Kringg..
Aku meraih jam weker disamping tempat tidurku dengan malas-malasan.
Jarum jam itu menunjukan pukul 5:15 pagi.Aku bergegas menuruni ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu.
Setelah menunaikan shalat subuh,
Aku melirik hp diatas ranjang.
Dan ternyata ada sekitar 9 kali pangilan tak terjawab,dan satu pesan yang belum terbaca dari mas yuda.Aku membaca pesan singkat itu.
'Melisa,apa kamu baik-baik saja?'
Aku mengalihkan pandangan ke jendela kamar yang masih basah oleh air hujan tadi malam. Aroma kesuraman itu terlintas dibenakku.Aku memejamkan mata mengingat suasana yang amat mencekam itu. hingga aku benar-benar tertidur.
Setidaknya hal itu membuatku tenang menghadapi kesunyian itu sendirian.Aku mengetik sebuah pesan dan kukirimkan kepada mas Yuda.
'Melisa gak papa mas,gak ada yang perlu dikhawatirkan'.
***Aku berjalan menyusuri koridor sekolah dangan menenteng beberapa buku di tanganku. Sekolah sepertinya masih lengang, tak banyak yang melintas di koridor ini.
Tetapi,lapangan telah ramai oleh beberapa siswa yang sedang bermain basket.Sambil terus berjalan,Aku dengan antusias memerhatikan mereka yang berlarian mengejar bola berwarna oranye itu.
Tiba-tiba seseorang menabrakku dari arah depan,hingga membuat buku-buku di tanganku berjatuhan dilantai.
Aku mendengus sebal,sedangkan yang menabrakku tak peduli sama sekali.Lelaki itu hanya sekali melihat ke arahku,kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkanku sambil terus menatap layar hp ditangannya.
Menjengkelkan sekali dia,tidak tau etika,tanggung jawab,atau sekedar mengucapkan kata maaf saja ia tidak bisa.Aku mengerutu dengan suara samar,
Sambil berjongkok memunguti buku-buku yang berserakan. Aku melihat sepasang kaki berdiri dihadapanku. Ketika aku berusaha mendongak melihat siapa orang itu,
Ia langsung ikut berjongkok dan bergegas memunguti buku-buku dihadapanku.
Aku hanya memperhatikan nya dengan tatapan kebingungan.
Setelah selesai memunguti buku-buku itu,tiba-tiba ia menarik tanganku dan membawaku pergi,tanpa sepatah katapun.Orang ini..
Menjengkelkan sekali,tanpa basa-basi,tanpa bertanya aku mau atau tidak mengikuti langkahnya,dengan seenak jidat nya dia nenyeretku.
Serasa penyiksaan,atau penculikan?.aku tak tau,yang jelas aku tak menyukai manusia kurang ajar seperti dia."Apapaan ini,lepaskan!"
Aku mulai berteriak.
Tapi ia tak menghiraukan aku.
Aku berusaha melepaskan genggaman tangannya dipergelangan tanganku.
Tetapi sayang,
Tangannya lebih besar dan terlihat kekar dari tanganku,sehingga tak memungkinkan aku untuk melumpuhkannya." Deonn lepasin aku".
Tiba-tiba langkah nya terhenti.
Dan akhirnya Ia melepaskan tanganku. Dan melihat ke arahku,dengan senyuman yang sulit diartikan."Jadi,lo tau nama gue"
Sekarang aku berada di taman sekolah yang lumayan luas setelah ditarik paksa oleh Deon.
Ya,Deon.
Ntah apa tujuannya melakukan hal sekonyol itu kepadaku."Mau berapa kali kamu memperkenalkan diri kepadaku?.
Aku selalu ingat,hanya saja aku malas untuk menyebut nama itu jika tidak karna terpaksa."Ia mulai tertawa aneh.
Sepertinya kepuasan tersendiri baginya melihat aku menderita.
Mendengarnya tertawa seperti itu,membuatku menyesal telah menyebut namanya. Dan sekarang dia jadi besar kepala."Apa sih maksud kamu membawaku Dengan paksa seperti itu?"
Deon berdehem pelan,seakan menahan tawanya dalam-dalam.
"Gue mau minta maaf ke elo,dan gue mau kita berteman".
Dia menunjukan jari kelingking nya di hadapanku,aku tak mengerti maksudnya.Tetapi ntah mengapa kelakuan manusia dihadapan ku ini membuatku menahan tawa.
Oh apa yang aku pikirkan?
Lelaki ini terlihat lucu di hadapanku?.
Sebisa mungkin aku menahan tawaku dalam-dalam dan bersikap ketus seperti biasanya."Dengan cara seperti ini,menurutmu sangat mudah bisa memaafkan cowok kasar seperti kamu?,dan kita berteman?,menyebut namamu saja aku sangat malas"
Aku bergegas meningalkannya.
Dia terkekeh pelan,dan sekali lagi aku tegaskan,aku tidak peduli dengannya!.Ketika memasuki ruang kelas,
Aku melihat sebuah tas tergeletak dibagku sebelah bagku ku."What's up guys,kalian semua luar biasa"
Seketika kelas mulai ricuh,mereka mulai tertawa melihat kekonyolan Deon yang sekarang telah duduk disampingku.
"Hai"
Dia menyapaku,aku tak peduli seolah tak tau kehadirannya.
Hingga jam pelajaran pun dimulai.***
"Agrhh,kenapa bisa ketiduran sih."
Aku mulai cemas memperhatikan sisi kiri dan kanan.
Kelas mulai sepi,bahkan tak satupun manusia terlihat disini,kecuali aku.
Mata sembab ku terasa berat,hingga membuatku tertidur pulas.
Tetapi kenapa tidak ada seorang pun yang membangunkan aku,sampai bel pulang sekolah berbunyi?
Menyebalkan sekali!Aku bergegas memunguti buku-buku dan peralatan tulisku dimeja dan memasukannya ke dalam tas.
Hingga terdengar langkah seseorang masuk kedalam kelas."Oh,lo udah bangun?"
Deon.
Dia belum juga pulang ternyata,
Lalu apa yang dia lakukan disini.
Dia mulai mendekati ku seperti makhluk tak berdosa."Kamu ngapain masih disini?,kenapa kamu ngak bangunin aku sih.
Kamu sengaja ya buat aku telat kerja,trus aku dimarahi bos,di skor,gaji dipotong,atau dipe...""Jadi Lo kerja Mel?"
Tiba-tiba saja perkataan ku terpotong oleh suaranya yang terdengar seperti orang bingung.
Aiish,kenapa aku malah mengatakan nya,dan bertingkah konyol seperti ini."Bukan urusanmu"
Setelah membereskan semua alat tulisku,
Aku langsung bergegas pergi meninggalkannya dengan tatapan kebingungan.Aku hanya berjalan melewatinya sambil menunduk merutuki sikap ku yang terlihat konyol dihadapannya.
Hello guys,
Maaf lama ngak update.
Aku hanya membantumu untuk dapat mengerti apa arti kata Rindu.😆Cieilahh..
Apaan yak?🙄
Emang ada yang rindu sama lu neng,kebanyakan ngarep dah😂Setia terus ya,buat lanjutannya.
Vote dan coment jangan lupa ya guys.
I need you😘
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet smile
Teen Fictionsebuah senyuman manis yang menenangkan itu perlahan pudar,ketika kesendirian hadir menemani sang gadis berlesung pipi itu. tak banyak yang mengetahui tentang luka itu, luka yang tertoreh dengan sempurna di lubuk hati yang perlahan mulai beku diselim...