Part 26

133 3 0
                                    

Happy reading cimit-cimit quh
Vote and komen yaks, jika kalian berkenaaann~~~

***

Langkahnya keduanya kini telah persis di depan ruang guru, perlahan jemari Tasya membuka pintu ruang guru kemudian permisi masuk menemui Pak Yono yang sedang duduk di ujung ruang, gerakan serupa juga diikuti oleh Niara.

"Pak? Manggil Saya?" Pak Yono yang sedang makan bakwan di tangannya kemudian berhenti mengunyah.

"Tasya?" lanjut Pak Yono, "Bapak nggak manggil."

Tasya melongo sebentar. "Yaudah pak, makasih ya pak."

Tasya dan Niara pun salim kemudian pijakkan kakinya mulai menjauh dari ruang guru. Tasya membuka sedotan kemudian menancapkannya pada bagian atas susu kotaknya.

"Tuh anak bisa juga ya bohong," komentar Niara.

Tasya menelan susunya kemudian bersuara. "Iya, nggak habis pikir deh gue."

"Emang jaman sekarang mah nggak usah ngandelin tampang. Tampang lugu taunya rusak, tampang slengean taunya baik."

"Keren juga quotes of the day lo."

Niara mendengus kemudian duduk di bangku, setelah keduanya memasuki ruang kelas. "Gue kalau lagi serius kayak orang bener ya Sya omongnya."

"Tuh sadar," ucap Tasya diselingi kunyahan roti coklatnya.

Tasya kemudian bungkam karena asyik memakan roti coklat itu. Hingga pahanya ditepuk kecil oleh Niara, kemudian membuat pandangannya lurus menatap Sabil yang baru memasuki kelas.

"Nanya jangan?" tanya Niara.

Sebenarnya Tasya ingin bertanya, tapi Tasya lebih ingin tahu apa yang membuat ia melakukan tersebut. "Jangan deh."

"Why?"

"Liatin aja ntar kalau masih gitu, siapa tau dia tadi jahil doang."

Niara lagi-lagi mendengus merasa ucapan temannya ini so ide sekali. "So Postip lo."

Tasya lebih memilih menghiraukannya karena sebuah benda berbunyi kecil. Segera ia rogoh saku rok abunya, dan mengeluarkan ponsel diatas meja.

Tak memerlukan waktu lama untuk membuat dahinya berdenyit. "Ini Siapa sih?"

Tasya membaca satu persatu dm dari instagram milik seseorang. Setelah Tasya membuka profilenya ternyata itu fake account.

Imnoturbabes: gausah so cantik lo
Imnoturbabes: tar lagi juga lo diputusin sama keanno
Imnoturbabes: cewe gajelas
Imnoturbabes: hits juga nggak
Imnoturbabes: cantik juga nggak
Imnoturbabes: siapa sih yg kenal lo
Imnoturbabes: anak kutu buku doang paling
Imnoturbabes: HAHAHHA
Imnoturbabes: ngaca dl sayang ato perlu w beliin kaca?

Niara membaca kemudian mengetikkan sebuah balasan untuk pesan tersebut.

Tasya: heh mahluk tak kasat mata yg beraninya make fake account
Tasya: kalo mo ngomong nampakkin dulu tuh wajah
Tasya: btw pesona gue emg secantik itu ya sampe bikin lo iri?

"Nih," Niara kembali menyorodorkan ponsel kearah Tasya.

Tasya membaca satu persatu pesan balasan dari Niara, kemudian menutup kembali applikasi tersebut. Sementara dalam otaknya, tak habis-habisnya ia berpikir jika jadian dengan Keanno akan membuat dirinya seakan dibenci beberapa orang.

Apa ada yang salah dengan dirinya? Tasya memang akui, dirinya masih kalah jauh dengan Frand-a. Dan saat ini Tasya mungkin tahu siapa pelakunya.

"Kayaknya gue tahu siapa pelakunya."

GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang