*dikelas*
Putri uring-uringan dikelas. Sebenarnya dia itu tukang molor kalau dikelas. Alasannya beragam, mulai dari bosan, ga tertarik atau capek. Yang paling ga masuk akal katanya untuk mengejar spongebob di mimpi. Gblg memang ini anak.Suer, sekelas bingung dengan Putri yg sering ngebo dikelas tapi selalu dapat nilai bagus. Dia juga sering makan banyak tapi tetap kurus. "Cacingan kali aku hahahaha" itulah ucapannya setiap ada teman yang menanyakan soal postur badannya.
Saat Putri mulai memejamkan matanya, seseorang menggeplak kepalanya pake buku paket IPS yang tebalnya bukan main
"anjir salah ku apa kampret?!" Ucap Putri yang kesal.
"Apa lu? Mao marah? Tuh kamu dilitin Pa Bambang dari tadi. Berani banget kamu tidur dipelajaran dia" ucap Zania.
Zania teman sebangku Putri dan salah satu sahabat cewek yang Putri punya. Dia cukup mengenal dengan ssgala sifat Putri. Dia sangat pintar, selalu menduduki peringkat 1 seangkatan. Tentu saja disusul Putri di peringkat 2 atau diperingkat 3.
"Cih nyebelin banget tu pak botak. Sumpah aku capek bangeeddd" ucap Putri jujur. Ya.. dia memang lelah hari ini.
Berurusan dengan Akbar sungguh menguras tenaga dan pikirannya. Arrghh!! Andaikan aku kuat, aku sudah banting dia, ku cincang kasih makanan me anjing tetangga, gumam Putri tidak karuan.
Beberapa jam setelahnya bel berbunyi 5 kali menandakan waktu pulang telah tiba.
"Put mau temenin aku ke toko buku gak? Sekalian beli sketchbook baru. Punyamu hilang kan minggu lalu?" Ajak Zania
"Lain kali aja Del, aku capek banget hari ini" ucap Putri sambil menghela napas dengan berat.
"Oo.. oke, jangan lupa istirahat, dan jangan kebanyakan nonton BTS lu. Yang ada malah tambah capek. Aku duluan ya!" Ucap Zania mengambil tasnya dan berjalan ke arah pintu krlas sambil melambaikan tangannya
Putri berjalan malas keluar kelas. Sebenarnya dia takut jika tiba-tiba bertemu dengan Akbar. Apalagi kelas mereka bersebelahan.
"Aduhh Putt!! Jangan mikir aneh-anehh! Kejadian beneran baru rasa deh luu!" Ucap Putri pada diri sendiri
"Mikir aneh-aneh apa?" Suara berat yang tiba-tiba ada dibelakang Putri benar-benar membuat Putri kaget. Terlebih dia itu latah.
"EEEE KODOK MATI SAYANG MAMAKU!!! ANJIR SIAPA SIH NGAGETI---- AKBAR?!"
Dengan seringaiannya dia menatap Putri dengan dalam. Putri mundur dua langkah dan berniat untuk lari, tapi tangannya dicekal Akbar. LAGI?!!, batin Putri.
"A.. aa.. anu, kamu mau ngapain? Lepasin aku! Aku mau pulang!"
"Ga semudah itulah"
"Maksud kamu?"
"Lo hari ini pulang sama gw"
"What?! Siapa kamu ngomong seenaknya kaya gitu?! Ndak mau! Aku mau nunggu kak Yudha"
Dengan sekali hentak tangan Putei lepas dan dia langsung berlari ke arah kelas XII-IPS 3.
Dan sialnya, kakaknya itu ada kelas tambahan selama 2 jam hingga tidak bisa mengantarnya.
Bagus sekali. Sekarang aku harus nunggu di halte depan sendirian, gumam Putri dengan kesal.
***
Sudah 20 mnit berlalu semenjak dia menunggu di halte depan sekolah dan tidak ada tanda-tanda angkutan umum yang lewat.
Putri merogoh kantong seragamnya dan mengambil HPnya
PutriDee_ : weh yang punya kendaraaan jmput aku disekolah donk (?) Kak yudha ada kelas tambahan
AdeliaZani__ : skip.
Ardi_S123 : skip(2) motor dipake abang ngampus
ErlanGans : gw gapunya motor njir
Ardi_S123 : makanya nabung beli motor bego. Jangan buat skin EmEl doank.
ErlanGans : bacot lu nyet. Awas lu minta gift ke gw
AdeliaZani__ : heh lu berdua mending mikirin Putri, masala skin itu nanti aja bego!
PutriDee_ : tusudah! Ga setia kawan bat lu pada.
Putri mematikan HPnya. Harini sepertinya dia harus jalan kaki.
Baru Putri berdiri, tiba-tiba mobil hitam berhenti di depannya. Perlahan jendelanya terbuka
"Heii!! Jaki lo? Ikut gw aja"
"Nggak, makasih" tolak Putri. Tapi yang namanya Akbar, tidak menerima yang namanya penolakan. Dia turun dari mobil dan menarik paksa Putri untuk masuk.
"Nah gitu dong! Sekarang, dimana rumah lo?" Ucap akbar menghiraukan expresi kesal Putri.
"Aku bilang, aku ga mau ikut kamu! Ternyata selain bodoh, kmu juga budeg ya?!" Putri berusaha keluar daei mobil, tapi Akbar menekan tombol lock duluan.
"I don't accept any rejection. Now tell me where is your home before I bring you to somewhere you don't wanna know" ancam Akbar.
Astaga. Putri kesal bukan main. Mau tidak mau dia menunjukan jalan menuju rumahnya.
Dia tidak mau mati muda. Dia masih belum ketemu dengan jodohnya dan belum beekesempatan nonton Oppanya konser.
Selama perjalanan Putri cenderung diam. Dan tak terasa dia mulai tertidur sambi bersender di jendela.
Akbar yang melihat itu tanpa sadar tersenyum, "kalo diliat liat, lo cantik juga Put" ucap Akbar.
Sesampainya di depan rumah yang Akbar yakini rumah Putri sesuai arahan Putri sebelumnya, Akbar membangunkan Putri dengan perlahan.
"Woy! Bangun. Udah sampai" ucap Akbar sembari mengguncang Pundak Putri
"Hoaamm!! Astaga! Berapa lama aku tidur? Sudah sampai??" Putri terlihat linglung
Akbar berusaha keras untuk tidak tertawa dan menahan senyumnya
"iya sudah sampai. Turun gih. Dan besok gw bakal jemput lo." Tawar Akbar, tidak, bukan. Itu lebih terdengar seperti perintah untuk Putri.
"Ha?! Maaf ya, tapi setiap hari aku pergi sama kakak. Jadi kamu gausah repot repot jemput aku" tolak Putri halus. Dia tak ingin berdebat dengan Akbar, dia masih takut dengan kejadian tadi siang.
" sepertinya lo nggak denger gue dengan baik. Gue bilang gue nggak menerima penolakan. Titik"
"y.. ya.. yasudah, nanti aku izin sama mama. Trimakasih tumpanganya Bar" ucap Putri dengan senyum manisnya.
Akbar terpaku sejenak. Setelah Putri turun dari mobil, Akbar segera melajukan mobilnya dan sepanjang perjalanan senyuman tidak lepas dari wajahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
First (LOVE)
Teen FictionYang ku tau.. dia berbeda -Akbar Terkadang aku bingung sama sifatnya yang temperamental.. namun dia selalu membuatku nyaman -Putri Apa jadinya jika bad boy ya sekolah ketemu sama cewek baik-baik tp tomboy? Astaga.. Putri gak tau harus bagaimana di...