Bab 10

617 31 1
                                    

"Geng... YA TUHAN!!!"
"Astaghfirullah!!! Maaf Capt, saya gak tahan"
"Ya gak harus tidur didepan pintu juga kan?"
"Maaf Capt. Saya benar-benar tidak kuat"
"Sudah pindah ke kasur sana, kunci pintunya"
"Lalu Anda?"
"Saya mau bertemu Dan Ops"
"Siap, saya ikut"
"Istirahat saja sana"
"SIAP TIDAK"
"Yasudah kalau begitu, basuh dulu wajahmu sana"
"Siap"
Memang begitu khasnya dia, selalu ada di sampingku meskipun sudah mendapat perintah jelas dari ku.
"Sudah Capt"
"Oke baiklah"
"Tokk... Tokk... Tokk..."

LETNAN SATU AGENG
22.15 - "Tokk... Tokk... Tokk..." Siapa itu? Si Intel kah? Atau provost tadi? Entah siapapun dia tanganku sudah menggenggam pistol di pinggang
"Untuk apa?" Tanya Capt padaku
"Apa salahnya capt"
"Terserah" jawabnya santai sambil membuka pintu kamar, aku berdiri tidak segaris dibelakangnya agar tidak ikut tertembak bila dia diserang. Entah apa yang membuatku siaga seperti ini. Tidak ada alasan yang kuat sebenarnya, sampai capt mengintip melalui lubang intip di pintu.
"Tiarap Cepat" tiba-tiba dia berbisik dan menghindar dengan cepat
Aku langsung tiarap dan mengeluarkan pistol dan menodongkannya kearah pintu. Kemudian pintu terbuka lalu Nevia dan Widia masuk dengan terkejut melihat aku dilantai seperti ini
"Anda sedang bermain apa pak?" Tanya Nevia sambil menggaruk kepalanya
Aku benar-benar merasa bodoh dikerjai seperti oleh atasan ku sendiri, sementara capten sedang terbahak-bahak sambil merangkul Nevia dan Widia yang kebingungan
"Ada apa sebenarnya capt?" Tanya Widia langsung pada capten
"Tidak ada, tidak ada apa-apa. Hahahaha" bagus sekali tadi dia murung dan merenung sekarang dia tertawa terbahak-bahak
"Seingat ku tadi aku yang benar-benar kalut dan tegang, tapi tiba-tiba letnan tua ini menegang saat kalian berdua mengetuk pintu. Hahahaha"
"Oalahh, oiya capt. Anda dipanggil Kolonel Taufik diruang komando KRI Banda Aceh" sahut Widia memotong pembicaraan
"Baru saya ingin menemuinya, kalian ikut?"
"SIAP" jawab kami serentak

Ruang Komando KRI Banda Aceh 593
Kapten Mike
22.17 - "Tokk... Tok... Tok..."
"Izin masuk"
"Silahkan masuk" hanya itu jawaban dari dalam
"Kami siap bergerak pak, apa perintah anda"
"Bagus kalau begitu, segera berangkat. Netralisir dermaga Panjang sebelum fajar. Ini daftar tempat yang akan dikunjungi oleh para peserta BJRB, pastikan semua area tersebut aman. Kita tidak ingin menimbulkan kecurigaan dipihak lawan juga kecemasan dimasyarakat. Jelas?"
"SIAP JELAS" jawab kami berempat
Tegang jelas tidak, perintah sudah jelas. Kami sudah menunggu lebih dari satu jam, dimana preman itu? Geram aku jika mengingat namanya

Dalam tempo singkat KMC Komando milik Kodam Jaya telah melesat di laut dengan kecepatan maksimal (35knot) menuju titik pertemuan dengan KRI Badau 841 yang akan membawa mereka merapat di dermaga Panjang, Lampung.

Lepas Selat Sunda
23.00 - "Welcome on board sir" sambut kapten kapal pada mereka
"Pukul berapa kalian biasa merapat?" Tanya Mike
"Dua jam lagi, kami melakukan sesuai jadwal seperti perintah. Anda dan pasukan bisa beristirahat didalam pak"
"Terimakasih capt"

01.00 - Sesuai jadwal KRI Badau merapat di dermaga Panjang, Lampung

Letnan Satu Ageng
"Geng seperti biasa. Kau, Sandhi, dan Widia. Sisanya ikut saya. Jelas?"
Seperti biasa pembagian pasukan olehnya selalu meletakkan lebih banyak senior dalam pasukan ku
"Jelas Capt. Bagaimana dengan area?" Tanyaku
"Kau dan tim netralisir terminal petikemas, aku akan masuk kekantor. Beres, tunggu instruksi"
"SIAP JELAS"

Kami langsung mempersiapkan perlengkapan dan menuju area yang ditentukan

"Tembak ditempat, siapapun yang bersenjata tanpa seragam" terdengar instruksi dari Capt. melalui interkom.

"Letnan, Oskar arah jam dua dalam pelukan. Izin peluk" terdengar suara Sandhi meminta izin untuk menembak sasaran
"Perintah jelas, peluk" jawabku singkat sambil mengarahkan senjata ku kearah lain
"Darr... Darr..." Dua tembakan terlepas dari dua senjata berbeda, target dari arah jam dua yang dibidik Sandhi tumbang ditempat. Sementara tembakan yang satu lagi berasal dari senjata Widia yang mengarah pada seorang bersenjata yang sedang mengancam seorang ABK kapal kargo. ABK tersebut terbelalak melihat orang yang mengancamnya tewas ditempat dan ia langsung melarikan diri kearah pos pengamanan dermaga

"Darr... Darr... Darr... Darr..."
Tim yang dipimpin oleh Mike menghadapi situasi yang lebih tegang, sebuah petikemas yang mereka lewati rupanya merupakan tempat para teroris berkumpul. Mereka diberondong tembakan dari belakang.

"Merunduk" teriak Mike sambil melemparkan sebuah geranat tangan kearah gerombolan musuh

"Duarr...." Petikemas terkoyak dua dari delapan orang terbakar didalam petikemas, dua lainnya tewas terpental sementara seorang lainnya berlari sambil terbakar hebat karena ledakannya mengenai sebuah drum berisi bensin menimbulkan ledakan susulan. Suasana gelap dini hari pun menjadi terang benderang. Lima orang lainnya terpental kearah berbeda dan langsung diringkus oleh Mike beserta timnya. Kelima orang tersebut dilucuti kemudian dibawa oleh provost ke pos pengamanan dermaga.

"Tssuuu...."
"Arkhh...."

***
************************************
Hai... Ceritanya Ngegantung yaa???
Hehehe maaf yaa, Author sengaja Kok ngegantung cerita ini.
Tapi Tenang aja Cerita ini ada kelanjutannya kok. Tapi Author Belum bisa nentuin update ceritanya.
Jadi jangan di Hapus dari Readinglist & Perpustakaan-nya Masing-masing.

***************************************

Infanteri Raider 71 / 1 KOSTRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang