Bab 6

1.8K 79 5
                                    

Kamis, 25 Agustus 2022
SMAN 1 Jonggol
07.30 - Untuk merayakan HUT RI ke 76 SMAN 1 Jonggol mengadakan berbagi macam perlombaan, meskipun acara ini di undur satu minggu akibat adanya serangan teroris di Kecamatan Jonggol. Pasukan Infanteri 71 Raider KOSTRAD di undang menjadi tamu kehormatan dalam acara ini yang juga di hadiri Camat Amirul Bagus, serta Sekertaris Kecamatan Laras Yuniar. Laras adalah seorang wanita yang membuat Ageng percaya akan apa yang namanya Cinta Pada Pandangan Pertama. Saat melihat Laras, Ageng hanya diam terpaku menatapnya kagum, sosok wanita yang benar benar membuat Ageng jatuh hati.
"Letnan Satu Ageng" bentak Mike yang membuat Ageng terkejut
"Siap" jawabnya
"Kenapa kamu melamun? Hah...? Jawab" suara tersebut terkesan membentak.
"Siap tidak" jawab Ageng
"Saya tahu, kamu jatuh hati sama Bu Laras kan?"
"Mohon izin?" jawab Ageng meminta pertanyaannya di ulang
"Sudah, jangan pura pura bodoh. Ayo tarung bantal lawan saya, kamu harus bisa menang untuk membuatnya jatuh hati" lanjut Mike. Tarung bantal adalah salah satu perlombaan yang mengharuskan pesertanya yang berjumlah dua orang, duduk di satu balok kayu. Dan saling memukul satu sama lain menggunakan bantal yang sudah disiapkan.

Suasana Perang Bantal Saat 17-an

"Kita main 2 babak bagaimana?" tanya Mike
"Oke 2 babak, kalau seri 3 babak sekalian" jawab Ageng menantang
"Baik ayo kita mulai"

"Oke sekarang ada pertandingan Perang Bantal Tambahan tambahan. Tapi kali ini yang bertarung bukan para siswa tapi anggota TNI-AD yang kemarin membebaskan Jonggol dari para Teroris" kata MC
"Baik bapak-bapak, siapa yang mau bertanding?" Lanjut MC
"Saya, saya menantang Letnan Satu Ageng untuk melawan saya" teriak Mike
"Oke, Komandan Infanteri 71 Raider Kapten Michael melawan Letnan Satu Ageng"
"Dek, tolong pegang takut roboh" kata Mike
"Iya om" jawab panitia
***
"Kita lakukan seperti di Ksatriaan ya" kata Mike
"Maksud anda?, kita berdiri seperti di kolam pak?" tanya Ageng
"Tentu saja. Kenapa takut Jatuh?" tanya Mike menggoda
"Siap tidak"
"Jangan pandang Pangkat saya disini"
"SIAP"
***
Pertarungan di mulai. "Bugh... bogh... bugh..." pukulan demi pukulan melayang dari Mike dan Ageng namun keduanya sama kuat, dan berhasil memukau para penonton.
"KALAHKAN SAYA, INI PERINTAH!" teriak Mike dan membuat para penonton terkejut
"Anda menyerah?" tanya Ageng heran
"Perintahnya kalahkan saya, tapi saya tidak akan mengalah" jawab Mike dengan santainya
"Bugh... bugh..." dua pukulan melayang dan membuat Ageng jatuh.
"Ayo lanjutkan baru 1 babak, perjanjiannya 2 babak. Kalau kalah, hukuman menantimu" kata Mike dengan nada bicara tinggi
"Loh kok, kalau saya kalah kan anda menang. Kenapa saya di hukum?" Ageng kembali heran
"Kamu gagal menjalankan perintah dari saya"
"Anda benar saya setuju"
"KALAU BEGITU CEPAT BANGUN DAN KALAHKAN SAYA"
"Anda benar saya setuju" jawab Ageng meledek sembari naik ke atas arena lagi.
Laras yang menyaksikan pertandingan itu hanya kagum melihat Ageng yang masih bisa bangkit dan pantang Menyerah walau lawannya adalah komandamnya sendiri.
"AKAN SAYA MENANGKAN PERTARUNGAN INI DEMI KEHORMATAN DAN LARAS YUNIAR" teriak Ageng penuh semangat
Laras hanya diam dan tersenyum malu
"Ciee..." kata seluruh penonton
"Berani juga kamu menyatakan Cinta disini" goda Mike
"Siap" jawab Ageng dengan wajah memerah
"Tidak takut kalah?"
"Siap tidak"
"Kenapa?"
"Anda sudah tahu kan kalau saya Purna Paskibraka?"
"Ya saya tahu, kan seleksinya sama saya juga waktu itu. Saya di Pusat kamu di daerah"
"Kalau begitu anda pasti ingat Mottonya"
"Ingat"
"Tidak Takut Salah
Tidak Takut Kalah
Tidak Takut Jatuh
Tidak Takut Mati
Takut Mati Jangan Hidup
Takut Hidup Mati Sekalian"
"Mau pamer?"
"Siap tidak"
"Ayo mulai"
Akhirnya pertandingan berjalan tiga babak dan di menangkan oleh Ageng. Setelah selesai bertanding keduanya bersalaman ala prajurit dan saling berpelukan layaknya sahabat karib.
"Kamu kenapa?" Tanya Ageng yang menemui Laras
"Gak apa apa"
"Itu mukanya merah banget" tanya Ageng membuat wajah Laras semakin memerah
"Pak boleh tanya" ucap Laras membuka obrolan kembali setelah keduanya terdiam
"Boleh, tanya apa?"
"Tadi sebelum bertanding babak kedua..." kata kata Laras menggantung
"Ya benar, saya suka pada anda. (Ageng berlutut lalu memegang tangan Laras) Kalau di izinkan bolehkah saya mencintai anda?"
"Anda... anda melamar saya?"
"Jika semacam ini anda bilang lamaran, maka saya akan menjawab iya"
"Tapi kita kan baru kenal"
"Cinta tidak mengenal waktu"
"Saya juga mencintai anda, tapi.."
"Tapi apa? Jangan menggantung begitu dong"
"Kita jalani seperti ini dulu ya pak, supaya kita bisa lebih kenal lagi"
"Baiklah kalau itu mau mu, tapi saya punya satu permintaan"
"Apa itu?" tanya Laras sambil melirik Ageng
"Jangan panggil pak dong, sepertinya saya tua sekali. Umur kita gak beda jauh kok, cuma beda hitungan bulan saja"
"Oh ya? Lebih tua siapa?"
"Saya April kamu Juni. Tanggal 29 toh?"
"Iya, kok tahu?"
"Saya tanya pak camat"
"Berarti saya panggil kak saja ya"
"Boleh lah, setidaknya gak tua tua banget"
"Letnan, segera menuju POSKOTAMA. Perintah Capten" ucap Galih yang membuat Ageng dan Laras terkejut
"Mengejutkan saja kamu"
"Siap salah" jawab Galih sembari meninggalkan mereka berdua
"Kak?"
"Iya"
"Boleh pinjam handphonenya sebentar?"
"Oh iya, ini" jawab Ageng sembari memeberikan handphonenya
"Mau buat apa?"
"Nih, telpon aku ya kalau sedang gak sibuk" Jawab Laras mengembalikan Handphohe Ageng yang telah ia tuliskan nomor ponselnya
"Pasti, pasti ku telpon. Aku tinggal dulu ya" ucap Ageng sambil beranjak meninggalkan Laras karena harus kembali ke POSKOTAMA Taman Buah Mekarsari
"Hati hati ya" ucap Laras dalam hati sambil tersenyum


***********
Haii maaf banget ya outhor baru update, kemarin baru selesai Ulhar dan PAS. Jadi sekali lagi maaf ya atas Slow Updatenya.
Happy Reading dan jangan lupa Vote & Commentnya
***********

Infanteri Raider 71 / 1 KOSTRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang