10 ; Ketemuan

1.2K 277 99
                                    

Hai Hehehehehehehe :)

Selamat membaca, jangan lupa berikan vote dan comment, hehe :))

Hehehehe :)))














Jihun mengerjapkan matanya begitu mendengar dering ponsel yang sedari tadi mengusik tidur lelapnya. Tangannya tergerak meraba meja kecil di samping tempat tidurnya untuk menemukan benda berbentuk persegi panjang yang masih saja berdering .

[Jihun!]

Tanpa melihat siapa yang menelepon pun, Jihun tahu kalau Chenle lah penyebab tidur paginya terganggu.

"Ng?"

Jihun masih enggan membuka matanya, dan terlalu malas untuk bersuara. Jadinya gadis itu hanya bergumam menjawab seruan antusias Chenle.

[Ketemuan, yuk!]

Jihun membuka matanya secara sempurna. Gadis itu menjauhkan ponsel dan menatap jam, lalu kembali mendekatkan benda berwarna merah muda itu ke telinganya .

"Le, kamu tau sekarang jam berapa?"

[Tau lah, jam lima lewat tiga puluh kan? Kamu pikir aku enggak punya jam apa.]

"Nah itu, kamu gila ngajak ketemuan pagi begini?"

Jihun dapat mendengar tawa dolphin Chenle di seberang sana.

[Tentu aja bukan sekarang, sayangku. Nanti jam sepuluh pagi di perempatan jalan dekat rumah kamu. Udah ya, engga boleh ngaret, nanti kamu nyesel aku pergi sama orang lain.]

"Ih Chenle!"

Belum juga Jihun melayangkan protes, lelaki bermarga Jung itu sudah menutup teleponnya. Jihun menghela napas, sedikit kesal karena dirinya tak bisa kembali tidur.

Akhirnya, gadis itu memilih mencuci muka, lalu membuka laptop dan menonton drama.

***

Jam menunjukkan pukul delapan lewat tujuh ketika Jihun mengeringkan rambut basahnya. Lagi, Jihun merasa kesal karena rasa kantuk menyerangnya. Akhirnya, gadis itu memilih tidur setelah menyetel alarm untuk membangunkannya jam setengah sepuluh nanti.

Jihun tak sadar kalau dirinya salah menyetel alarm, yang seharusnya jam setengah sepuluh, malah di setel setengah sebelas.

Akhirnya gadis itu terlelap dengan tenang. Bahkan hingga jam menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh, gadis itu masih terlelap. Membiarkan Chenle menunggunya di perempatan dengan gelisah.

Lelaki bermarga Jung itu menelepon Jihun berkali-kali. Namun tak di angkat. Chenle ingin ke rumah Jihun tapi takut jika nanti dia kesana, Jihun malah sudah pergi.

Kembali pada Jihun. Gadis itu akan tertidur sampai besok kalau saja Taeyong tak datang membuat kegaduhan.

"Jihun! liat solatip gambar Naruto kakak enggak?"

"Jihun, woi! Anak gadis masih aja tidur sampe jam sebelas."

Mendengar itu, Jihun spontan membuka matanya dan terduduk. "Jam berapa?"

"Jam sebelas waktu Korea Selatan, adikku sayang," jawab Taeyong sambil mengubek laci belajar Jihun untuk mencari selotip kesayangannya.

"Astaga!" pekik Jihun langsung melomoat dari kasur dan menuju kamar mandi.

***

Every Cloud Has A Silver Lining | 𝘡𝘩𝘰𝘯𝘨 𝘊𝘩𝘦𝘯𝘭𝘦 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang