Bab 8

846 34 4
                                    

Markas Divisi Infanteri 1 KOSTRAD
16.53 - Belum juga truk yang mereka tumpangi berhenti, seorang prajurit berpangkat Letnan Dua yang dengan mudah di ketahui seragamnya, berlari menghampiri truk tersebut.
"Ayo segera turun dan kembali ke barak" perintah Mike
Saat seluruh pasukan telah berdiri dan siap untuk keluar, seorang berteriak dengan suara tersengal ngos-ngosan, yang tak lain adalah sang Letnan Dua tadi.
"Capt. Mike, perintahkan anggotamu untuk duduk kembali" perintah Sang Letnan
"Mohon maaf, siapa anda? Pasukan ini hanya menerima perintah dari Panglima Divisi" tanya Mike, yang tidak yakin dengan orang yang mengenakan seragam loreng dengan pangkat Letnan Duanya, karena tampang/gayanya tidak seperti Prajurit.
"Mohon Izin, saya meminta maaf atas kelancangan saya memberi perintah pada anda, saya hanya akan menyampaikan perintah Panglima Divisi. Tapi sebelumnya pasukan anda di perintahkan untuk segera menuju ke Tanjung Priok, saya akan menjelaskan perintahnya secara rinci di perjalanan" jelas sang Letnan
"Oke baiklah, tapi sebelumnya izinkan kami mengambil perlengkapan kami"
"Perlengkapan kalian sudah di siapkan dan sudah di angkut ke KRI Makasar"
"Mohon Izin, memangnya kita mau kemana?" Tanya Galih
"Tahan pertanyaan mu Lih, silahkan naik Letnan"
"Siap Salah" jawab Galih menegakan badannya
"Siap Pak"

Diperjalanan Menuju Tj. Priok sang Letnan yang di ketahui bernama Alim Permana dari divisi Intelejen atau yang biasa di panggil Alim atau Perman, menjelaskan perintah dari Panglima Divisi. Diketahui dari perintah tersebut, Pasukan mereka di perintahkan untuk menuju ke Pulau Sumatera. Sebab dicurigai telah terjadi aksi teror oleh kelompok Radikal di bawah Pimpinan Raka, yang merupakan tangan kanan pimpinan Kelompok Radikal ISIS di Indonesia.

Perjalanan Menuju Tj. Priok

LETNAN SATU AGENG
17.03 - "Belum juga truk ini berhenti, sudah diparanin(didatangi) orang intel ada-ada saja"

"Perkenalkan nama saya Perman, dari divisi intelijen"
"Saya yakin anda sudah mengenal pasukan saya, jadi langsung saja untuk mempersingkat waktu" jawab komandan
"Berdasarkan informasi intelejen yang di terima dari para informan kami di pulau Sumatera, telah terjadi peredaran senpi -Senjata Api- secara besar besaran dan terstruktur disana"
"Tunggu... tunggu... tunggu... kau bilang "para informan" tadi? Jadi maksudmu bukan hanya di satu lokasi begitu?" potong Galih dengan tergesa-gesa

"Ahh... dasar anak muda main potong saja"

"Sayangnya begitu Letnan" jawab Alim singkat
Sesaat semuanya diam hanya bunyi mesin truk besar ini saja yang terdengar
"Lanjutkan Letnan, jadi apa yang anda maksud dengan tersruktur?" tanya Komandan untuk memecah diam ini
"Baik saya lanjutkan. Seperti yang saya katankan besar dan terstruktur. Dari informasi yang di terima, ada sekitar lima ratus pucuk senapan serbu dari bermacam jenis dan puluhan drum berisi amunisi kaliber 5,56mm yang telah masuk ke pulau Sumatera. Semuanya masuk melalui jalur laut dari beberapa pulau terluar"
"Seperti kasus GAM tapi ini berbeda, apa informanmu disana tahu dimana saja senjata tersebut di simpan?"
"Kami masih belum mengetahuinya secara pasti Capt. Tapi beberapa informan di sana mengatakan ada sekitar duapuluh sampai tigapuluh orang di daerah sekitar Dermaga Panjang, Lampung yang memegang senjata tersebut"
"Lalu apa perintah untuk kami?" Tanyaku
"Jelas. Hancurkan Setiap Musuh Tanpa Sisa. Betulkan Let?" Potong Galih dengan penuh semangat.
Dasar letnan muda, taruna yang sangat bersemangat. Asal potong saja.
"Maaf tapi sayangnya bukan itu perintahnya"
"Lalu?" Ahh ini semua membuat ku semakin bingung saja. Apa yang terjadi dengan capt? Mengapa dari tadi dia hanya diam, tidak biasanya dia mendengarkan perintah sampai sebegitu nya.
"Saya lanjutkan"

"Perintah operasi untuk kalian adalah melakukan penjagaan dan pengawalan, acara BJRB"
"Apa? Itukan bukan urusan kami, harusnya Marinir yang melakukan tugas seperti ini" lagi lagi dan lagi letnan muda ini memotong percakapan
"GALIH! DIAM DAN DENGARKAN!! BELUM SAATNYA BERTANYA!!!"
Wow tiba-tiba capt mengamuk. Ada apa sebenarnya? Dia harus tenang. Aku harus memberanikan diriku untuk bertanya.
"Ada apa pak? Mengapa dari Anda diam saja?"
"Keponakan saya juga akan mengikuti acara ini, dia yang saya khawatirkan"
"Tenang capt, kita pasti bisa menyelesaikan mereka sebelum BJRB itu dimulai"
"Kapalnya akan berangkat besok dan pasti kita berangkat bersama mereka, betul begitu Letnan?"
"Sayangnya anda benar lagi capt"
Jawaban yang sangat tidak aku ingin dengar, karena pasti akan membuat dia semakin cemas.

Kapten Mike
17.20 - "Sayangnya Anda benar lagi capt"
Sial jawaban yang sangat arrgghhhh
"Apa kita bisa lebih cepat lagi Letnan?" Aku benar-benar cemas
"Apa anda punya opsi keberangkatan lain capten?" Huft nada si preman ini sepertinya sangat meledek
"Tentu saja, kenapa kita tidak menggunakan KMC KOMANDO milik Kodam Jaya?"
"Opsi itu sudah dipikirkan, namun itu kurang mendukung. Karena jika kalian tiba lebih dulu dengan kapal itu, maka akan menimbulkan kecurigaan"
"Tidak jika kita menggunakan taktik"
"Bagaimana?"
"Hubungi dulu informanmu di Kodam Jaya, untuk mengusahakan kapal itu. Lalu tanya kapan kapal patroli di Dermaga Panjang akan melaut"
"Baik, coba Anda jelaskan lebih dahulu"
"Kami akan berangkat menggunakan KMC KOMANDO dengan kecepatan penuh, yang tentu saja akan tiba dalam beberapa jam. Namun untuk mengindari kecurigaan, ditengah laut kami akan berpindah dari KOMANDO menuju ke kapal patroli. Sehingga akan membuat kami tiba lebih cepat berjam-jam dari peserta BJRB, jadi kami dapat melakukan netralisir lebih cepat dan selesai sebelum kapal peserta sandar di dermaga"
"Idemu perlu dipertimbangkan capt. Baik lah, aku akan menghibur rekan di Kodam Jaya untuk menyediakan semuanya"

Perjalanan Kembali dilanjutkan, akhirnya permintaan Mike dipenuhi oleh pihak Kodam Jaya.

LETNAN SATU SANDHI
19.04 - Truk kami mulai memasuki KOLINLAMIL dengan lambat, aku mulai merasa cemas. Sebab tugas kali ini... Tugas ini membuat capt juga cemas. Dia yang selalu bilang "Fokus dalam Setiap tugas. Itu yang menunjang keberhasilan tugas" tapi sekarang? Entah. Dia yang tidak fokus.

KOMANDO LINTAS LAUT MILITER
Tj. Priok, Jakarta
19.05 - KRI Banda Aceh 593 dalam kondisi siap layar untuk kegiatan BJRB bersanding dengan KRI Teluk Amboina 503 juga KRI Tanjung Nusanive 973 saat truk yang ditumpangi mereka.

"Tunggu disini aku akan segera kembali" ucap Alim sambil melompat keluar dari truk dan langsung masuk menuju KRI Banda Aceh

***
************************************
Hai... Ceritanya Tambah Ngegantung yaa???
Hehehe... Seperti Apa Yang Outhor Bilang Di Bab 7. Bab 8 Siap Release. Jadi Bab 9 Juga Sudah Siap Release.
Stay Tun Oke
Jadi jangan di Hapus dari Readinglist & Perpustakaan-nya Masing-masing.

***************************************

Infanteri Raider 71 / 1 KOSTRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang