Bab 12

971 30 3
                                    

"Darr..."
"Kling... Kling... Kling..."
"Darr..."
"Kling... Kling... Kling..."
"Darr..."
"Kling... Kling... Kling..."
"Darr..."
"Kling... Kling... Kling..."
SS 2 - V 1 milik Mike menyalak berturut turut diiringi oleh dentingan peluru yang jatuh lantai beton di atap kantor.

"Posisi aman, lanjutkan" sebuah suara terdengar dari radio komunikasi milik Sandhi dan Galih, tanpa mereka konfirmasi kembali mereka berdua sudah kenal betul bahwa itu adalah suara milik Mike, Kapten mereka sendiri

"Copy Sir" jawab Sandhi sambil maju ke arah gerbang

Melihat Provost yang terluka di gerbang mulai diobati oleh rekannya, Galih dan Sandhi akhirnya mendekati mobil yang terbakar didepan gerbang. Kembali suasana gelap yang menyelimuti pagi itu hilang, api menyala hebat dari mesin dan tangki bensin membakar seluruh bagian mobil. Aroma daging gosong menyengat hidung bercampur dengan bau cat dan besi terbakar. Dua orang tergeletak tak bernyawa dua ratus meter dari posisi mobil sementara satu orang lain tergeletak sekitar lima puluh meter dari dua jasad pertama, sementara satu orang lagi sudah berceceran anggota tubuhnya, mungkin karena terjangan peluru yang membabi buta membuat tubuhnya tercincang. Semuanya terlihat jelas karena api yang begitu besarnya seperti menggantikan sang fajar sebelum waktunya.

Letnan Dua Galih
02.45 - Bulu kudukku berdiri karena hembusan angin laut yang bertiup. Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan, kepala pecah, tangan dan kaki terpisah, isi perut keluar, darah dimana mana. Kali kedua dalam sepekan ini aku melihat begitu banyak prajurit gugur
"Galih Sandhi laporkan kondisi"
"Mengerikan Capt"
"Seberapa parah?"
"Empat terpanggang didalam mobil, tiga tertembak, satu tercincang di jalan"
"Innalilahi. Segera kembali ke penjagaan"
"Siap Capt"
Aku benar benar tidak percaya dengan apa yang ku lihat, bagaimana jika ini terjadi pada diriku sendiri?
Tapi biar bagaimanapun juga aku ini seorang prajurit, aku harus kuat tak boleh gentar.

Kantor TNI AL, Dermaga Panjang, Lampung
02.45 - Setelah turun dari atap Mike dan Ageng langsung berkoordinasi dengan provost jaga dan anggota POMAL. Setelah diskusi yang alot akhirnya didapat keputusan agar seluruh armada KRI dan KAL yang sedang lego jangkar di dermaga, termasuk armada kapal ADRI milik TNI AD, untuk segera meninggalkan lokasi sejauh 1 km dan mengarahkan meriam kearah dermaga sebagai tembakan bantuan, jika dibutuhkan. Sementara tim VBSS (Visit Board Search and Seizure) dari tiap KRI untuk tetap tinggal di darat. Juga didapat keputusan untuk menghubungi Cilangkap dan membatalkan acara kunjungan BJRB ke Lampung karena situasi yang semakin kacau.

03.24 - "Dengan pangkat tertinggi disini, secara tidak langsung anda menjadi komandan operasi ini pak"
Ucap Mike setelah mengakhiri komunikasi dengan Cilangkap
"Anda benar kapten, tapi apa ada perintah lain dari pusat?" Tanya Letnan Kolonel Bayu komandan tim dari POMAL
"Tidak ada, selain mempertahankan dermaga sampai bantuan datang"
"Baik kalau begitu, seberapa besar kekuatan yang kita punya?"
"Harusnya cukup untuk merebut kembali tempat ini jika sudah dikuasai lawan" jawab Sersan Mayor Arifin
"6 orang Raider Khusus dalam satu tim, satu regu Provost Jaga dari Darat dan juga Laut, satu tim Polisi Militer, 24 orang kru VBSS dalam empat tim dari 4 KRI. Saya rasa juga memang cukup untuk mempertahankan area ini sampai besok malam" lanjut Mike
"Senjata?"
"Dua unit SPR - 2 Pindad siap digunakan, senjata laras panjang dan pendek perorangan, satu lusin granat tangan dan dua unit Nano Drone" jawab Ageng
"Berapa lama endurance Drone mu itu?" Tanya Bayu
"30 menit pak, saya harap anda tidak berharap banyak pada Mini dan Mine" sambung Ageng
"Saya paham" jawab Bayu dengan tangan dikatupkan

POS PENJAGAAN GERBANG
02.20 - "LAPOR. SERSAN SATU EDO PANGGABEAN BERSAMA EMPAT ORANG TIM VBSS KRI PATTIMURA SIAP BERTUGAS" lapor Edo orang dengan pangkat tertinggi kedua setelah DanTim yang sedang melapor ke kantor provost, di pos penjagaan gerbang pada Sandhi
"Ada petugas kesehatan?" Tanya Sandhi
"Saya dari korps kesehatan kapal pak" sahut seorang Kopral Kepala
"Bagus, bantu dia mengobati yang terluka" jawab Sandhi sambil mengarahkan jari telunjuk nya kearah Galih
"Satu Orang Ikut Saya, Yang lain segera bantu  memindahkan karung karung pasir ini" lanjut Sandhi

Sandhi dan Edo bergerak maju menuju kearah penembak gelap, sementara dua orang Tim VBSS lainnya bergotong royong memindahkan karung karung pasir dari belakang pos penjagaan untuk menjadi armor tambahan.

"Benar benar penembak gelap" kata Edo

Dari keremangan cahaya api terlihat jasad reloader yang terduduk di belakang SMR, sementara Gunner-nya sendiri sudah tergeletak disebelah senapannya sendiri.

"Jangan rasis, aku tahu dia orang kulit hitam" sahut Sandhi ketus
"Maaf pak, saya hanya bermaksud untuk sedikit menghibur anda" jawab Edo sambil memandang kearah lain

"Dua orang lagi pak"
Kata Edo sembari menunjuk kearah dua orang lain yang sudah bersimbah darah
"Siaga, kemungkinan masih ada yang hidup"
"Siap"

"Capt. disini Sandhi minta izin membuat pos pengamatan dari lokasi SMR"
"Diizinkan, empat orang VBSS menuju lokasi"
"Siap, Sandhi Out"

"Ayo segera bersihkan tempat ini!"
Sandhi dan Edo segera menyingkirkan mayat mayat tidak dikenal itu. Tak lama kemudian empat orang anggota VBSS dari KRI Klewang tiba dan bergabung bersama mereka.

Kantor TNI AL, Dermaga Panjang, Lampung
03.08 - "Sersan bisa anda tunjukkan dimana lokasi yang memungkinkan bagi musuh untuk sembunyi?" tanya Bayu
"Negatif pak. Hampir seluruh bagian ini adalah terminal petikemas. Bahkan kami tidak akan sadar ada musuh di dalam sini, jika para anggota Raider ini tidak terlibat baku tembak tadi" jawab Arifin
"Tidak ada pilihan..."

***
************************************
Hai... Mohon Maaf atas Slow Update nya yaa....
🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽🙏🏽
Tapi Tenang aja Cerita ini ada kelanjutannya kok. Tapi Author Belum bisa nentuin update ceritanya.
Jadi jangan di Hapus dari Readinglist & Perpustakaan-nya Masing-masing.

***************************************

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Infanteri Raider 71 / 1 KOSTRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang