Bab 4

1.6K 90 2
                                    

Warung Kopi Depan RSUD
01.30 WIB -
"Boss tentara berhasil merebut RSUD"
"Apa? RSUD?"
"Ya, mereka bergerak menggunakan truk Mercedez-Benz"
"Kurang ajar, cegat mereka di Cibucil. Amati terus pergerakan mereka"
"Siap boss". Jonggol memang telah jatuh ke tangan teroris namun jalan raya masih mereka buka untuk umum, agar mereka tidak terlalu disorot media.
RS. Permata Cileungsi
01.45 WIB - "Cepat, segera amankan lokasi. Aturan main sama dengan RSUD" perintah Mike. Pasukan langsung menyebar ke berbagai penjuru rumah sakit. Kali ini pasukan teroris lebih mudah di lumpuhkan dari pada sebelumnya. Karena tanpa mereka ketahui konsentrasi kekuatan musuh telah berada di pertigaan Cibucil.
"71 Melapor, bagaimana kondisi?" komando Mike
"Letnan Satu Ageng melapor, 2 teroris berhasil di lumpuhkan. Selebihnya kondusif"
"Letnan Satu Sandhi melapor, situasi kondusif walau sempat terjadi Close Battle"
"Baik, titik temu truk Unimog" jawab Mike
Pasukan kembali melanjutkan perjalanan meninggalkan Trio Kwek-kwek yang beranggotakan Sersan Kepala Robyantono, Sersan Satu Anton, serta Kopral Dua Bagas.

"Boss, tentara mulai bergerak segera bersiap"
"Baik, terus pantau"
"Siap"
"Bagus dan jangan lupa""tut...tut..." "Kurang ajar, asal tutup sambungan saja" Ilham geram karena mata-matanya menutup panggilan lebih dulu.

Pertigaan Cibucil
02.00 WIB - "Ingat tentara menggunakan truk Mercedez-Benz" teriak Zahran pada seluruh teroris yang berjaga di Cibucil.
Karena tidak tahu jenis truk yang di gunakan secara pasti, setiap truk bermerek Mercedez-Benz yang lewat langsung mereka serang.
"Mana mereka? Sudah hampir pukul setengah tiga belum muncul juga batang hidungnya" Zahran mulai geram dan berusaha menghubungi mata-mata yang mengawasi pasukan TNI namun tidak ada respon sama sekali.

***Flashback On***
Sesaat setelah pasukan berkumpul "Pak sepertinya motor itu dari tadi mengikuti kita"
"Mungkin itu hanya firasatmu Sandhi"
"Tapi saya yakin sekali pak"
"Baiklah, ayo kita periksa"

Warung Nasi Depan RS Permata

"Boss, tentara mulai bergerak segera bersiap"
"Betul firasatmu Letnan"
Tanpa di komando Sandhi langsung mengeluarkan sangkurnya
"Arkhh..."
Mata mata tersebut meregang nyawa ditangan Sandhi

***Flashback Off***

Pasukan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju SMA 1 Jonggol
"Mata-mata musuh telah melapor pada bosnya. Jika dugaan saya benar, berarti sekarang musuh telah memusatkan konsentrasi pasukannya" kata Ageng setelah mendengar cerita dari Sandhi dan Mike
"Saya tahu itu, tapi dimana?" tanya Widia
"Dugaan saya, kalau tidak di Alun-alun, ya... di SMAN 1 Jonggol" kata Nevia.
Tanpa mereka sadari, mereka telah berada di dekat Cibucil pusat konsentrasi kekuatan musuh. Mereka melihat ada 2 unit truk yang di berhentikan oleh para teroris. Tanpa menunggu komando dari Mike mereka langsung mengambil posisi siaga untuk menolong supir truk yang mereka kira sedang di rampas truk dan barang bawaannya.
"Amankan lokasi sekitar truk" perintah Mike
"Dua orang ikut aku" kata Galih
Dengan segera Galih, Nevia dan Sandhi mendekati truk tersebut tanpa menyadari bahwa mereka sudah masuk ke sarang harimau.
"Itu ada tentara disana" tanpa pikir panjang dua orang teroris langsung menembak ke arah Galih dan dua orang rekannya.
"CEPAT BERLINDUNG" teriak Sandhi memberi komando
"Need backup sir..." teriak Galih pada radio komunikasinya
Mike dan Ageng langsung mencari tempat yang bagus untuk menembak, sementara sisa pasukan memberi tembakan perlindungan.
"Tak ada tempat yang cocok untuk menembak pak" kata Ageng
"Ada satu di atas Minimarket itu" kata Mike sembari menunjuk ke arah salah satu minimarket di situ. Ageng langsung mengambil posisi di atap dan mulai menembak secara teratur, sementara Mike maju mendekat ke arah musuh dengan menembak secara teratur dan terarah. Pasukan bantuan teroris dengan jumlah yang lebih banyak masuk menggunakan sebuah truk melewati Galih, tanpa pikir panjang Galih menarik pin granatnya dan melemparkannya kearah truk tersebut. Dan "Duarr..." truk meledak dan menewaskan seluruh teroris di dalamnya. Saat pasukan hampir dapat menguasai keadaan pasukan teroris dalam jumlah besar kembali menyerang dari arah Cikarang dan Jonggol yang membuat pasukan Infanteri 71 terdesak.
"71 mundur, ke RSUD. Widia hubungi Trio Kwek-kwek untuk bersiap mundur kita butuh kekuatan yang cukup besar untuk bertahan" perintah Mike pada Widia yang menggendong Tactical Radio TRF2400.
Pasukan Infanteri 71 mundur secara perlahan namun pasti menuju RSUD, saat Fajar telah menyongsong maka tak ada jalan lain untuk sembunyi bagi mereka.

04.30 - Baku tembak masih terus terjadi, dua unit truk yang mengangkut teroris melaju untuk mengejar pasukan Infanteri 71. Saat truk berada sekitar 100 meter dari mereka, Mike dengan sigap menembak supir truk tepat di bagian kepala, Galih menembak roda kanan depannya yang membuat truk tersebut terguling dengan kecepatan tinggi. Truk kedua yang berada tepat dibelakang truk tersebut mengerem mendadak dan supirnya membanting strir kearah kiri hingga truk menabrak tumpukan batu alam yang di jual di tempat itu. Baru satu orang yang keluar dari truk kedua yang menambrak tadi sudah di brondong peluru oleh Sandhi, Nevia, Widia, dan Ageng sementara Galih dan Mike menembaki teroris yang keluar dari truk pertama.

RSUD Cileungsi
05.30 - Pasukan berhasil sampai di RSUD dan bergabung bersama Trio Kwek-kwek dan Trio Macan.

PASUKAN TELAH SAMPAI DI RSUD. APA YANG AKAN TERJADI? APA PASUKAN AKAN SEMAKIN TERPOJOK? TUNGGU CERITA SELANJUTNYA
To Be Continue

*******
Maaf ya update-nya agak lama. Soalnya Outhor juga lagi sibuk banget, maklum lagi musimnya ulangan dan bentar lagi UTS. Happy Reading dan jangan lupa Vote dan Coment nya ya
*******

Infanteri Raider 71 / 1 KOSTRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang