1 lewat 5 (Deon)

12 3 2
                                    

Kenapa sesulit ini memahaminya,
Tetapi kenapa lebih sulit lagi untuk melupakannya? -Aska Deon Perwira-





Deon POV;💨

Malam ini gue gak bisa tidur.
Ntah kenapa hari ini adalah hari istimewa yang mempertemukan gue dengan bidadari cantik yang semalaman selalu terlintas di otak gue.
Ya,dalam situasi ini gue sangat senang,tapi hal lain mengenai perempuan itu membuat gue serasa sesak.

Sebenernya sih gue sesak bukan karna bidadari cantik tak bersayap itu,tapi gegara bantal yang gue tumpuk diatas muka gue.
Gila memang gue selalu berubah posisi tidur gue buat bisa dapetin tidur yang nyenyak.
Tapi nihil,pikiran gue masih terbayang ke cewek yang tadi memperkenalkan diri didepan kelas.

Melisa,kenapa gue gak bisa lupain elo?
Kenapa sikap Lo bisa sedingin itu ke gue?apa karna hati Lo terbuat dari bongkahan es?
Apa lu benci gue?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus aja terasa berdenyut di kepala gue.
Serasa hari ini sangatlah panjang,tak berujung.sekarang jam 1 lewat 5.
Dan gue juga belum bisa manfaatin sisa waktu malam gue buat tidur.

Caranya menatap gue seolah ada dendam dalam pada dirinya.
Tetapi hal sesepele itu tiba-tiba bisa membuatnya dendam ke gue?

Oke,mungkin gue yang terlalu egois nangep yang gue lakuin ke dia itu adalah spele.

Gue gak tau tentang dia.
Tapi kenapa gue rasa tatapan tajamnya ke semua orang itu bercampur antara dendam,dan kesenduan.

Apakah dia pernah terluka,sehingga merubah cara pandangnya ke semua orang?

Tidak,tidak ke semua orang.
Melainkan seseorang dapat membuat keajaiban.
Ya,seseorang yang dapat membuat nya tersenyum tulus.dan senyuman itu,senyuman yang tidak ada pada gadis lainnya.senyuman manis yang menenangkan,tetapi kenapa harus sesaat?
Gue rasa seseorang itu adalah spesial baginya.

Sebentar!,
Dia memanggilnya dengan sebutan mas?
Apa mungkin orang itu adalah kakak laki-lakinya?
Tetapi kenapa melihat keakraban mereka berdua membuat gue cemburu?

Ya,gue cemburu melihat seseorang yang dengan mudahnya membuat gadis itu tersenyum,
hanya dengan meminta maaf?

Apa gue harus meminta maaf sama sepertinya agar gadis itu tersenyum?
Tersenyum ke arah gue lebih tepatnya.

Tapi gadis itu beda dengan gadis pada umumnya.tak mudah membuatnya tersenyum.jangankan tersenyum,
Menatap gue lebih lama aja mungkin dia muak.
Gak kayak cewek yang pernah gue deketin sebelumnya.
Cuma dengan ngasih mereka es krim  aja udah bikin Sumringah.

Lah Melisa?
Ntahlah sesulit itu memahaminya,
Tapi kenapa serasa lebih sulit lagi untuk melupakannya?

Votement😪

sweet smileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang