sepulang sekolah Nata yang mendapat telepon dari Mama nya Tersebut langsung berpamitan kepada Zia dan Key. ia berlari tanpa menghiraukan tatapan dari siswa/i yang tak sengaja ia tabrak saat persimpangan koridor kelas 12 MIPA 1 ia lagi-lagi menabrak, hingga ia terjatuh dengan kesal ia mendongakkan kepalanya menatap orang yang berani menghalangi dirinya dan berunjung menabraknya.
"Punya mata gak si Lo?!..." Ujarnya dengan tatapan dingin nya dan langsung meninggalkan laki-laki Tersebut tanpa menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.
"Gak pernah berubah"gumam nya Laki-laki Tersebut sambil mengulum senyum tipis.
"Lo gak kenapa-kenapa kan?"tanya teman sebelah nya sambil mengulum kan seringai mengejek nya.
"Hm!"
-Wijaya is home-
Nata yang saat ini sedang tergesa-gesa memasuki mobil nya ke garasi rumah bertingkat dua yang terkesan elegan Tersebut. sontak langsung berlari mencari keberadaan Mama nya, Mama nya tadi menelponnya karena ada sesuatu yang harus di bicarakan ia takut Papa nya bertingkah laku yang akan melukai Mama nya lagi.
"Assalamualaikum Ma "salam nya sambil mencari Wulan-Mama nya ke sempenjuru rumah tapi yang ia lihat Mama nya sedang berbicara dengan Papa nya sontak ia langsung menghampiri dan bertanya.
"Mama gak kenapa-kenapa kan?..."ucapnya dengan nada datar sekali-kali melihat Papa nya dengan kesal.
"Apa kamu lihat-lihat minta di colok!?"ujarnya Revan a.k.a Papa nya dengan seringai mengejek ,Nata yang melihat tersebut hanya melihat nya sekilas.
"Ma?"
"Mama baik-baik aja kok,kamu kenapa si Nat segala ngos-ngosan bergini?" ucapnya Wulan mengelus pipi Nata yang di banjiri keringat tersebut dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajah cantik nya.
"Tidak!" Ujarnya dengan nada datar dan langsung menduduki dirinya di sebelah Wulan dengan kesal bayangkan ia sedari sekolah sampai rumah berlari tergesa-gesa hanya ingin mengetahui keadaan mama nya tersebut.sialan!
"Sayang kami ingin bicara dengan mu sesuatu yang serius"ucapnya Wulan dengan tatapan serius tidak lagi tatapan hangat nya, Nata yang mengetahui situasi tersebut hanya menganggukan kepala nya tanpa berkomentar sedikit pun.
"Maaf jika nanti apa yang kita bicarakan akan membuat mu tersinggung"lanjut nya dengan menghirup udara sebanyak-banyak nya.
"Hm"gumam nya dengan mengaggukan kepalanya sebagai jawaban tersebut.
"Kamu tau kesalahan kamu selama ini apa?"ucapnya dengan melihat mata putri semata wayangnya tersebut, Nata lagi-lagi hanya menganggukan tanpa berkomentar sedikit pun.
"Kalo kamu masih suka berulah lagi kami akan menitipkan kamu ke kakek dan nenek mu yang berada di Inggris"sekarang gantian Revan dengan tatapan matanya menyorot tajam tersebut, yang angkat bicara dari sekian lama bungkam soal pembicaraan antara Ibu dan anak tersebut.
"Pa! Nata doesn't want to go back there, what else should I live with grandparents! "Ujarnya nata dengan mengepalkan kedua tangannya dengan kesal, bagaimana bisa kedua orang tua nya tega menitipkan diri nya kepada Kakek dan nenek nya yang super banyak mengatur! Bisa habis diri nya batin nya Nata dengan Tatapan kosong nya.
"papa, understand but this is a deal!"
(Papa mengerti tapi ini kesepakatan kita!)"Ta_pi"ujarnya Nata kehabisan kata-kata untuk melawan ucapan Papa nya tersebut dengan kesal Nata memasuki kamarnya, sebelum pergi lagi-lagi Revan mengatakan sesuatu yang membuat ia menambah kesal.
"Nanti malam kita akan bertemu rekan kerja Papa tepat pukul tujuh kamu harus sudah siap untuk menghadiri pertemuan tersebut! Dan satu lagi berperilaku lh dengan baik!.."ucapnya dengan nada dingin dan tatapan tajam nya yang selalu membuat ia takut untuk mencoba melawan ucapan laki-laki paruh baya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYKA(HIATUS)
Teen FictionIni hanya cerita tentang bad girl bertemu seorang good boy, good boy yang merubah nya menjadi yang lebih baik. . . . sebuah geng ''BAD GIRL yang sangat terkenal di semua kalangan. mereka bukan terkenal dengan kepintarannya ataupun prestasinya melain...