini gw, Akbar? Put keluar napa? Lo gajadi jalan sama gw? Ingkar janji tuh dosa loh"
Masih belum ada jawaban permisa
"woy put klo lo ga keluar sekarang, jangan harap kita bisa kaya biasanya ya. Karna gw benci sama pemb--- "
Ceklek*
Pintunya terbuka. Tapi orangnya ga keluar. Untung gw orangnya peka ye, jadi gw masuk aja ke dalam kamar tuh.
Dan disitu gw liat cewek tiduran tengkurap di kasurdengan sedikit isakan.
Ge perlahan nutup pintu dan gw kunci lagi. Jangan berpikiran yang aneh2 lo netijen. Gw Cuma ngerti klo dia masih belom siap ada orang lain selain gw. Hmm.. merasa special dah gw
"hey.. you okay?" sapa gw dengan mengelus pudak dia pelan
Putri hanya menggeleng lemah. Dan entah insting dari mana, gw menarik dia ke dekapan gw. Menyalurkan seluruh kekuatan untuk dia. Gw ga ngerti apa yng terjadi sama dia, tapi gw bisa ngerasain klo dia bener-bener merasa hancur sekarang. Dia semakin menangis di dekapan gw
"sshh.. it's okay.. it's okay.. nangis aja gapapa.." ucap gw menenangkan, dengan mengelus sayang rambut dia.
Setelah 20 menitan dia nangis di dekapan gw, akhirnya dia mulai berhenti menangis walau masih sesenggukan
"you wanna tell me something put?" Tanyaku lembut.. putri menatap gw sesaat dengan lekat. Mungkin ragu untuk memberitahukan ceritanya ke gw
Dia ga berkata apa-apa, tiba-tiba dia berdiri kearah lemari dan mengambil sesuatu, gw rasa.. itu berbentuk lembaran?
Dia menunjukan salah satu lembaran itu.
Foto.
Seorang cewek gemuk yang, ughh.. 'agak' jelek dan beberapa cowok tinggi yang lumayan menurut gw tapi tetep gantengan gw kemana-mana.
Dia menunjuk kearah cewek itu, gw Cuma liat dia dengan tatapan bingung. Sumpah gw ga ngerti maksudn—
"aku" sambil menunjuk dirinya sendiri.
...
...
..
"maksud l—"
Dia kembali menunjuk cewek itu, lalu menunjuk ke dirinya sendiri
Demi apa itu dia dulu? Perbuahannya jauh banget gila!
"trus apa hubungannya sama keadaan lo yang sekarang"
Dia memberikan lembaran lain..
Potongan berita dari Koran
STOP PEMBULLYAN!!
Mirisnya melihat anak jaman sekarang. TerlihaT pada satu video CCTV, 5 orang siswi SMP B*** mengerumuni seorang siswi yang sudah meringkuk ditanah. Kabarnya siswi tersebut telah dilarikan ke rumah sakit xxx setelah mendapat bullyan dari senior hanya dikarenakan laki-laki. Keadaan sang siswi terluka parah dengan lebam di perut, tangan dan kaki, serta beberapa luka gores bekas cakaran.
Dikabarkan siswi tersebut mengalami trauma ringan.5 Tersangka pelaku kini telah diamankan di kantor polisi untuk menghindari emosi keluarga korban...
Gw simpulkan, dia korban dari berita ini. But, seriously? Karna cowok? Labil banget anjing
Terus kenapa dia jadi begini lagu? Ada yang ngungkit? Pasti ada faktornya kan?
"aku bakal takut kalau seseorang nyebut kata 'murahan', 'kekijilan', 'kecentilan' semacamnya. Bayang2 mereka terus ada.. aku takut.. walau kata2 itu bukan untukku pun.. teta aja ada rasa takut.." kata Putri yang tiba2 membuka suara.
Gw narik dia ke dekapan gw lagi dan berbisik pelan "lo bukan cewe murahan. Lo cewek yang hebat. Mereka Cuma iri sama lo. Harusnya lo ga sampe hancur begini."
Lagi2 dia menangis. Tapi gw maklumi. Pasti berat buat dia.
****
Author pov
"kak"
Yudha berbalik badan dan melihat adiknya dengan kondisi yang. Um. Lebih berantakan daripada dia.
Segeeralah yudha memluk adik tercintanya itu "maaf dek. Maafin kakak"
Putri tersenyum dalam pelukan sang kakak.
setelah memeluk sang adik, yudha beralih merangkul pundak Akbar, "thanks bro. lo udah jadi pahlawan kesiangan gw harini"
dan mereka semua tertawa.
****
yah begitu deh. sebenernya ini juga ada sangkut pautnya sama masa lalu auhtor. dulu juga dibilangin kekijilan(centil), genit, murahan, cabe2an. bahkan author pernah dibilangin sudah ga(maaf)perawan :( tapi alhamdulillah ga sampe di bully fisik. cuma jadi tekanan batin aja sampe ekarang wkwk
semua karna author lebih suka main sama cowo ketimbang sama cewek pas di smp dulu. jadi di sekolah dulu author itu kea bentuk geng2an. tapi gengnya ga aneh2 kok. malah lumayan baek.
isinya ada 7-8 orang. dan semua cowo, cuma author sendiri cewek. but please semua pasti ada alsannya gais. author tuh waktu kecil gapunya teman. tetangga author cowok semua, terus sering diajak main bareng jadi keterusan sampe skrg. lebih nyaman kalo sama cowok dari pada sama cewek.
jadi gais, stop pembullyan ya. bahkan jika niatan kalian bercanda misalanya "dasar gendut" "jerawatan aja sok capek lu wkwkwk" (ini yang paling sering author terima) mmang niatan kalin bercanda, tapi tnpa sadar kalian ngasih tekanan batin ke orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
First (LOVE)
Teen FictionYang ku tau.. dia berbeda -Akbar Terkadang aku bingung sama sifatnya yang temperamental.. namun dia selalu membuatku nyaman -Putri Apa jadinya jika bad boy ya sekolah ketemu sama cewek baik-baik tp tomboy? Astaga.. Putri gak tau harus bagaimana di...