03 - Sendirian

4.2K 587 59
                                    

[...]


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[...]

Setelah sahur dan solat subuh, aku asik main hp sambil tiduran di kamar. Hari ini tetap masuk sekolah, tapi agak nyantai. Toh udah selesai UAS, ditambah hari pertama puasa.

Aku milih tetep masuk sekolah, karena siapa yang tau kalo nanti aku kena remedi gimana?


Ayah juga tadi habis subuhan dipanggil ke rumah sakit, ada pasien darurat. Kasihan juga, puasa gini tetep sibuk di rumah sakit. Tersisalah dirumah ada bunda, aku, dan Jisung.


Sekiranya udah jam 6 lewat 15, aku siap-siap ke sekolah dan pamit ke bunda buat berangkat.

Sampai di sekolah ternyata masih sepi, aku langsung masuk ke kelasku dan ikut nimbrung sama 3 temen kelasku yang lagi cerita-cerita.



"Eh y/n, kamu tau nda berita Han Jisung dikejar fansnya? Dia lagi di indo tau!!!" heboh temanku dengan bahasa dan dialek Balikpapan yang kental banget.


"Iya, kasian padahal dia dikejar-kejar gitu. Kan Jisung juga butuh privasi, gila sih katanya kamar hotelnya dicariin," sambung temanku yang satunya.


Aku diam, nama Han Jisung dan perihal masalahnya juga mirip sama Han Jisung yang tinggal di rumahku. Sedetik kemudian, dengan brutal aku langsung membuka aplikasi google dan mencari-cari beritanya.

Mataku membulat begitu tau Han Jisung yang dimaksud adalah oramg yang sama dengan Han Jisung yang tinggal dirumahku.



"Kenapa? Kamu tau, kah?" tanya temanku, Rasya.


Aku mendongak dan tersenyum canggung, "Enggak. Aku aja baru liat beritanya, beh gila sih dikejar gitu," jawabku sambil menutup-nutupi.

"Aku masih penasaran, eh, sekarang dia dimana ya? Berhasil ketemu sama fansnya atau udah melarikan diri balik ke Malaysia? Setauku dia juga sekalian mau liburan ke Malay, tapi kesian ada insiden kaya gini," timpal temanku, Dina.

Spontan aku menjawab, "Kayanya dia sembunyi ke hotel lain deh."


Selanjutnya teman-temanku hanya mengangguk dan berganti topik.


[...]

Sepulang sekolah, aku berjalan pelan melewati jalanan yang persis disamping rumahku. Hari ini panas, dan aku capek banget karena disuruh bantu-bantu wali kelas.


Di samping rumahku, yang terhalang oleh pagar dan semak berjejer rapi, aku melihat Jisung sedang berdiri di halaman rumah dengan selang air ditangannya. Aku menatap dia yamg tengah menyirami tanaman punya Bunda.


Setelah menatapnya agak lama, aku kembali berjalan dan memasuki halaman rumah sampai membuat Jisung sadar dengan kehadiranku.



"Oh, you are back. Let's in, it is very hot," katanya sambil mematikan keran air. Aku duduk diteras dan melepas sepatuku kemudian menaruhnya di rak sepatu, lalu masuk ke dalam rumah bersama Jisung.

Aku menaruh tas ku disofa, enggan bergerak ke kamar. "Are you have eaten?" tanyaku. Jisung menggeleng namun setelah itu mengangguk. Aku tertawa pelan, "Don't lying to me, come on, i've should cooks some food for you."


Aku berdiri menuju dapur, diikuti Jisung. Kubuka lemari makanan dan mendapati beberapa bungkus mi instan.


"How about instant noodle?" tawarku dan Jisung mengangguk. Aku segera memasakkannya, hanya butuh 5 menit karena aku juga harus membuatkannya lauk.


Aku menyodorkan piring berisi mi instant goreng dan kawan-kawannya ke Jisung. Menyuruhnya makan sementara aku akan berganti baju dulu.


















Toktok!


"Ya?!" jawabku agak sedikit teriak karena kamarku agak kedap suara.


"Can i in?!" balas Jisung sambil agak teriak juga. Aku segera membuka pintu kamarku dan memperbolehkannya masuk.



Setelah ia menempatkan dirinya di sofa bean bag disamping tempat tidurku, aku kembali duduk di kursi belajar dan membaca buku.



Jisung hanya diam memperhatikanku. Apa dia bosan?


"Aren't your eyes feels tired to read those thick books?" tanya Jisung. Aku menggeleng.


Bisa kudengar jelas ia menghela nafas kasar.


"I'm so bored," cicitnya pelan namun aku masih bisa mendengarnya. Aku melihat jam weker di meja belajarku, pukul 3 sore. Selanjutnya aku tutup bukuku dan menyimpannya di rak.

"Where did you go?" tanya Jisung. Aku menoleh dan menjawabnya, "Come on, we walk out together and buy some food."


Jisung langsung bangun dan lari mengambil masker beserta topinya, memakainya dan tak lupa menyuruhku cepat untuk berjalan.



Setelah mengunci pintu, aku pun menyusul Jisung yang sudah jalan duluan, menggeretnya ke arah jalan yang benar.



"Sorry, I'm feel so excited. 'Cause when you, mom and dad are not home, i'm feel so lonely at home and so booorreeddd. And i hate that, i hate when i feel i'm so loneliness and not have a friend, " katanya.


[...]

]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


a/n
Diriku sudah banyak mengumpat.

[1] ᴏɴᴇ ᴍᴏɴᴛʜ • ʜᴀɴ ᴊɪꜱᴜɴɢ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang