H (I WON'T GIVE UP)

2.4K 241 107
                                    

Hallo... 

Sebelumnya terima kasih atas vomennya di part sebelumnya maupun di cerita yang lain. 

Niatnya mau pos NDWN juga tapi belum jadi. Yang jadi ABMP. Untuk bulan puasa ini jadwalnya agak gak sesuai aja ya karena satu dan lain hal. 

Happy reading and hope u like this part...

-

-

-

"Dekkk, bangun!" teriak Rahmi berirama dengan ketukan keras di pintu adik kosnya.

"Bangun, Dekkk!" lagi ia berteriak.

Sudah sekitar lima belas menit Rahmi berteriak memanggil penghuni kamar kos lantai atas. Dia berdecak gemas pada Ify yang tak berubah selama setahun kos di sini. Ify sering kebo. Mohon dicatat. Mungkin karena dia beraktivitas dari pagi hingga tengah malam yang membuatnya lelap menikmati kasur.

Bunyi klakson di bawah terdengar familiar. Rahmi menyingkir dari depan pintu menuju balkon yang langsung menghubungkannya dengan halaman kos. Dia melambai pada Acny yang turun dari mobil. Mengirimkan kode bahwa Ify masih tidur. Gadis berambut sebahu itu tampak menghela napas dan bicara dengan Via. Lantas masuk ke dalam kos. Rahmi jelas mengenal mereka berdua. Selain karena rutin berangkat bareng Ify, juga tiap minggunya tak pernah absen menginap di sini. Tentu atas izin pemilik kos.

"Udah lama gue gedar-gedor gak ada tanda-tanda kehidupan, Ac." ucap Rahmi menghampiri Acny yang muncul dari balik tangga.

Acny mengangkat bahu, "Mati kali, Kak."

"Heh ngawur!" tegur Rahmi walaupun tahu gadis di hadapannya ini kalau ngomong emang agak freak persis Via, cuma lebih kalem.

Acny terkekeh. Ia meraih pegangan pintu dan menariknya ke bawah. "Gak dikunci, Kak."

"Eh?? Masakkk?" Rahmi mendekat dan menepuk keningnya tak habis pikir.

Mengintil di belakang Acny, ia geleng-geleng kepala melihat Ify meringkuk tak terusik sama sekali. Ia mundur sedikit saat Acny meminta izin untuk ke kamar mandi. Gadis dengan pakaian pramuka tidak lengkap itu kembali membawa dayung berisi air. Rahmi mengangguk-angguk paham dan setuju ketika Acny memulai aksinya dengan memercik air yang di bawanya ke daerah muka Ify. Tak mempan. Alhasil seisi wadah itu langsung ditumpahkan Acny sekaligus tanpa pikir panjang, dan hasilnya sempurna. Ify terengah-engah dan mengubah posisinya menjadi duduk. Menatap keduanya bingung.

"BANGUNNN FYYY!! SEKOLAAAHHH?!!" teriak Acny tepat di telinga kanan Ify membuat gadis itu terjengkang dan sadar seketika.

Selanjutnya terjadi begitu cepat saat Ify mendorong Acny hingga membentur Rahmi yang tidak siap sama sekali. Ify meninggalkan mereka yang terduduk berpangkuan bersandar di tembok kamar. Meraih handuk yang ia gantung di belakang pintu. Mengabaikan umpatan-umpatan dari Acny begitu juga Rahmi. Ia tertawa lepas sebagai balasan. Di sini Ify bisa lepas tanpa harus menunggu untuk dimusuhi. Singkat waktu ia selesai mengenakan atribut sekolah lengkap dan menuruni anak tangga. Jam dinding di ruang tengah kos menunjukkan pukul 8 lewat.

"Mbakkk berangkat duluuu. Assalamualaikum." pamitnya sedikit berteriak pada penghuni kos yang berkumpul di depan TV lantai dasar.

Ify berlalu keluar kos. Seperti biasa berpamitan ia berpamitan pada ibu kos yang sudah duduk cantik di teras.

"Kamu susah banget dibangunin, Nak. Kasihan teman-temanmu juga telat." nasihat bu kos yang hanya dibalas cengiran oleh Ify, "Kenapa gak ditinggal aja, Ac?" beralih pada Acny yang berdiri di depan mobil.

Triangulasi Cinta (Passion, Intimacy, Commitment)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang